KOLABORASI MULTI-PIHAK DUKUNG KONSERVASI LAUT DI JEMBRANA, BALI
Laut adalah salah satu sumber pangan utama manusia, khususnya di Indonesia yang memiliki luas laut mencapai 3,25 juta km². Untuk itu sudah menjadi kewajiban bagi kita sebagai warga negara untuk berperan aktif dalam konservasi laut, termasuk juga dunia usaha. Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama Yayasan WWF Indonesia berkolaborasi bersama Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Bali untuk mendukung pelestarian laut di Kabupaten Jembrana, Bali. Kerjasama ini diresmikan di Jembrana, pada tanggal 4 Agustus 2022, dihadiri oleh Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Wakil Gubernur Provinsi Bali, Aditya Bayunanda, Acting CEO WWF Indonesia dan Vikram Sinha, Direktur Eksekutif Indosat Ooredoo Hutchison.
Program konservasi laut yang akan dilakukan meliputi; rehabilitasi habitat terumbu karang dengan metode rock pile, menjaga ekosistem mangrove, pengelolaan sampah plastik, penguatan Kelompok Masyarakat Konservasi Penyu Kurma Asih, dan penguatan mata pencaharian masyarakat melalui keberlanjutan perikanan dan ekowisata bahari.
Dalam kesempatan ini Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Trenggono mengungkapkan arti pentingan kawasan konservasi laut, "Dengan kawasan konservasi laut yang terjaga dengan baik itu, serapan karbon jadi lebih baik sehingga kita (Indonesia) memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam perubahan (mitigasi) perubahan iklim dunia."
“Kami turut bangga dapat jadi bagian dari upaya konservasi laut ini. Indosat Ooredoo Hutchison yang merupakan penyedia jasa telekomunikasi juga perlu ambil andil dalam upaya ini, untuk membuktikan apapun latar belakang kita, menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab dari semua pihak,” ujar Vikhram Sinha dalam sambutannya.
Lokasi Kabupaten Jembrana, Bali, dipilih dalam program ini karena merupakan bagian pesisir Bali Barat memiliki potensi laut yang sangat tinggi dengan 187,4 Ha ekosistem mangrove, 418,8 Ha tutupan terumbu karang, dan menjadi salah satu dari 14 lokasi peneluran penyu utama di Indonesia. Ditambah lagi Pemerintah Kabupaten Jembrana sangat aktif untuk melindungi ekosistem lautnya, contohnya di tahun 2013, pemerintah Kabupaten Jembran telah mencadangkan 3.532,52 Ha wilayah perairannya untuk menjadi kawasan konservasi melalui Surat Keputusan Bupati Jembrana No. 778/DKPK/2013.
Aditya Bayunanda, Acting CEO WWF Indonesia mengatakan, "Kami mengajak semua pihak untuk berperan aktif untuk melindungi laut Indonesia, sebab ekosistem laut yang sehat merupakan pendukung kehidupan masyarakat Indonesia kedepan”. Lanjutnya, “Harapanya dengan hadirnya WWF dan didukung penuh oleh Indosat Ooredoo Hutchison serta masyarakat dan mitra setempat, dapat mendukung proses percepatan penetapan dan peningkatan efektifitas pengelolaan Kawasan Konservasi di perairan Kabupaten Jembrana, Bali."
Dalam acara ini juga dilakukan pelepasan tukik penyu yang diwakili oleh 20 peserta, angka 20 melambangkan acara G20 yang sedang dilaksanakan Pemerintah Indonesia. Pada acara ini, bincang santai tentang upaya konservasi laut juga disampaikan oleh I Ketut Sudiarta sebagai Tenaga Ahli Kelautan dan Perikanan untuk Gubernur Provinsi Bali, Permana Yudiarso sebagai Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Imam Musthofa sebagai Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, dan Steve Saerang dari Indosat Ooredoo Hutchison.
Saat ini Yayasan WWF Indonesia telah mendukung pemerintah Indonesia dengan mendampingi 23 kawasan konservasi perairan di seluruh Indonesia hingga mendapatkan penetapan pemerintah secara secara resmi. Pelestarian laut merupakan tugas kita bersama demi menjaga sumber kehidupan masa depan.