NESTAPA DUGONG DI PANTAI SANDUAY
Oleh: Irwanto dan Andini Kusumasari
Kamis siang (3/3/2016), Pantai Sanduay di Wasior mendadak ramai dikunjungi masyarakat. Dugong (Dugong dugon) dengan panjang ± 2,7 m ditemukan terdampar di tepi pantai dan telah mati. Menurut beberapa penuturan warga, seperti yang diungkapkan Yohanes Torey, dugong ini terlihat mati terdampar di pantai Sanduay pada Selasa (1/3/15) pagi hari, tetapi karena masih jauh dari jangkauan masyarakat maka dugong itu dibiarkan. Yohanes menambahkan “baru hari ini (Kamis) dugong tersebut diangkat oleh warga sekitar ke tepi pantai. ”
Berdasarkan hasil pengamatan tim WWF di Wasior, terlihat lebam di bagian sirip kiri dugong yang diduga berasal dari benturan dengan karang. Jika dianalisa menggunakan data pasang surut, di Pantai Sandubay, surut terjadi sekitar pukul 05.00 WIT. Kemungkinan pada saat itu dugong terjebak surut dan ketika mencoba kembali ke laut, dugong mengalami kesulitan karena terbentur dengan karang sehingga menyebabkan sirip bagian kiri patah dan lebam hingga dugong tersebut akhirnya mati.
Menanggapi kejadian dugong yang terdampar, yang memang sebelumnya belum pernah terjadi di Pantai Sandubay ini, akhirnya warga berinisiasi untuk memotong bagian tubuh dugong untuk dikonsumsi. Walaupun sebenarnya Pantai Sandubay ini masuk kedalam kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) dan dugong merupakan hewan yang dilindungi, tetapi ketika dugong ini mati karena terdampar dan bukan mati karena diburu, maka masyarakat memanfaatkannya untuk dikonsumsi.
Ketika tim WWF - Wasior datang meninjau, kondisi dugong sudah berbau busuk, sehingga bisa dipastikan sudah banyak bakteri yang ada didalam tubuh Dugong dan tidak seharusnya dikonsumsi oleh masyarakat. Tim WWF juga tidak bisa memastikan jenis kelamin dugong tersebut karena dugong tersebut telah dipotong-potong dagingnya untuk dibagikan ke masyarakat.
Kejadian ini cukup mengkhawatirkan terlebih lagi kejadian ini bertepatan dengan peringatan World Wildlife Day yang diperingati setiap tanggal 3 Maret. Melihat kejadian ini, tim WWF dan Balai TNTC berencana melakukan tindakan edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat sekitar Pantai Sandubay mengenai cara menangani mamalia laut yang terdampar. Karena kemungkinan Pantai Sandubay merupakan salah satu feeding ground bagi dugong. Dugong memang sering terlihat mencari makan di sekitar pantai Sandubay Selain itu perlu juga adanya edukasi dan sosialisasi ke masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi daging yang telah busuk.
Keberlangsungan hidup bagi spesies-spesies terancam punah perlu untuk tetap terjaga. Perlu juga perhatian terhadap ancaman yang dapat mengganggu habitat bagi spesies unik termasuk dugong agar dapat meminimalisir aktivitas yang menjadikannya punah. Tentunya keterlibatan dan kolaborasi pemerintah dan asosiasi nelayan perlu terjalin lebih baik melalui peningkatan pemahaman perlindungan spesies serta pendidikan untuk lebih dekat mempelajari konteks-konteks tentang kehidupan spesies penting di Kawasan TNTC. Keberlanjutan hidup spesies adalah tugas kita bersama, karena kita adalah bagian dari pada alam begitu pula spesies-spesies di bumi. “The future of wildlife is in our hands.”