PEREMPUAN, PANGAN DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Oleh: Cristina Eghenter
Peran perempuan sangat penting dalam sistem pertanian tradisional dan sekala kecil yang masih merupakan model pertanian paling umum di dunia. Namun sering terjadi, perempuan justru jarang dilibatkan oleh pengambil kebijakan untuk membahas pertanian, bahkan kadang tidak diakui sebagai petani yang produktif.
Ini pesan yang buku, "Perempuan, Pangan dan Keanekaragaman Hayati. Cerita dari Kalimantan", ingin sampaikan pada tgl 16 Oktober, peringatan Hari Pangan Sedunia.
Upaya untuk menjamin ketahan pangan sering difokuskan pada peningkatan produksi, sedangkan ada hal di luar produksi yang juga sama pentingnya, dimana peranan perempuan sangat krusial, seperti: edukasi, kesehatan, jaminan mutu gizi yang baik, nilai pasar, dan lain-lain, yang mesti didukung dengan hal misalnya sekolah kearifan tradisional dan sekolah perempuan, pasar untuk perempuan dan pangan lokal, program perbaikan gizi di sekolah dengan sayur dan buah lokal hasil budidaya di desa, dan lain-lain.
Buku kecil ini ditulis bersama dengan beberapa perempuan petani dan pelestari pangan lokal di Kalimantan. Melalui cerita keseharian mereka, praktek tradisional, kearifan, dan juga kreasi dan wirausaha baru oleh perempuan, mereka membuktikan peranan penting yang dimainkan oleh perempuan dalam rantai produksi pangan dan mempertahankan keanekaragaman varietas tanaman pangan.
Kaitan yang kuat dengan alam dan lingkungan sekitar adalah hal yang mendukung dan membantu keberlangsungan sistem pertanian yang lestari dan sistem pangan yang sehat dan adil. Perempuan mempunyai peranan besar dalam hal ini.
