BUKU MATA TAJAM EYES ON THE FOREST DILUNCURKAN MENTERI KLHK
(Jakarta) - Buku kumpulan laporan investigasi koalisi Eyes on the Forest (EoF) “Mata Tajam Eyes on the Forest” diluncurkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar di Auditorium Manggala Wanabhakti, Jakarta, Senin 23 Oktober 2017. Sebuah buku “Di Balik Krisis Ekosistem” karya Prof Hariadi Kartodihardjo yang merupakan kerjasama dengan Yayasan KEHATI dan Penerbit LP3ES juga turut diluncurkan secara bersamaan.
Menteri Siti Nurbaya Bakar menyambut baik diterbitkannya kedua buku dan mengakui temuan dan rekomendasi koalisi EoF menjadi rujukan kebijakan Menteri bahkan sering dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Menteri mengimbau staf di KLHK untuk membaca kedua buku yang berbasis pada penelitian tersebut. Koalisi EoF sendiri terdiri dari Jikalahari, WALHI Riau dan WWF-Indonesia Program Central Sumatra.
“Kami siap menerima masukan, seperti kami tunjukkan dengan menggelar peluncuran dua buku ini. Kita musti menghargai segala upaya dari berbagai pihak yang tulus untuk memperbaiki tata kelola di sektor kehutanan,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya.
Buku Mata Tajam EoF merupakan bentuk refleksi dari 2005 hingga 2017, tidak hanya untuk koalisi, namun juga publik. Sebagian besar keprihatinan dan kritik yang disampaikan dalam laporan temuan tersebut perlu disikapi dengan perbaikan oleh Pemerintah. Buku ini juga menguraikan kritik terhadap sejumlah pemikiran yang menjadi dasar tindakan dalam pengelolaan hutan dan sumber daya alam lainnya serta lingkungan hidup.
“Teman-teman di koalisi tak pernah membayangkan aktivitas kami selama 12 tahun bisa diluncurkan bukunya di sini, di Gedung Manggala Wanabhakti,” ujar Aditya Bayunanda, Direktur PST WWF-Indonesia yang mewakili EoF dalam memberikan Kata Sambutan. “Ini menunjukkan pemerintah sekarang lebih terbuka dengan saran dan kritik dari kelompok masyarakat asalkan berdasarkan fakta dan bertanggungjawab,” Aditya menambahkan.
Sementara Woro Supartinah dari Jikalahari menyampaikan epilog buku dan meminta pemerintah untuk menindaklanjuti hasil-hasil temuan lapangan koalisi EoF.
Peluncuran 2 buku diramaikan dengan Pameran Foto Investigasi EoF dan Talk Show bertema “Menangkal Kejahatan Kehutanan dan Lingkungan Hidup di Indonesia.”
Pembicara membahas solusi yang efektif untuk menegakkan hukum guna memberantas kejahatan kehutanan dan lingkungan hidup. Para pembicara terdiri dari Setri Yasa (Redaktur Eksekutif Majalah TEMPO), Emerson Yuntho (Indonesian Corruption Watch), Jasmin Ragil Utomo (Direktur Penyelesaian Sengketa LH KLHK), Siti Maimunah (Sayogyo Institute) dan Chicco Jerikho, WWF Warrior.
Dalam kesempatan ini EoF memberikan penghargaan kepada tiga tokoh inspiratif dalam menyelamatkan hutan. Mereka adalah Cik Manan (tokoh Kepulauan Meranti, Riau), Prof Bambang Hero Sahardjo (penyidik kejahatan kehutanan) dan Rahdhini Ikaningrum (jurnalis Kompas TV). Laporan lengkap aktivitas koalisi EoF bisa diakses di www.eyesontheforest.or.id.