WWF LUNCURKAN KAMPANYE PUBLIK "BIJAK MEMILIH SEAFOOD"
Manado (30/05) – Tidak selamanya sumber daya alam mampu menjawab permintaan manusia tanpa ada upaya untuk melestarikannya, termasuk sumber daya alam yang berasal dari laut. Pesan inilah yang ingin disampaikan oleh World Wide Fund for Nature (WWF-Indonesia) saat menggelar kampanye publik bertajuk “Bijak Memilih Seafood” di Manado Town Square, Manado pada 30-31 Mei 2011.
Dengan potensi hasil laut yang tinggi, pengelolaan dan pola konsumsi yang berkelanjutan justru sangat diperlukan untuk menjaga ketersediaan sumber daya tersebut. Pasalnya, 55% sumber daya ikan Indonesia sudah berstatus overexploited, 24% moderate exploited dan 21% belum teridentifikasi (data Pusat Riset Perikanan Tangkap-Kementrian Kelautan dan Perikanan 2010).
Didorong oleh kepedulian akan kelestarian laut Indonesia, WWF berupaya membangun kesadaran publik untuk mulai memilih hidangan laut secara bijak, misalnya dengan mensosialisasikan Seafood Guide versi terbaru. Buku saku ini merupakan panduan berisi daftar spesies laut yang populasinya masih aman, semakin terbatas dan sudah terancam. Klasifikasi tersebut dibedakan menggunakan blok warna hijau, kuning, dan merah yang diharapkan menjadi referensi publik dalam menentukan pola konsumsinya ke arah yang lebih lestari.
“Kami tidak melarang penikmat seafood berhenti mengkonsumsi menu favoritnya, melainkan mengajak semua orang semakin bijak memilih seafood agar ketersediaannya dalam jangka panjang tetap terjamin,” jelas Devy Suradji, Direktur Marketing dan Komunikasi WWF-Indonesia.
Jika Seafood Guide digunakan untuk mendorong permintaan publik akan seafood lestari, maka WWF menggunakan pendekatan yang berbeda ke rekan rekan korporasi yang bertugas menjawab tantangan tersebut. Upaya ini tertuang dalam wadah Seafood Savers, yaitu forum multipihak yang bertujuan mendorong penerapan praktik-praktik perikanan berkelanjutan oleh para produsen, ritel, dan lembaga keuangan. Melalui usaha bersama para pemain industri seafood ini, WWF berupaya mewujudkan perbaikan kegiatan perikanan di Indonesia. Forum ini diharapkan mampu memberi insipirasi pada lebih banyak praktisi bisnis maupun pemerintah untuk bersama-sama mendorong praktik perikanan berkelanjutan demi terjaganya kelestarian ekosistem dan sumber daya laut.
“Seafood Savers berupaya mengakomodasi kepentingan industri dan konservasi laut secara bersamaan. Pada kenyataannya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tanpa merusak lingkungan. Misalnya dengan meningkatkan kualitas hasil tangkapan melalui cara tangkap yang ramah lingkungan, pengolahan, distribusi, sampai pengemasan yang lebih efisien. Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin kelangsungan bisnis mereka sekaligus kelestarian sumber daya yang semakin terbatas,”terang Imam Musthofa, Koordinator Nasional Program Perikanan WWF-Indonesia.
Selama masa kampanye di Manado, WWF akan menggelar rangkaian acara yang interaktif. Di antaranya, aktivitas edukasi lingkungan untuk anak, permainan ranger penyu, kuis seafood guide, pengumpulan petisi seafood lestari, pameran esai foto, talkshow bersama Riyanni Djangkaru, serta pertunjukan dari Indra Bekti dan band 3 in 1 yang semuanya membahas tema seafood ramah lingkungan.
Sebagai penggemar seafood, Indra Bekti sendiri berujar, “Seafood yang paling saya suka adalah udang, kerang, dan kepiting. Sebelum mengenal seafood guide, saya cuek saja dengan pola konsumsi seafood, padahal ada beberapa jenis yang harus dihindari dan dikurangi. Misalnya kepiting atau ikan yang sering diambil telurnya. Biarpun enak, kalau telurnya kita konsumsi terus, kapan mereka punya kesempatan untuk berkembang biak?”
Kegiatan “Bijak Memilih Seafood” ini akan digelar di tiga kota, yaitu Manado, Jakarta, dan Makassar. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung program konservasi laut yang dimiliki oleh WWF sepanjang tahun. Tentunya diperlukan kerjasama dan dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, publik, korporasi, dan rekan-rekan media dalam menjaga kelestarian alam. Sebagai kota yang memiliki potensi pariwisata dan industri berbasis hasil laut, Manado memiliki peran strategis dalam menentukan kelestarian sumber daya laut Indonesia.
Catatan untuk Editor
Tentang WWF
World Wide Fund for Nature (WWF) adalah organisasi konservasi global yang mandiri dan didirikan pada tahun 1961 di Swiss, dengan hampir 5 juta supporter dan jaringan yang aktif di lebih dari 100 negara, termasuk Indonesia. Misi WWF-Indonesia adalah menyelamatkan keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak ekologis aktivitas manusia melalui berbagai kegiatan. Info selengkapnya tentang WWF dapat diakses melalui situs www.panda.org; www.wwf.or.id, dan situs www.supporterwwf.org
Tentang Seafood Campaign
Kampanye “Bijak Memilih Seafood” ini bertujuan untuk meningkatkan permintaan nasional terhadap sustainable seafood. Upaya yang dilakukan WWF adalah mendorong konsumen untuk mengenal gagasan hidangan laut lestari (sustainable seafood) serta lebih selektif memilih hidangan laut. Salah satu instrumen kampanye yang digunakan adalah Seafood Guide, buku saku yang berisi panduan memilih hidangan laut yang berkelanjutan. Selain itu, WWF juga mengumpulkan petisi dan menggelar kegiatan di ruang publik, termasuk di Manado. Acara kali ini merupakan hasil kerjasama WWFIndonesia bersama Sariayu Martha Tilaar, Manado Town Square dan Hotel Aryaduta Manado.
Seafood Guide dapat diunduh melalui tautan berikut:http://assets.wwfid.panda.org/downloads/seafood_guide_electronic_new.pdf
Tentang Seafood Savers
Seafood Savers adalah inisiatif WWF-Indonesia membentuk sebuah kelompok perusahaan yang terdiri dari produsen, eksportir, importir dan ritel yang bergerak dalam eksploitasi dan perdagangan sumber daya laut, serta institusi finansial yang menanamkan dananya pada bisnis sumber daya laut. Saat ini ada tujuh perusahaan yang bergerak di bisnis produk perikanan laut di Indonesia yang telah menunjukkan minatnya untuk bergabung dalam Seafood Savers. Dengan dukungan dari WWF di Indonesia maupun di tingkat regional dan internasional, kelompok ini akan melakukan kampanye yang mengangkat isu-isu perikanan dan kelautan. Kelompok ini diharapkan mampu memberi inspirasi pada lebih banyak praktisi bisnis untuk bergabung dan bersama-sama mendorongkan praktik perikanan berkelanjutan demi terjaganya kelestarian ekosistem dan sumber daya laut. Perusahaan yang hendak bergabung dalam Seafood Savers perlu melalui delapan tahap menuju keanggotaan resmi. Penandatanganan Nota Kesepahaman merupakan tahap keempat dimana perusahaan menyetujui rekomendasi yang dihasilkan WWF untuk memenuhi persyaratan minimum perikanan berkelanjutan.