CEGAH KONFLIK HARIMAU SUMATERA DAN MANUSIA DENGAN LIMA TIPS INI
Oleh: Nur Arinta
Harimau (Panthera tigris sumatrae) adalah satwa langka yang memiliki peran penting dalam rantai ekosistem, yakni sebagai predator puncak dan dapat mengendalikan ekosistem sehingga keseimbangan ekosistem terjaga. Berdasarkan IUCN, kucing besar ini menyandang status Kritis (Critically Endangered/ CR) dalam daftar merah IUCN dengan perkiraan jumlah populasi hanya ada 371 individu di alam. Maraknya perburuan, perdagangan satwa illegal, serta alih fungsi habitat, hingga konflik yang terjadi antara harimau dan manusia membuat kehidupan Harimau Sumatera semakin terhimpit. Karena statusnya yang berada di ujung tanduk dan ancamannya yang sangat tinggi, Harimau Sumatera dilindungi di bawah Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, dan pelanggarannya dikenakan hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda 100 juta rupiah.
Hutan yang merupakan habitat kucing yang khas dengan lorengnya ini semakin menyusut karena dialihfungsikan menjadi kawasam hutan tanaman industri, perkebunan, hingga pemukiman. Perubahan hutan alam menjadi pemukiman membuat konflik terjadi antara manusia dan Harimau Sumatera. Meskipun manusia banyak yang berada di wilayah jelajah harimau, perjumpaan dengan satwa loreng tersebut bisa dikatakan jarang terjadi serangan. Kalau pun terjadi serangan, banyak kasus serangan harimau disebabkan oleh upaya pertahanan diri harimau yang terkejut atau terdesak ketika berjumpa manusia.
Apakah Anda tinggal, bekerja, atau berkreasi di tempat yang berdekatan dengan wilayah jelajah Harimau Sumatera? Meskipun kemungkinan perjumpaan dengan harimau sangat kecil, tapi tidak ada salahnya kan untuk tau bagaimana caranya mencegah konflik dengan Harimau Sumatera agar dapat menghindari terjadinya hal-hal yang membahayakan. Berikut beberapa kiat praktis untuk mencegah terjadinya konflik dengan harimau:
• Selalu sadari posisi dimana Anda berada
Jangan masuk ke hutan di wilayah jelajah harimau jika tidak berkepentingan. Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar dan perhatikan diri Anda, dan jangan mengusik atau merusak habitat Harimau Sumatera dan satwa liar lainnya.
• Jangan berpenampilan atau berperilaku menyerupai satwa mangsa harimau
Harimau merupakan satwa yang mengandalkan insting saat sedang berburu, untuk itu jangan merunduk atau berperilaku menyerupai hewan berkaki empat. Harimau Sumatera bisa saja mengira Anda adalah mangsanya jika berperilaku demikian.
• Jika bertemu harimau, tetaplah tenang
Jangan berlari dari harimau. Gerakan yang tiba-tiba atau mengejutkan dapat memicu naluri berburu harimau. Siapkan alat seperti tongkat kayu untuk melawan jika terjadi serangan. Sekecil apa pun perlawanan yang kita berikan, akan mempersulit harimau untuk membahayakan kita dan menyadarkan harimau bahwa kita bukanlah mangsanya. Jangan lupa beri dia jalan keluar pergi, dan jangan pojokkan harimau karena itu akan menambah potensi Harimau Sumatera akan menyerang.
• Cari tempat yang aman jika berkemah di wilayah jelajah Harimau Sumatera
Usahakan memilih tempat yang aman dan hindari jalur satwa. Hindari daerah yang bersemak rapat. Bersihkan sekitar tempat berkemah dan usahakan untuk menutup tenda agar tidak mudah dilihat dari jauh. Berilah tanda dengan lampu. Jangan biarkan sisa makanan tercecer, karena ini akan mengundang satwa liar lainnya.
• Kurangi penggunaan wewangian yang menyengat
Harimau biasa berkomunikasi dengan indera penciuman dan dapat mengenali aroma-aroma tertentu dengan sangat baik. Salah-salah, wewangian yang kita gunakan dapat diartikan lain oleh satwa dan itu dapat merugikan kita.
Harimau sejatinya merupakan hewan yang menghindar dari keberadaan manusia. Namun beberapa hal di atas tersebut juga perlu diketahui untuk berjaga-jaga mencegah terjadinya konflik. Konflik antara manusia dan Harimau Sumatera kerap terjadi dan menimbulkan stigma bahwa Harimau Sumatera merupakan satwa buas yang berbahaya. Stigma demikian membuat manusia berpikir tidak mengapa untuk membunuh Harimau Sumatera, padahal jika kita tau bagaimana cara menghindari dan mencegah terjadinya konflik, tidak ada hal merugikan dan membahayakan yang terjadi, baik bagi harimau dan manusia.