KABAR WWF DARI UNFCCC COP 21/CMP 11 PARIS 5 DESEMBER 2015
PARIS – Menuju minggu kedua Pertemuan Para Pihak COP 21/MOP 21 UNFCCC di Paris, Dr. Efransjah, CEO WWF Indonesia memberikan pernyataan seputar posisi dan peluang Indonesia dalam pertemuan tersebut. Pernyataan ini sebagai pertimbangan Delegasi RI (DELRI) untuk menyikapi perkembangan terkini yang terjadi di semua meja perundingan hingga (05/12) waktu Paris:
“Perundingan di COP 21/ MOP 21 akan memasuki fase penting dengan dimulainya sesi tingkat Menteri (Ministrial Segment – red) pada hari Senin (07/12 – red). Masih terjadi perdebatan dalam mengakomodasi prinsip ‘responsibility’ (tanggung jawab – red) dan ‘capability’ (kemampuan – red) yang dapat diterima oleh semua pihak sehingga merefleksikan keadilan dan kesetaraan dalam perjanjian yang tercapai di akhir pertemuan nanti. Termasuk dalam pembahasan pendanaan iklim (climate financing – red).”
“Juga mengenai debat tentang batas kenaikan suhu global antara 2oC dan 1.5oC, DELRI perlu mempertimbangkan batas aman dengan dukungan tegas agar batas kenaikan suhu global yang disepakati berada di bawah 2oC untuk menghindari dampak perubahan iklim yang parah khususnya bagi negara-negara kepulauan yang sangat rentan.”.
Sementara itu, salah satu sesi di Pavilion Indonesia pada hari terakhir di minggu pertama membahas inisiatif lintas batas (transboundary initiative – red) antara Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia di Pulau Kalimantan yang dikenal dengan The Heart of Borneo (HoB). Saat mengantar diskusi yang dihadiri perwakilan tiga negara, Dr Lukita Dinarsyah Tuwo, Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, mengatakan, “The Heart of Borneo merupakan salah satu upaya sebagai kontribusi Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca global dengan menjaga 22 juta hektar tutupan hutan di Pulau Kalimantan. Usaha ini juga menyelamatkan kekayaan keanekaragaman hayati dan memberi manfaat bagi masyarakat setempat.” Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu - Kalimantan Timur memaparkan skenario ekonomi hijau yang akan dijalankan Kabupaten yang 90% luasannya masih merupakan hutan. Seluruh wilayah Kabupaten Mahakam Ulu berada dalam bentang alam HoB.
Informasi lebih lanjut:
(Paris) Nyoman Iswarayoga, Director of Communication & Advocacy WWF Indonesia
E: niswarayoga@wwf.or.id T: 0811 1284 868
(Jakarta) Indra Sari Wardhani, Climate and Energy Manager – WWF Indonesia
E: iwardhani@wwf.or.id T: 0811 1847 095