MEMPERTAHANKAN WARISAN BUDAYA DATARAN TINGGI BORNEO MELALUI MUSIK
08 Juli 2010
Dengan hampir 30.000 pengunjung, festival musik tahunan bertajuk Rainforest World Music Festival yang diselenggarakan di Kuching, Sarawak di Pulau Kalimantan merupakan salah satu acara musik terbesar di Malaysia. Tahun ini, tradisi budaya asli Kalimantan akan hadir dalam festival budaya ini dengan partisipasi FORMADAT, sebuah organisasi akar rumput, lintas batas negara, yang mewakili Masyarakat Adat Dataran Tinggi di kawasan Jantung Borneo/Heart of Borneo (HoB).
Pak Lewi Gala, salah satu tokoh masyarakat dalam organisasi ini, menyampaikan harapannya bahwa dengan keikutsertaan FORMADAT dan adanya stan pameran FORMADAT pada acara ini, dapat mengarahkan perhatian publik pada keterampilan tradisional dan usaha masyarakat di dataran tinggi serta mempromosikan visi mereka tentang pembangunan berkelanjutan yang peka pada lingkungan untuk dataran tinggi warisan leluhur mereka. ""Kami tidak punya tanah air lain dan kami harus menjaga patar dita’ (tanah dataran tinggi) Borneo di mana kami telah hidup dari generasi ke generasi. Kami adalah satu akar, satu nenek moyang, dan satu tradisi "", katanya.
Dato 'Dr Dionysius Sharma, Eksekutif Direktur/CEO WWF-Malaysia menyatakan bahwa FORMADAT merupakan inisiatif penting karena dapat berperan sebagai katalis bagi aspirasi masyarakat dalam konservasi dan mempromosikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dukungan terhadap ide-ide semacam ini di dataran tinggi HOB dapat menjadi sebuah strategi yang efektif dan memastikan dukungan terus menerus dari pihak masyarakat untuk menjaga hamparan yang indah dan luar biasa kaya keanekaragaman hayati ini.
Stan pameran FORMADAT merupakan kesempatan untuk mempromosikan produk lokal dengan menggunakan label “Green and Fair Products”, produk hijau dan berkeadilan, sebuah inisiatif baru yang didukung oleh WWF-Indonesia dan WWF-Malaysia untuk memberikan pengakuan yang adil terhadap produk lokal dan mendukung mata pencaharian yang berkelanjutan.
Menurut Cristina Eghenter, Koordinator Unit Penguatan Masyarakat di WWF-Indonesia, berbagai produk dataran tinggi yang berkualitas tinggi, seperti: beras Adan, garam gunung, kayu manis liar, kerajinan adat dan alat musik akan ditampilkan dan dijual di festival.
“Pertunjukan budaya dan pameran poster di stan FORMADAT akan mencoba memperlihatkan keindahan hamparan dan budaya dari tanah masyarakat adat sekaligus juga sebagai upaya mempromosikan ekowisata di dataran tinggi,"" katanya.
""Musik dan lirik memiliki kemampuan untuk mengikat orang bersama-sama dengan pemahaman dan visi bersama. Melalui Rainforest World Music Festival, FORMADAT berharap dapat meningkatkan kesadaran publik akan eksistensi FORMADAT dalam masyarakat dan visi dan komitmennya untuk melindungi dan mengembangkan warisan budaya bersama dan tanah yang membentangi Malaysia dan Indonesia di kawasan Heart of Borneo. Terutama karena nantinya akan ada pertunjukan budaya yang ditampilkan oleh masyarakat Dayak yang menggambarkan citra yang kuat dari keanekaragaman hutan hujan.
Visi Ekonomi ‘Hijau’ untuk Heart of Borneo
Visi FORMADAT untuk konservasi dan pembangunan berkelanjutan wilayah dataran tinggi Borneo juga merupakan visi WWF Heart of Borneo Initiative dalam dukungannya terhadap FORMADAT dan pengembangan mata pencaharian masyarakat pada umumnya.
Team leader HoB Initiative, Adam Tomasek, menyatakan bahwa gagasan 'ekonomi hijau' yang didorong oleh bisnis lokal yang berkelanjutan dan selaras dengan alam, dapat menjadi mekanisme yang kuat untuk melindungi keanekaragaman hayati yang secara global bernilai penting di kawasan HoB ini. Oleh karena itu, inisiatif Green & Fair Product di festival ini adalah salah satu contoh pendekatan ekonomi ‘hijau’.
Untuk mewujudkan visi ini, pengembangan infrastruktur dan transportasi yang lebih baik memang diperlukan untuk memastikan tersedianya pasar bagi produk-produk pertanian lokal. Adalah penting untuk memilih alternatif ekonomi yang tepat semacam pertanian berkelanjutan, ekowisata dan peternakan, yang disesuaikan pada lingkungan dan kondisi sosial di lokal dalam rangka menjaga fungsi alam yang penting dan karakteristik dataran tinggi.
Rainforest World Music Festival ini akan berlangsung dari tanggal 9 Juli 2010 hingga berakhir pada tanggal 11 Juli 2010.
