BANYAK LANGKAH MENEKAN KARBON TETAP RENDAH
Dengan efek perubahan iklim yang sudah sangat terasa di mana-mana, seperti kenaikan suhu bumi, kenaikan muka air laut, perubahan tutupan salju, serta perubahan curah hujan dan cuaca ekstrim, pembenahan gaya hidup perlu dilakukan dari sekarang. Termasuk kebiasaan menghemat kertas. Sebanyak 40% hutan di Indonesia sudah hilang, di antaranya untuk produksi pulp dan kertas. Jangan sampai lebih banyak lagi hutan yang hilang karena masyarakat memboroskan kertas.
Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk menghemat penggunaan kertas, yang juga akan berdampak pada penjagaan kelestarian hutan,
Saat di Rumah
Semua kebiasaan baik bisa dimulai dari rumah. Begitu juga dengan kebiasaan menghemat kertas. Jika tagihan bulanan seperti kartu kredit, TV berbayar, asuransi dan sebagainya masih dikirim ke rumah, segera ubah dan minta dikirimkan via email. Selain menghemat kertas, kurir tidak perlu mengantar surat ke rumah yang juga berarti menghemat pemakaian bahan bakar. Lebih jauh lagi, walaupun pilihan ini masih belum populer, cara berlangganan koran atau majalah dari yang sebelumnya cetak, dapat diubah menjadi digital. Begitu juga dengan kebiasaan membeli dan membaca buku. Bayangkan berapa banyak pohon yang bisa diselamatkan jika masyarakat mulai membeli dan membaca e-book?
Saat di Kantor
Sudah saatnya membiasakan untuk mempertimbangkan faktor efisiensi sebelum mengambil keputusan yang berhubungan dengan pemakaian kertas di kantor. Misalnya, haruskah mencetak company profile, annual report atau brosur melebihi jumlah yang diperlukan? Haruskah mengirim dokumen via fax jika bisa dikirim lewat email? Perlukah mencetak dokumen yang diterima via email? Sudahkah kantor mengimplementasikan konsep paperless meeting, di mana materi hardcopy tidak dibagikan kepada peserta rapat, melainkan dilihat di komputer, sementara peserta rapat diharuskan mencatat menggunakan komputer?
Ada banyak cara untuk mengerem konsumsi kertas di kantor. Yang dibutuhkan hanyalah kejelian dan kreativitas. Misalnya, bagaimana membuat staf berpikir ulang sebelum mencetak atau mem-fotokopi dokumen? Salah satu caranya bisa dengan menempelkan kertas post-it di mesin printer atau mesin fotokopi dengan headline menarik untuk mengingatkan pentingnya menghemat kertas. Ambil fakta-fakta lingkungan hidup dari WWF untuk ditempelkan di area printer dan fotokopi, seperti: “Setiap hari, sampah kertas di seluruh dunia berasal dari 27.000 batang kayu. Hematlah kertas untuk selamatkan hutan.” Tidak banyak orang menyadari apa yang terjadi di sekeliling mereka. Maka jangan ragu menyebarkan informasi.
Selain itu, untuk memaksimalkan penggunaan kertas, gunakan ukuran font yang kecil saat mengetik dan pilih jenis font yang tidak membutuhkan space terlalu banyak seperti Times New Roman dan Arial. Saat mencetak, gunakan kertas yang tipis dan cetak secara bolak balik. Begitu juga saat mencetak alamat di amplop, tak perlu menggunakan label kertas. Langsung saja cetak di amplopnya.
Saat kertas dapat dihemat, niscaya uang juga akan dihemat. Kantor pun secara aktif berkontribusi dalam pengereman kerusakan hutan.
Saat Berjalan-jalan
Karena sudah begitu terbiasa, tindakan membuang-buang kertas sering terjadi tanpa disadari. Di pinggir jalan maupun di pusat perbelanjaan, sering terlihat pramuniaga membagikan brosur atau flyer ke orang-orang yang lewat. Banyak yang menerima alat marketing tersebut, namun hanya melihatnya sekilas sebelum membuangnya. Bukankah lebih baik jika menolak saja brosur atau flyer saat ditawari, karena di era digital seperti sekarang ini terdapat banyak cara yang lebih ramah lingkungan untuk mempromosikan produk atau program diskon? Lalu saat belanja di toko-toko dan saat membeli makanan takeaway dari restoran, sering terjadi bahwa barang belanjaan atau makanan dibungkus dengan tas kertas. Tas-tas ini akhirnya hanya menjadi sampah setelah sampai di rumah. Untuk mengurangi sampah kertas, sebetulnya konsumen bisa membawa tas kain sendiri dari rumah untuk membawa barang-barang tersebut. Memang merepotkan, namun sangat membantu lingkungan. Contoh lainnya adalah dalam pemakaian tissue. Perlukah mengambil tissue roll atau toilet paper terlalu banyak saat ke toilet umum? Begitu pula saat makan dan minum di restoran atau kafe, haruskah mengambil serbet kertas terlalu banyak jika sebetulnya bisa menggunakan satu saja?
Begitu banyak langkah yang bisa lakukan untuk membuat bumi tetap sejuk dan lestari. Mari.