YUK, TANAM POHONMU DEMI KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK
Oleh: Natalia Trita Agnika
Musim hujan telah tiba. Salah satu permasalahan yang sering muncul di daerah ibukota ketika musim hujan adalah banjir. Daerah yang berada di bantaran sungai sering terendam air hingga melumpuhkan segala aktivitas. “Banjir kiriman” dari Bogor dan meluapnya Sungai Ciliwung sering dijadikan sebagai kambing hitam.
Sejak 3 (tiga) dekade terakhir, wilayah sub DAS (Daerah Aliran Sungai) Ciliwung Hulu telah berkembang dan mengalami perubahan fungsi lahan dari hutan alami dan lahan garapan (pertanian) menjadi hunian dan perumahan. Daerah tangkapan hujan untuk wilayah Jabodetabek ini pun masuk dalam salah satu DAS dengan kategori kritis di Indonesia. Masyarakat sering menganggap DAS hanya sebagai sumber dan tempat mengalirnya air dari hulu ke hilir. Padahal DAS merupakan suatu sistem ekologi yang di dalamnya banyak mengandung sumber daya alam. Pengelolaan DAS yang baik dapat menampung, menyimpan, dan mengalirkan air secara konsisten untuk mendukung kehidupan masyarakat secara berkelanjutan.
Masyarakat urban sering menganggap bahwa yang terjadi di DAS Ciliwung bukan menjadi urusannya dan tidak dapat melakukan apa-apa untuk memperbaikinya karena jauh dari tempat tinggalnya. Padahal, semua orang dapat turut mengembalikan fungsi DAS Ciliwung sebagai tempat menahan, menampung, dan mengalirkan air hujan ke tempat yang lebih rendah sehingga ketika musim hujan tidak akan menyebabkan banjir dan ketika musim kemarau tidak akan terjadi kekeringan.
WWF-Indonesia telah menginisiasi program penanaman pohon yang dapat dilakukan oleh siapa saja melalui program NEWtrees dan MyBabyTree. Kedua program penanaman pohon ini diinisiasi oleh WWF-Indonesia untuk menghijaukan kembali lahan-lahan gundul yang merupakan wilayah vital bagi kelangsungan mata air sebagai salah satu pendukung kehidupan manusia. Lokasi program ini dapat dilihat di http://map.newtrees.org/map/view. Salah satunya adalah di hulu Sungai Ciliwung, yaitu di Cikoneng, Citamiang, Gunung Tikukur, Paseban, Rawa Gede, dan Telaga Sa’at. Program NEWtrees ditujukan untuk korporasi sedangkan MyBabyTree untuk perorangan.
Mereka yang mengadopsi pohon melalui program NEWtrees dan MyBabyTree nantinya akan dapat memantau pertumbuhan pohon mereka menggunakan fasilitas Google Earth. Hal ini dimungkinkan karena pohon yang ditanam akan dinamai sesuai dengan nama mereka masing-masing dan dilengkapi dengan teknologi geotag. Foto yang menginformasikan perkembangan pohon yang ditanam akan terus diperbaharui setiap 6 bulan sekali oleh WWF-Indonesia. Pohon yang ditanam dipilih berdasarkan jenis pohon asli setempat dan rekomendasi dari pengelola kawasan.
Dalam pelaksanaannya, program NEWtrees dan MyBabyTree bekerja sama dengan masyarakat setempat. Mereka berperan dalam pelaksanaan pembibitan, penanaman, perawatan, pemantauan, dan pengamanan kawasan. Kegiatan ini menjadi salah satu pendapatan alternatif bagi masyarakat setempat. Mereka turut berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dengan memperbaiki kondisi lingkungannya untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, dalam jangka panjang, masyarakat setempat juga dapat memanfaatkan hasil hutan non kayu dari kegiatan reforestasi ini.
Pada bulan November ini, ada dua momen yang berkaitan dengan pohon, yaitu Hari Pohon Sedunia yang diperingati setiap 21 November dan Hari Menanam Pohon Indonesia setiap 28 November. Pada kedua momen ini, kita diajak untuk menghijaukan kembali lahan-lahan gundul tersebut. Ayo kita hijaukan hutan Indonesia. Satu pohon yang kita tanam dapat membantu mewujudkan kehidupan yang lebih baik untuk generasi sekarang dan yang akan datang.