BEST MANAGEMENT PRACTICES (BMP): PANDUAN REHABILITASI TERUMBU KARANG KOLABORATIF
Yayasan WWF Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah dan masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian alam, salah satunya adalah rehabilitasi terumbu karang. Seperti kita ketahui bahwa terumbu karang memberikan manfaat baik penyedia keanekaragaman hayati laut, fungsi secara fisik untuk melindungi pantai dari abrasi dan mereduksi ombak, maupun manfaat yang bisa diambil oleh masyarakat melalui mata pencaharian bidang perikanan dan pariwisata bahari. Oleh karena itu, penting dilakukan upaya agar aset alam ini terjaga dan bisa memberikan manfaat secara berkelanjutan.
Rehabilitasi yang didorongkan oleh WWF-Indonesia menganut prinsip metode yang sederhana, sehingga bisa melibatkan stakeholder dan berbagai kalangan masyarakat (upaya kolaboratif), biaya yang relatif terjangkau, ketersediaan material rehabilitasi dan pemulihan secara alami. Atas dasar tersebut, maka dipilihlah sebuah metode, yaitu rock pile. Meskipun demikian, metode ini bisa dikombinasikan dengan metode lainnya dalam grand design perancangan rehabilitasi pada suatu lokasi. Namun demikian, perlu dipastikan tahapan-tahapan untuk memastikan bahwa rehabilitasi terumbu karang ini dapat diukur, dimonitor dan dievaluasi keberhasilan maupun tantangannya. Serta dengan dokumentasi yang baik, dapat menjadi pembelajaran maupun replikasi di tempat lainnya, melalui sebuah dokumen BMP (Best Management Practice).
Oleh karena itu, kami bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa dengan dukungan pemerintah dan para ahli terkait, dokumen BMP Rock Pile ini bisa diselesaikan. Semoga dokumen BMP Rock Pile ini mampu memberi kontribusi dalam upaya-upaya rehabilitasi terumbu karang dengan baik dan benar serta memberikan manfaat kebaikan alam dan masyarakatnya.
Dr. Imam Musthofa Zainudin
Direktur Program Kelautan dan Perikanan
Yayasan WWF Indonesia