PERAN POKDARWIS SUMPING NUSA DALAM UPAYA PERBAIKAN EKOSISTEM DAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI KEPULAUAN DERAWAN
Kepulauan Derawan menjadi salah satu kawasan yang memiliki potensi wisata terbaik di Kalimantan Timur. Pemerintah daerah hingga nasional telah melakukan beberapa upaya perlindungan kawasan dan menggaungkan potensi pariwisata Kepulauan Derawan kepada khalayak. Di tahun 2005, Pulau Derawan telah dicalonkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Kemudian Kepulauan Derawan juga telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 87/KEPMEN-KP/2016.
Tak hanya itu saja, pada tahun 2021 lalu, Pulau Derawan mendapat penghargaan pada Anugerah Desa Wisata Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf Republik Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut, masyarakat Pulau Derawan memiliki impian untuk menjadi sebuah destinasi wisata bahari yang berkelanjutan. Sehingga, agen penggerak pariwisata seperti Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) pun dibentuk pada tahun 2017 dengan nama Pokdarwis Sumping Nusa.
Sumping nusa berasal dari Bahasa Bajau, yang berarti pucuk bunga yang akan berkembang. Nama tersebut memiliki harapan bahwa kelompok ini akan dapat mewujudkan Kampung Pulau Derawan menjadi desa wisata yang indah, nyaman, bersih, penuh keramahan dan kenangan, yang mampu memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat maupun wisatawan. Sejak awal berdiri, Pokdarwis Sumping Nusa memiliki beberapa program kerja dan unit usaha lokal, serta memiliki banyak mitra kerja, mulai dari pemerintahan, kelompok masyarakat, akademisi, dan organisasi non-pemerintahan.
Pokdarwis Sumping Nusa dalam Upaya Rehabilitasi Terumbu Karang
Melalui proyek Ocean Governance yang didukung oleh Uni Eropa, Yayasan WWF Indonesia mulai mendampingi Pokdarwis Sumping Nusa sejak tahun 2021. Beberapa program yang dilaksanakan bersama yaitu penguatan kelembagaan kelompok dan peningkatan kapasitas masyarakat yang berkaitan dengan konservasi. Selain itu, bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur, Pokdarwis Sumping Nusa juga turut berkontribusi dalam program rehabilitasi terumbu karang dengan metode rock pile yang dilaksanakan di Kawasan Konservasi Kepulauan Derawan, tepatnya di Karang Tebba Binga, Gusung Senggalau Utara dan Gusung Senggalau Timur. Dimana, lokasi-lokasi tersebut akan menjadi destinasi wisata alternatif bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Derawan, yang dikelola oleh kelompok.
Atas upaya-upaya yang telah dilakukan dalam upaya perlindungan dan rehabilitasi terumbu karang tersebut, POKDARWIS Sumping Nusa berkesempatan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait hal tersebut pada kegiatan Learning Exchange Program yang kedua di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia pada 12-14 Oktober 2022.
Kegiatan Learning Exchange ini merupakan wadah untuk saling mendukung dan bertukar pembelajaran pengelolaan kawasan konservasi antar akademisi, praktisi dari berbagai negara dan wilayah, serta masyarakat lokal dalam upaya rehabilitasi terumbu karang. Dalam kesempatan tersebut, Yayasan WWF Indonesia menyampaikan mengenai program, rehabilitasi terumbu karang dengan metode rock pile yang sudah dilaksanakan di Indonesia, khususnya di Kepulauan Derawan dan Alor. Selain itu, POKDARWIS Sumping Nusa sebagai perwakilan kelompok masyarakat lokal, juga turut berbagi cerita mengenai pengalaman dan keterlibatannya dalam upaya rehabilitasi terumbu dengan metode rock pile di Kawasan Konservasi Kepulauan Derawan.
“Ini (kegiatan learning exchange) adalah hal yang baru bagi saya pribadi. Bersyukur sekali bisa diberi kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan saya tentang pengelolaan kawasan konservasi. Apalagi sampai bisa bertemu dan bertukar cerita dengan para ahli konservasi kelautan dari berbagai negara”, tutur Hariadi, perwakilan dari Pokdarwis Sumping Nusa Derawan yang hadir dalam kegiatan learning exchange tersebut.
Pokdarwis Sumping Nusa Meraih Juara Lomba & Jambore Pokdarwis Se-Kalimantan Timur
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau menggelar seleksi Lomba POKDARWIS tingkat Kabupaten pada Agustus 2022. Melalui seleksi yang diikuti oleh beberapa POKDARWIS tersebut terpilih tiga kandidat terbaik berdasarkan penilaian tim juri dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau. Setelah dilakukan observasi dan konfirmasi lebih lanjut, POKDARWIS Sumping Nusa Derawan terpilih sebagai wakil Kabupaten Berau menuju lomba Pokdarwis tingkat Provinsi Kalimantan Timur.
