KAMPANYE EARTH HOUR 2013 DIWARNAI AKSI NYATA MASYARAKAT
Oleh: Laura Stefhannie & Ciptanti Putri
Bergulir sejak 22 Februari lalu, Kampanye Earth Hour 2013 menjadi rangkaian aksi nyata di 31 kota. Tak sekadar aksi mematikan aliran listrik selama satu jam pada puncak perayaan di 23 Maret mendatang, Earth Hour menyasar pada tumbuh dan menyebarnya gaya hidup ramah lingkungan pada seluruh lapisan masyarakat.
Para pendukung dan penggiat Kampanye Earth Hour menciptakan dan melakukan sejumlah aksi. Di antaranya, beberapa Earth Hour Champions dari berbagai kota belajar menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan bahasa isyarat sebagai bentuk apresiasi kepada keberadaan kaum difabel. Kegiatan ini dapat diakses videonya di https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=6SCtXbzGXo8. Ada pula tantangan aksi bagi Miss Universe, Olivia Culpo, yang berkunjung ke Indonesia dan melawat Kota Yogyakarta. Olivia lantas menyempatkan diri memberi dukungan lewat video yang direkam oleh penggiat Earth Hour Yogyakarta.
Aksi pendukung dan penggiat Kampanye Earth Hour pada pekan awal kampanye banyak menyoroti permasalahan sampah. Bersamaan dengan perayaan Hari Peduli Sampah yang jatuh pada 21 Februari, pendukung dan penggiat Earth Hour Yogyakarta melakukan bersih-bersih pantai di salah satu pantai terkotor di sana. Di Palangkaraya, pendukung dan penggiat Earth Hour membuka ‘Bank Sampah’ di kawasan Car-Free Day (CFD). Botol plastik, koran, dan sampah lainnya bisa ditukarkan dengan berbagai bibit tanaman buah-buahan. Sementara di Solo, pendukung dan penggiat Earth Hour membuat ‘Kampanye Eling Sampah’ yang dilakukan setiap hari Minggu di kawasan CFD, dengan slogan, 'Jika nggak ada tempat sampah, kantong baju kamu bisa ikut menyelamatkan Bumi.'
Linimasa @EHIndonesia pun diramaikan dengan komitmen 201 orang untuk ‘puasa sampah’ pada 21 Februari 2013, mulai pukul 09.00-18.00 waktu setempat. Aksi bertaggar #puasasampah ini menghentikan kebiasan penggunaan sedotan, kantung plastik, dan wadah-wadah tak ramah lingkungan lainnya. Para pendukung dan penggiat Earth Hour di Tangerang bahkan menantang 5.000 warga kota itu untuk mendaftarkan diri di ‘Aksi Hemat Energi’ di earthhour.wwf.or.id, serta tambahan 3.000 follower akun Twitter @EHtangerang. Jika tercapai maka para pendukung dan penggiat ini akan membersihkan Sungar Cisadane dan seluruh taman kota di wilayah Tangerang.
Di hari pertamanya, Earth Hour 2013 dengan bangga meluncurkan Video Dokumenter Earth Hour Indonesia. Video ini sebagai bentuk apresiasi untuk para pendukung Kampanye Earth Hour di seluruh Indonesia. Video AKSI di akun Youtube Earth Hour Indonesia ini menjadi inspirasi Kampanye Earth Hour dan Kampanye Perdamaian di Libya. Videonya dapat diunduh di http://www.youtube.com/watch?v=Z2YCvqTs-U0. Sementara itu, Tangerang menjadi kota pertama yg meluncukan video tantangan AKSI untuk Earth Hour 2013 (http://youtu.be/ZRTRVwykWbY). Di Pontianak, bersama dengan Komunitas Difabel Pontianak, para pendukung dan penggiat kampanye mempersembahkan video kampanye dengan menggunakan bahasa isyarat (http://youtu.be/fGttddlEo_s). Tak mau kalah, para pendukung dan penggiat Kampanye Earth Hour di Makassar meluncurkan video kampanye mereka di Pantai Losari (http://youtu.be/9PzLC2Tzd3k).
Ada macam-macam cara pendukung dan penggiat Kampanye Earth Hour menandai dimulainya aksi mereka. Di Aceh, Walikota Banda Aceh, Kapolda Banda Aceh, dan Direktur PLN serta sekitar 60 komunitas menyatakan siap bergabung dalam kampanye bersama dan menerapkan gaya hidup hemat energi. Pendukung Earth Hour di kota ini lantas melakukan aksi memfoto wilayah bawah laut di KM 0 sebagai tanda dimulainya kampanye. Sementara di Yogyakarta, para pendukung Kampanye Earth Hour bersepeda sambil memakai atribut kampanye di seputaran Plengkung Gading, selatan Alun-alun Kidul. Mereka mengajak masyarakat kota itu untuk terlibat pada hajatan Earth Hour International yang serentak dilaksanakan di seluruh dunia pada 23 Maret 2013 mendatang.
Di pekan kedua, aksi pendukung dan penggiat Kampanye Earth Hour makin gencar. Di Kota Denpasar, mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 100 adopter untuk program bertaggar #BirukanLaut yg dimulai dari pertengahan Februari. Program adopsi terumbu karang yang pembibitan perdananya dilakukan pada 2 Maret di Bali Barat ini tidak hanya didukung warga Bali, tetapi juga oleh champions dari berbagai kota, termasuk 10 terumbu karang yang diberi nama ‘Earth Hour Makassar’.
Para pendukung dan penggiat Kampanye Earth Hour di Solo merilis situs earthhoursolo.org di awal Maret. Situs ini tidak hanya memuat informasi terbaru aktivitas mereka setiap harinya, namun juga diisi dengan tulisan dari para pendukung dan penggiat mengenai aksi-aksi ramah lingkungan yang sudah mereka lakukan. Tulisan-tulisan ini diharapkan menjadi inspirasi dan merupakan wujud #iniAksiku60hari bersama pendukung dan penggiat Kampanye Earth Hour di Solo.
Di pekan ketiga, sebuah kegiatan penanaman kembali wilayah hutan mangrove berbasis donasi yang diberi tajuk “MyBabyMangrove” dilaksanakan di Desa Lam Ujung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, serta di Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi. Kegiatan ini menjadi aksi nyata Kampanye Earth Hour 2013, dan telah didukung oleh korporasi. Tupperware mendonasikan 5.000 pohon mangrove untuk masing-masing wilayah yang dideforestasi tersebut. Program ini dapat diikuti oleh siapa saja dan sangat mudah. Masyarakat dapat mendonasikan uang Rp 150.000,- untuk satu bibit pohon. Biaya ini sudah termasuk biaya perawatan intensif selama 5 tahun. Setiap pohon yang ditanam akan diberi nama orang atau pihak yang mengadopsinya, kemudian difoto dan dilengkapi perangkat GPS, lalu diunggah lewat aplikasi online. Pertumbuhan bibit “MyBabyMangrove” dapat dipantau secara online, karena setiap pohon memiliki koordinat GeoTag, yaitu koordinat yang menunjukkan letak bibit di lokasi blok tanam dari aplikasi GoogleEarth. Pastikan diri Anda untuk ikut berdonasi secara online di www.mybabytree.org.
Tahun ini Kampanye Earth Hour tidak hanya mematikan lampu selama 60 menit, tetapi juga melakukan ‘Ini Aksiku’, berupa aktivitas hemat energi selama 60 Hari. Segeralah bergabung dengan lebih dari 2 juta orang di 152 negara dalam kampanye ini lewat earthhour.wwf.or.id.