WWF-INDONESIA INGATKAN PUBLIK UNTUK BERPARTISIPASI DALAM SWITCH OFF KAMPANYE EARTH HOUR
Oleh: Ciptanti Putri
Sebuah kolaborasi aksi serentak di 29 Kota pendukung kampanye Earth Hour Indonesia baru saja berlangsung pada Minggu (23/03) lalu, dengan tema ""Hemat Energi dan Peringatan Hari Air Sedunia"". Kota-kota yang berpartisipasi dengan beragam aksi kreatifnya, yaitu Aceh, Padang, Palembang, Pekanbaru, Tangerang, Jakarta, Depok, Bandung, Bekasi, Cimahi, Bogor, Semarang, Solo, Jogjakarta, Surabaya, Sidoarjo, Kediri, Malang, Kota Batu, Denpasar, Mataram, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Palangka Raya, Pontianak, Makassar, Sorowako, dan Palu.
Di Jakarta, kegiatan berlangsung di kawasan car free day (CFD) sepanjang Jln. Sudirman hingga Jln. Thamrin. Sejumlah agenda dilaksanakan sejak pagi dan mendapat animo yang luar biasa dari publik dan korporasi, meski Jakarta sempat diguyur hujan dan dirundung cuaca yang mendung. Tepat pukul 07.00 WIB, ratusan pesepeda memadati jalur CFD, dimulai dari pelataran Kampus B London School of Public Relation (LSPR) Jakarta, iring-iringan mengalir ke arah Bundaran Hotel Indonesia. Iring-iringan pesepeda ini terdiri dari volunteer Earth Hour Indonesia, jajaran direksi dan staf Garuda Indonesia, anggota Komunitas BFI Finance, Komunitas Teh Kotak Thanks To Nature, mahasiswa LSPR, serta masyarakat umum. Hadir pula di tengah iring-iringan ini Dr. Efransjah, CEO WWF-Indonesia, dan Nugie, musikus yang juga Supporter Kehormatan WWF-Indonesia. Mereka lalu membentuk “Konfigurasi Earth Hour #IniAksiku 60+” dan secara bersama-sama menyerukan ajakan untuk berpartisipasi dalam selebrasi switch off kampanye Earth Hour di Central Park Jakarta pada 29 Maret mendatang.
Agenda kegiatan berlanjut dengan konferensi pers “KolaborAKSI Serentak Hemat Energi Peringati Hari Air Sedunia” di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Acara sedianya diadakan di pelataran hotel, namun diakomodasi oleh pihak Hotel ke Grand Ballroom karena cuaca yang kurang bersahabat. Para hadirin yang memenuhi aula megah yang bernilai historis tinggi tersebut antusias menanti acara, sambil menikmati sajian bubur ayam istimewa dari Hotel.
Seusai penampilan grup perkusi ""The Rombengs"" dan pembukaan oleh MC, salah satu Pando, maskot WWF-Indonesia, maju ke muka dan menjelaskan alasannya mendukung kampanye Earth Hour. Saat topengnya dibuka, sontak para hadirin bertepuk tangan, mengapresiasi aksi Pando tersebut. Rupanya, tokoh yang memakai kostum tersebut adalah Nyoman Iswarayoga, Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF-Indonesia. Beliau memenuhi tantangan “Ini Aksiku! Mana Aksimu?” yang pernah dibuatnya.
Acara dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan Nugie sebagai Supporter Kehormatan WWF-Indonesia, Pevita Pearce, dan Maria Rahajeng, Miss Indonesia 2014.
Dalam kesempatan itu, Nugie menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan kampanye Earth Hour di Indonesia. Sebagai musikus yang sangat peduli pada isu lingkungan dan telah lama menjadi Supporter WWF-Indonesia, Nugie sadar bahwa gaya hidup masyarakat urban di Indonesia masih sangat jauh dari ramah lingkungan. Bahkan untuk hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya atau melepas charger telepon genggam dari sumber listrik, ia sering kali harus menegur sang pelaku. “Padahal dalam posisi masih dicolok, listrik terus mengalir.” Nugie juga menyarankan penggunaan sepeda untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor. “Kita diberi kaki untuk digunakan. Lagipula, bersepeda bikin sehat dan gembira!” tutup pria yang selalu bersepeda dalam aktivitas hariannya ini.
Hal senada disampaikan Pevita Pearce, aktris yang tahun lalu sempat membuat tantangan “Ini Aksiku! Mana Aksimu?”. Pevita yang berjanji akan menanam 1.500 pohon Mangrove ini—dan sudah dipenuhinya lewat Program “My Baby Mangrove”—menyatakan kebanggaannya dapat menjadi bagian dari kampanye Earth Hour di Indonesia. Pevita mengaku makin paham dengan isu lingkungan dan telah setahun tidak menyalakan penyejuk udara saat beristirahat di malam hari, membawa tas belanja sendiri saat berbelanja kebutuhan sehari-hari, serta memilih produk yang ramah lingkungan. “Bumi ini sudah memberi banyak untuk kita. Kita bertanggung jawab untuk menjaganya,” ujar Pevita. Lebih lanjut, ia ingin terus menjadi bagian dari kampanye dan menerapkan gaya hidup hijau, serta menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekitarnya.
Maria Rahajeng, Miss Indonesia 2014, mengatakan sangat senang dapat ikut menyebarkan pesan dari kampanye Earth Hour Indonesia tahun ini. Menurutnya, masyarakat harus mengubah mind setting agar lebih percaya diri dalam menjadi agen perubahan, meski lewat aksi yang kecil. “Sehari-hari saya juga berusaha hemat dalam penggunaan listrik dan membuang sampah pada tempatnya.”
Konferensi pers hari itu ditutup dengan ajakan kepada publik untuk berpartisipasi aktif dalam selebrasi switch off kampanye Earth Hour Indonesia, yakni dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik selama 1 jam pada 29 Maret 2014, mulai pukul 2.30 - 21.30 waktu setempat. Aksi tersebut tidak dimaksudkan pada untuk penghematan listrik pada waktu itu saja, namun lebih jauh menjadi simbolisasi dari aksi kecil yang berdampak luar biasa jika dilakukan secara bersama-sama. Di Jakarta, selebrasi akan dipusatkan di Central Park, sebuah mal di Jakarta Barat yang memiliki fasilitas taman untuk publik.