Selanjutnya, perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Berau, dan tim penilai Lomba POKDARWIS tingkat Provinsi Kalimantan Timur berkunjung ke Pulau Derawan pada 5 November 2022. Adapun tim penilai lomba Pokdarwis ini berasal dari berbagai institusi, yaitu Budi Wahjono, SE, CHIA selaku GM Mercure Ibis Hotels Samarinda; Said Keliwar, M. Sc dari Politeknik Negeri Samarinda; dan Dr. Erwiantono, S. Pi, M. Si dari Universitas Mulawarman Samarinda.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk melakukan observasi dan konfirmasi secara langsung. Dalam kegiatan ini, Yayasan WWF Indonesia juga turut diundang untuk berkenalan dan berdiskusi mengenai kegiatan pendampingan kelompok yang telah dan akan dilaksanakan di Pulau Derawan, terutama yang berkaitan dengan pariwisata berkelanjutan. Dalam presentasinya kepada tim penilai, Pokdarwis Sumping Nusa menyampaikan mengenai struktur kelembagaan, mitra-mitra, rencana kerja, daya tarik wisata yang dikelola, serta program kerja jangka pendek hingga jangka panjang. Adapun salah satu program yang diunggulkan oleh POKDARWIS Sumping Nusa saat ini adalah program kolaboratif bersama Yayasan WWF Indonesia yaitu rehabilitasi terumbu karang dengan metode rock pile di Kawasan Konservasi Kepulauan Derawan
“Kami (Pokdarwis) berharap agar program rehabilitasi terumbu karang ini dapat menjadi media dalam mengajak masyarakat untuk mengubah perilaku yang merusak lingkungan”, ungkap Sekretaris POKDARWIS Sumping Nusa, Indra Mahardika.
Budi Wahjono menambahkan, “Kedepannya, POKDARWIS Sumping Nusa Derawan bisa bekerja sama dengan mitra-mitra terkait untuk membuat kebijakan mengenai sampah plastik. Sehingga, penggunaan plastik sekali pakai di Pulau Derawan bisa dikurangi”.
Setelah menyelesaikan tahap observasi ini, POKDARWIS Sumping Nusa Derawan diundang untuk menghadiri Jambore POKDARWIS Se-Kalimantan Timur yang dilaksanakan pada 23 November 2022 di Penajam Paser Utara. Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Kalimantan Timur diwakilkan oleh Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang III SDA Ekonomi, Christianus Benny, S.HUT, MH.
“Saya sangat mengapresiasi diadakannya kegiatan ini, dan saya berharap Lomba dan Jambore POKDARWIS ini dapat membangun wadah Pokdarwis di kabupaten atau kota untuk memperjuangkan kepentingan bersama, saling tukar pengalaman dan pengetahuan serta mempromosikan Sapta Pesona Pariwisata Indonesia dan membangun jejaring diantara anggota Pokdarwis se-Kalimantan Timur”, ucap Christianus Benny.
Setelah melewati tahapan penilaian yang cukup panjang tersebut, Pokdarwis Sumping Nusa meraih Juara 1 Lomba POKDARWIS Se-Kalimantan Timur tahun 2022, sekaligus Juara 1 Stand Favorit pada ajang yang digelar oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur ini. Dengan prestasi yang telah diraih tersebut, Pokdarwis Sumping Nusa Derawan akan maju berkompetisi di lomba tingkat nasional.
Pokdarwis Sumping Nusa bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur serta Yayasan WWF Indonesia akan terus melakukan praktik perbaikan wisata ramah lingkungan seperti saat berinteraksi dengan hiu paus. Selain itu, juga akan membuat buku saku panduan berinteraksi dengan hiu paus, serta memberikan pelatihan berinteraksi dengan hiu paus yang ramah lingkungan kepada pramuwisata lokal.
Selanjutnya, sebagai program jangka panjang, POKDARWIS Sumping Nusa bersama mitra akan melaksanakan patroli setiap minggu dan melakukan pemantauan pertumbuhan terumbu karang 3 bulan sekali sepanjang tahun. Kemudian, melakukan pengelolaan site rehabilitasi terumbu karang sebagai destinasi wisata baru (diving spot), yang akan menjadi pusat edukasi rehabilitasi terumbu karang di Pulau Derawan. Upaya-upaya yang dilakukan tersebut, diharapkan agar ekosistem terumbu karang di Kepulauan Derawan dapat terjaga. Dukungan dari seluruh masyarakat luas juga sangat diperlukan agar efektivitas pengelolaan di Kawasan Konservasi Kepulauan Derawan dapat ditingkatkan. Terlebih lagi, apabila lokasi rehabilitasi tersebut bisa berdampak baik bagi perekonimian masyarakat sekitar, khususnya pada pariwisata bahari berkelanjutan.