CATATAN DARI LEADER WWF HOB GLOBAL INITIATIVE OKTOBER 2013
Oleh: Dr. Thomas Maddox
Pemunculan newsletter bulan ini agak mundur dari jadwal biasanya agar dapat menghadirkan beberapa berita mengenai penyegaran dan revitalisasi di Heart of Borneo (HoB).
Pada bulan September diselenggarakan pertemuan tiga negara Heart of Borneo yang ke-7 di Brunei, dan untuk yang pertama kalinya sejak Heart of Borneo dideklarasikan di tahun 2007, pertemuan ini juga mengagendakan kehadiran menteri-menteri dari tiga negara yang terkait erat dengan inisiatif HoB. Pada bulan Oktober WWF menyelenggarakan pertemuan internal yang bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana peran WWF dalam mendukung pemerintah tiga negara mewujudkan komitmen mereka yang baru untuk HoB.
Pada agenda pertemuan tiga negara tersebut, baik pertemuan tahunan maupun pertemuan tingkat menteri, Brunei Darussalam sebagai tuan rumah sangat antusias untuk mengupayakan pertemuan tersebut sebagai sebuah penanda awal dari pembaharuan komitmen terhadap HoB, dan secara umum pertemuan terselenggara dengan baik. Catatan penting dari pertemuan tahunan adalah keputusan melakukan tinjauan formal, untuk pertama kalinya, atas kemajuan pelaksanaan HoB, kesepakatan atas posisi yang sama terhadap Ekonomi Hijau dan persetujuan atas usulan peningkatan peran masyarakat di HoB. Hal terakhir merupakan sebuah langkah penting karena disampaikan oleh perwakilan masyarakat Dayak baik dari Indonesia maupun Malaysia, yang merupakan undangan resmi pertemuan tiga negara untuk pertama kalinya. Usulan untuk adanya penetapan tatawaktu bagi tiap negara yang sebelumnya disepakati untuk dibicarakan kemudian diputuskan untuk ditunda hingga ada klarifikasi lebih lanjut.
Agenda Pertemuan Menteri, yang dipimpin oleh Pangeran Brunei, secara politis memberi dukungan pada usulan-usulan yang disampaikan dan kemudian melengkapinya dengan deklarasi yang baru. Deklarasi tersebut tidak dimaksudkan untuk menggantikan Deklarasi HoB yang ada tetapi justru merupakan dukungan kelanjutan komitmen terhadap HoB, sebuah langkah yang penting mengingat para menteri yang hadir merupakan menteri yang meneruskan Inisiatif HoB dari para menteri sebelumnya.
Beranjak dari pertemuan formal tingkat negara tersebut dan beralih ke sebuah lokakarya HoB WWF yang dituanrumahi oleh WWF-Indonesia di Jakarta, meski bukan pertemuan tingkat tinggi tetapi merupakan satu langkah maju yang tidak kalah pentingnya bagi kemajuan HoB. Mewujudkan Deklarasi HoB adalah tugas yang luar biasa besar. Ketika berhadapan dengan persoalan mengubah cara berinteraksi terhadap alam dan lingkungan di tiga negara, WWF berharap dapat memainkan perannya untuk mendukung pemerintah. Dengan sekitar 30 proyek WWF terkait HoB dengan anggaran tahunan jutaan dolar tentu sangat penting agar peran pendukung ini dikoordinasikan secara efektif agar memberi dampak maksimal. Pertemuan Jakarta yang dihadiri oleh tiga entitas kunci WWF yaitu WWF-Indonesia, WWF –Malaysia dan tim WWF Global Initiative (GI) HoB menjadi sebuah wahana untuk mendiskusikan bagaimana WWF dapat mencapai hal tersebut. Rencana strategis bersama telah disepakati, peran dan tanggung jawab telah dibahas, bagaimana kedua kantor nasional (WWF-Indonesia dan WWF-Malaysia) dapat bekerja sama menuju satu rencana bersama, serta bagaimana tim GI dapat menjembatani peran di antara kedua pihak.
Dari September hingga Oktober yang terfokus pada struktur institusional untuk memajukan HoB, perkembangan di lapangan tidak boleh ditinggalkan. Tidak lama setelah adanya komitmen baru dari pemerintah tiga negara, terbit sebuah naskah yang cukup menggelisahkan, berjudul “Extreme Differences in Forest Degradation in Borneo”, mengungkap level baru deforestasi yang terjadi di area HoB wilayah Malaysia. Saat ini WWF tengah mempersiapkan edisi kedua dari Laporan Status Lingkungan (Environmental Status). Dokumen tersebut memaparkan penemuan dan menyoroti persoalan deforestasi dan hilangnya habitat di Indonesia. Komitmen lanjutan dan penyegaran dari pemerintah dan dari WWF memang baik adanya tetapi tentu sekarang berpulang pada kita untuk menerjemahkan energi dan kemauan baik ini agar menghasilkan sebuah perubahan yang nyata.