-SELESAI-
Informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
- Chris Greenwood
International Communications Manager, Heart of Borneo Initiative, WWF International
Tel: +6088 266 420; Ext 17; Fax: +6088 242 531; Mobile: +012 828 1214;
E-mail: chris.greenwood@wwf.panda.org - Nancy Ariaini
HOB Communications Officer, WWF-Indonesia
Tel: + 62 215 776 1070; Email: nariaini@wwf.or.id - Alvin Naden
Communications Manager, Borneo Programme, WWF-Malaysia (Sabah)
Tel: +6088 266 420 Ext 19; Fax: +6088 242 531; Mobile: +6012 635 2207;
E-mail: anaden@wwf.org.my
Untuk informasi mengenai FORMADAT, silakan hubungi:
- Cr John Terawe
Tel: +6019 4381777; Email: jtarawe@bario.net - Dora Jok
Community Liaison Officer, WWF-Malaysia (Sarawak)
Tel: +6082 247 420; Fax: +082 241 531; Email: dorajok@gmail.com - Cristina Eghenter
Social Development Advisor, WWF-Indonesia
Email: awing@samarinda.org, - Rejani Kunjappan
Community Education & Engagement, Senior Manager, WWF-Malaysia
Tel: +603 7803 3772 Ext 6438; Fax: +603 7803 3250; Email: rkunjappan@wwf.org.my
Tentang WWF-Malaysia:
WWF-Malaysia (World Wide Fund for Nature-Malaysia), sebuah organisasi konservasi nasional, saat ini melakukan beragam kegiatan kerja konservasi lingkungan di 75 program. Sejak tahun 1972 WWF-Malaysia telah bekerja untuk berbagai kegiatan konservasi yang penting mulai dari penyelamatan satwa liar seperti harimau dan penyu hingga perlindungan hutan dataran tinggi, sungai dan laut. WWF-Malaysia juga melaksanakan kegiatan pendidikan lingkungan dan kerja-kerja advokasi untuk mencapai tujuan-tujuan konservasi. Dengan bekerja melestarikan sumberdaya alam, WWF-Malaysia turut membantu untuk melindungi sumber mata pencaharian, persediaan pangan dan air, yang selanjutnya dapat menjaga kualitas hidup saat ini dan masa depan anak cucu. Terima kasih kepada supporter yang telah berdonasi untuk WWF-Malaysia. Jika Anda ingin berdonasi atau ingin tahu lebih banyak tentang kegiatan WWF-Malaysia, kontak +603-78033772 atau kunjungi wwf.org.my
Tentang WWF-Indonesia
WWF-Indonesia merupakan yayasan independen yang terdaftar sesuai hukum Indonesia. Dikelola oleh Dewan Penyantun yang terdiri dari Dewan Penasihat, Dewan Pengawas dan Dewan Pelaksana. Kantor Sekretariat Nasional WWF-Indonesia berada di Jakarta. Perannya memimpin dan berkoordinasi dengan 24 kantor WWF-Indonesia yang tersebar di seluruh negeri. Kantor Sekretariat mengembangkan kebijakan dan prioritas, membantu pertukaran pembelajaran antar kantor, melakukan koordinasi untuk kampanye nasional, memberikan bantuan teknis dan pengembangan kapasitas, serta memberikan dukungan agar kegiatan ditingkat nasional berjalan dengan lancar. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website wwf.or.id
Tentang Heart of Borneo
Kawasan Heart of Borneo adalah satu tempat yang tersisa di Asia Tenggara dengan areal hutan alami yang masih sangat luas, membentang melintasi batas Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam serta menjangkau hingga kaki bukit dan dataran rendah yang secara ekologis terkait. Program ini bertujuan untuk membantu tiga negara di Borneo (Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia) untuk melestarikan Heart of Borneo melalui jaringan kawasan lindung dan hutan yang dikelola secara lestari, dan melalui kerjasama internasional yang dipandu oleh pemerintah ketiga negara tersebut. Hutan-hutan di kawasan Heart of Borneo adalah habitat-habitat biologis yang paling beragam di Bumi, memiliki tingkat endemisme sangat tinggi di semua kelompok tumbuhan dan satwa.
Tentang FORMADAT
FORMADAT atau Forum Masyarakat Adat Dataran Tinggi Borneo, adalah sebuah forum masyarakat lintas batas yang didirikan oleh kelompok etnis utama di daerah tersebut - Dayeh Lun / Lun Bawang, Sa'ban & Kelabit. Populasinya mencapai sekitar 15.000 orang, di antaranya 75% berada di sisi perbatasan Indonesia. Dataran tinggi Kalimantan, yang terdiri dari subdistrik Krayan Selatan dan Krayan di Kalimantan Timur-Indonesia, Bario, Bakelalan dan Long Semado di Sarawak-Malaysia, dan Long Pasia di Sabah-Malaysia, merupakan satu geografis, lingkungan, dan tanah budaya yang dihuni oleh orang-orang yang memiliki asal-usul yang sama.