MENGENAL MAMALIA LAUT YANG CERDAS DALAM "DOLPHIN THE EXPLORER"
Berita kematian lumba-lumba di Pantai Mauritius pada Agustus lalu telah menggegerkan khalayak internasional. Mamalia laut yang cerdas ini dapat terancam keberadaannya akibat ulah manusia seperti polusi di lautan dan eksploitasi lumba-lumba untuk hiburan. Hal tersebut mendorong tim Panda Mobile WWF-Indonesia mengajak para siswa sekolah dasar belajar mengenai lumba-lumba dalam kegiatan virtual class bertema “Dolphin The Explorer”. Antusiasme para peserta yang berasal dari berbagai daerah membuat kakak-kakak fasilitator semakin bersemangat untuk menceritakan mamalia imut ini, walaupun dilakukan secara daring karena sedang pandemi.
Sebelum membahas tentang lumba-lumba, tim Panda Mobile menyampaikan aturan yang harus dilaksanakan bersama melalui Zoom selama virtual class berlangsung. Tak lupa, sejarah singkat WWF-Indonesia disampaikan untuk memperkenalkan di mana kami bernaung. WWF yang didirikan pada 1 September 1961 dan berpusat di Gland, Swiss ini, berfokus pada masalah lingkungan dan keanekaragaman hewan dan tumbuhan di Bumi. Kami juga menceritakan sedikit asal usul panda yang bernama Chichi di Kebun Binatang London, yang menjadi inspirasi mengapa WWF memilih panda sebagai logo organisasinya.
“Halo adik-adik! Perkenalkan, aku Kak Zenifer. Sebelum kita berpetualang mencari lumba-lumba, kita akan membuat perahu kertas terlebih dahulu menggunakan kertas bekas yang sudah adik-adik siapkan. Kita bikin bareng-bareng, ya!” ajak Kak Zenifer selaku volunteer Panda Mobile yang bertugas menjadi salah satu fasilitator dalam “Dolphin The Explorer”. Sebelum memulai virtual class, peserta diminta untuk menyiapkan kertas bekas untuk membuat perahu yang akan dipakai untuk berpetualang mencari lumba-lumba. Dipandu oleh Kak Zenifer, adik-adik peserta secara bersama membuat perahu kertas step by step. Para peserta terlihat excited hingga akhirnya perahu jadi dan siap untuk berlayar.
Voila! Perahu pun jadi. Semua peserta telah bersiap dengan perahunya masing-masing. Kegiatan dilanjutkan dengan permainan tebak suara hewan yang dipandu oleh Kak Salma. Ada empat suara hewan yang diputar secara bergantian. Peserta virtual class diminta untuk menebak manakah yang merupakan suara lumba-lumba dengan memberikan jawabannya di kolom chat. Pada sesi ini antusiasme peserta sangat tinggi ditunjukkan dengan semangat mereka memberikan jawaban serta menebak masing-masing suara hewan atas inisiatifnya.
Keseruan Berbagi Fakta Menarik tentang Lumba-lumba
Selanjutnya, peserta virtual class diajak untuk mengenali bagaimana cara lumba-lumba berkembang biak, apa yang ia makan, peran lumba-lumba pada ekosistem laut seperti apa, dan fakta menarik tentang lumba-lumba. Para peserta dikenalkan dengan kemampuan menarik dari mamalia laut yang pintar ini, yaitu ekolokasi. Kemampuan ekolokasi ini digunakan lumba-lumba saat mencari mangsa. Selain itu, peran lumba-lumba juga cukup penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di laut. Lumba-lumba merupakan salah satu predator puncak sehingga ia berperan dalam mengendalikan populasi ikan dan cumi-cumi. Peran penting lain dari lumba-lumba yakni cara ia menjaga habitatnya, seperti lumba-lumba hidung botol yang mampu menyerap polutan, sehingga peneliti menggunakannya untuk melihat pencemaran akibat polutan di laut tersebut.
Dalam virtual class ini, Kak Salma juga membahas fakta menarik terkait kecerdasan hingga life span atau rentang kehidupan lumba-lumba. Dalam menguji materi yang telah disampaikan oleh fasilitator, peserta diberikan tiga buah fakta, di mana salah satu di antaranya merupakan fakta yang salah. Sama seperti sebelumnya, mereka diminta untuk menjawab pilihannya di kolom komentar. Peserta juga diajak untuk mengikuti games trivia, di mana Kak Salma memberikan sejumlah pertanyaan dan peserta hanya diperbolehkan untuk menjawab satu kata untuk tiap pertanyaan. Lagi-lagi peserta terlihat sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Wah senangnya!
Setelah games trivia, Kak Zenifer menjelaskan bagaimana kehidupan lumba-lumba dalam dunia atraksi hiburan. Lumba-lumba seringkali dilihat sebagai hewan yang menarik untuk disaksikan, tapi ternyata terdapat berbagai fakta yang menyedihkan di baliknya. Kak Helena juga menyampaikan bahwa kehidupan lumba-lumba terancam oleh sampah yang ada di lautan. Maka dari itu, tim Panda Mobile mengajak para peserta untuk mulai menjaga keberadaan lumba-lumba mulai dari hal-hal kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan mengajak kerabat terdekat untuk mendukung lumba-lumba agar mereka tetap hidup di habitatnya. Sebuah video singkat pun diputar untuk memberikan gambaran mengenai lumba-lumba dalam atraksi hiburan.
Satu jam berlalu, waktunya sesi tanya jawab dalam virtual class. Fasilitator menjawab pertanyaan dari peserta dan memberi sedikit informasi terkait kegiatan volunteering bersama Panda Mobile WWF-Indonesia. Di penghujung acara, tim Panda Mobile menyampaikan rasa terima kasih atas antusiasme para peserta dalam mengikuti virtual class kali ini. Semoga kesadaran kita semua dalam menjaga kehidupan hewan-hewan di alam khususnya lumba-lumba terus terbangun. Melalui Panda Mobile Virtual Class edisi “Dolphin The Explorer” ini, para peserta juga turut mendukung program pelestarian alam dengan memberikan donasi secara sukarela dengan nominal yang terkumpul sebesar Rp549.000,00. Donasi tersebut akan diserahkan kepada tim I AM Flying Vet yang bertugas untuk menyelamatkan mamalia laut yang terdampar di pantai, termasuk lumba-lumba.
Kegiatan virtual class edisi mamalia laut yang pintar ini dapat berjalan dengan lancar atas peran dan keikutsertaan partisipan dari berbagai daerah. Panda Mobile WWF-Indonesia akan terus menyelenggarakan kegiatan serupa dengan berbagai tema menarik lainnya, dalam rangka menyebarkan pesan konservasi kepada masyarakat umum yang lebih luas lagi. Bagi pihak sekolah yang tertarik dengan kegiatan virtual class, dapat mengundang Panda Mobile WWF-Indonesia untuk mengadakan kegiatan dengan tema serupa atau tema menarik lainnya ke pandamobile@wwf.id. Sampai jumpa di Panda Mobile Virtual Class selanjutnya!