AYO TEPUK TANGAN UNTUK SELAMATKAN HARIMAU SUMATERA!
Oleh: Nur Arinta
Hutan merupakan habitat dari Harimau Sumatera. Seekor Harimau Sumatera memiliki daya jelajah seluas 60 – 100 km2, itu artinya dibutuhkan hutan seluas 100 km2 yang menjadi rumah bagi seekor Harimau Sumatera. Jumlah populasi Harimau Sumatera di alam liar kini tinggal 371 individu, berdasarkan batas terendah rentang populasi International Union Conservation Union (IUCN). Bisa dibayangkan berapa luas hutan yang dibutuhkan yang menjadi rumah bagi kucing besar kharismatik ini.
Tingginya pembukaan hutan yang menjadi rumah bagi Harimau Sumatera dan satwa dilindungi lainnya, untuk dijadikan perkebunan dan industri disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap komoditi industri kayu, seperti keras dan tisu. WWF-Indonesia bekerjasama dengan Creative Agency Hakuhodo melakukan penelitian tentang penggunaan tisu pada masyarakat urban. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa ada 54 persen masyarakat Indonesia yang hidup di kota besar, dan memiliki kebiasaan menghabiskan tiga lembar tisu untuk mengeringkan tangan setiap kali selesai mencuci tangan.
“Masyarakat tidak sadar bahwa kebiasaan memakai tisu yang berlebihan dan tidak berlabel FSC bisa berkontribusi pada kerusakan hutan di Indonesia. Penggunaan produk tisu yang tidak ramah lingkungan akan mendorong perluasan areal hutan tanaman dengan membuka hutan alam habitat satwa dilindungi seperti harimau,” ujar Aditya Bayunanda, Direktur Kebijakan, Keberlanjutan dan Transformasi.
Untuk mengubah kebiasaan yang memberikan dampak pada degradasi hutan di Indonesia yang menjadi habitat satwa-satwa dilindungi tersebut, WWF-Indonesia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengubah kebiasaan boros tisu dengan cara bertepuk tangan setiap kali selesai mencuci tangan untuk mengeringkan tangan, sebagai bentuk upaya mendukung pelestarian Harimau Sumatera dan habitatnya.
Dalam rangka merayakan Global Tiger Day 2017, WWF-Indonesia bekerjasama dengan Central Park Mall, Neo Soho Mall, Senayan City Mall, Kuningan City Mall, the Plaza Balik Papan, APL Tower, dan Soho Capital meluncurkan kampanye #30claps. Peluncuran kampanye #30claps ini dilakukan pada tanggal 28 Juli 2017 di atrium Neo Soho Mall, Jakarta. Kampanye ini mengajak publik untuk bertepuk tangan sebanyak 30 kali, #30claps untuk mengeringkan tangan tanpa menggunakan tisu setiap kali selesai mencuci tangan.
General Operation Manager Central Park Mall dan Neo Soho Mall, Selvyn berkata “sebagai destinasi belanja di kawasan Jakarta yang sangat concern terhadap keberlangsungan kehidupan alam, kami mengajak pengunjung mall untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan #30claps untuk mengeringkan tangan setelah beraktivitas di toilet.” Selvyn juga menjelaskan “Kami akan memulai gerakan dengan menempel stiker imbauan #30claps di setiap toilet sehingga menjadi pengingat. Dan di akhir tahun nanti, kami akan menghitung jumlah tisu yang berhasil kita hemat.”
Saat ini angka kebutuhan tisu di Central Park Mall, Neo Soho Mall, APL Tower dan Soho Capital mencapai 2.250 kg. Kampanye ini ditargetkan untuk mengurangi penggunaan tisu sebanyak 60 persen dalam waktu enam bulan ke depan. Selain melakukan #30claps, pengunjung juga dapat berpartisipasi langsung untuk menyelamatkan Harimau Sumatera dengan cara mengadopsi Tiger Papier Mache yang dipamerkan atau berdonasi melalui celengan berbentuk Harimau Sumatera yang diletakan di beberapa titik di Neo Soho dan Central Park.