TEMPAT SAMPAH RAKSASA DI ANCOL TAMAN IMPIAN MASUK REKOR MURI
Embargo 12 Maret 2010 pukul 15.00 WIB
Jakarta (12/03) - Acara “Do Better for Earth” yang digelar WWF-Indonesia di Jakarta pada hari Minggu, 31 Januari 2010 lalu untuk mengapresiasi pendukungnya dan menyerukan masyarakat berbuat lebih baik untuk bumi itu, mendapat kejutan unik. Dua buah tempat sampah raksasa setinggi 3 meter yang diusung peserta acara tersebut kini tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Pada hari Jumat (12/03/10), piagam penghargaan MURI untuk ‘Replika Tempat Sampah Terbesar Pertama untuk Sampah Basah dan Sampah Kering’ itu diberikan oleh Manajer MURI Ngadri, kepada Ketua Dewan Pembina WWF-Indonesia Tati Darsoyo. Selanjutnya, WWF-Indonesia secara simbolis menyerahkan tempat sampah tersebut kepada Direktur PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk., Winarto.
Acara tersebut dilakukan di Taman Impian Jaya Ancol yang akan menjadi tempat permanen bagi replika tempat sampah raksasa tersebut. Ini merupakan langkah nyata pengelola kawasan tersebut mewujudkan rencana mengembangkan konsep taman hiburan yang peduli lingkungan.
“Penghargaan ini merupakan simbol bagi kita semua untuk senantiasa menjaga lingkungan,” ujar Direktur Marketing dan Komunikasi WWF-Indonesia Devy Suradji. Ditambahkannya, pihaknya berterima kasih kepada para peserta acara “Do Better for Earth” di mana tempat sampah tersebut muncul sebagai simbol seruan kepedulian bersama. “Kami juga merasa terhormat mendapat perhatian pengelola Museum Rekor Indonesia (MURI) yang memberikan penghargaan ini kepada kami,” ujarnya.
Sementara, Direktur PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk., Winarto, destinasi wisata Ancol Taman Impian (Ancol) berupaya untuk memberikan nilai tambah berupa meningkatnya kesadaran akan arti penting untuk menjaga lingkungan alam agar ekosistem yang ada di dalamnya dapat terus berlangsung sebagai sumber kehidupan untuk regenerasi masyarakat. Sejalan dengan eksistensi WWF Indonesia sebagai organisasi konservasi lingkungan hidup Internasional, maka Ancol turut mendukung kegiatan WWF Indonesia “Do Better For Earth” sebagai salah satu bentuk edukasi masyarakat untuk berkontribusi terhadap pemeliharaan alam.
“Penyerahan replika Tempat Sampah Raksasa “Do Better For Earth” oleh WWF Indonesia kepada Ancol menjadi sebuah simbol edukasi pemeliharaan lingkungan bagi masyarakat. Saatnya kita memulai dari diri kita. Harapan kami, kedua tempat sampah raksasa ini akan memberikan inspirasi kepada kita semua, terutama generasi muda terhadap arti penting mewujudkan sebuah kepedulian lingkungan harus diwujudkan melalui langkah nyata dan dimulai dari hal sederhana seperti memilah sampah,” ujar Winarto.
Acara serah terima yang dilakukan di kawasan permainan “Outboundholic” di Taman Impian Jaya Ancol tersebut dihadiri sejumlah pimpinan WWF-Indonesia dan pengelola Taman Impian Jaya Ancol. Hadir pula, sejumlah peserta yang telah menyemarakkan acara ‘Do Better for Earth’ lalu. Hal ini merupakan awal sinergi yang sangat baik antara WWF Indonesia, pemerhati lingkungan dan pihak swasta dalam mewujudkan komitmen bersama untuk meningkatkan kepedulian, berpartisipasi dan melakukan tindakan yang bisa menyelamatkan kelangsungan lingkungan hidup, seluruh umat manusia dan makhluk hidup lainnya di masa mendatang.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
- Maitra Widiantini, Senior Fundraising Manager, WWF-Indonesia, e-Mail: mwidiantini@wwf.or.id HP: 0818 786508
- Devy W. Suradji, Marketing and Communications Director, WWF-Indonesia, e-Mail: dsuradji@wwf.or.id HP: 08170070015
- Sofia Cakti, Corporate Communication Manager, PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. e-mail: opieancol@gmail.com, HP: 08151676279
Catatan untuk Redaksi:
WWF adalah organisasi konservasi global yang mandiri dan didirikan pada tahun 1961 di Swiss, dengan hampir 5 juta supporter dan memiliki jaringan yang aktif di lebih dari 100 negara dan di Indonesia bergiat di lebih dari 25 wilayah kerja lapangan dan 17 provinsi. Misi WWF-Indonesia adalah menyelamatkan keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak ekologis aktivitas manusia melalui: Mempromosikan etika konservasi yang kuat, kesadartahuan dan upaya-upaya konservasi di kalangan masyarakat Indonesia; Memfasilitasi upaya multi-pihak untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan proses-proses ekologis pada skala ekoregion; Melakukan advokasi kebijakan, hukum dan penegakan hukum yang mendukung konservasi, dan; Menggalakkan konservasi untuk kesejahteraan manusia, melalui pemanfaatan sumberdaya alam secara berkelanjutan. Selebihnya tentang WWF-Indonesia, silakan kunjungi website utama organisasi ini di www.panda.org; situs lokal di www.wwf.or.id dan situs keanggotaan WWF-Indonesia di www.supporterwwf.org
Supporter WWF adalah komunitas pendukung yang dibentuk WWF untuk melibatkan masyarakat demi mendukung visi dan misi WWF dalam upaya konservasi. Program ini merupakan bagian dari upaya penyadartahuan publik terhadap isu lingkungan sekaligus upaya penggalangan dana demi kesinambungan kerja konservasi. Saat ini jumlah Supporter WWF di Indonesia mencapai sekitar 20.000 orang.
Supporter Kehormatan WWF adalah figur publik yang diangkat secara khusus oleh WWF-Indonesia untuk menjadi Supporter WWF dengan periode waktu satu tahun karena komitmennya dalam membantu upaya konservasi yang dilakukan WWF-Indonesia. Supporter Kehormatan umumnya memberikan dukungan melalui kegiatan publik maupun kampanye WWF yang bantuannya bersifat sukarela. Supporter Kehormatan berasal dari beragam profesi seperti musisi, pemain film, model dan presenter.
Do Better for Earth adalah acara yang digelar WWF-Indonesia pada 31 Januari 2010 untuk mengapresiasi supporter WWF-Indonesia yang jumlahnya mendekati 20.000 orang. Selain menampilkan dua buah tempat sampah raksasa sebagai simbol pemisahan sampah basah dan sampah kering yang diusung peserta jalan pagi bersama bertajuk ‘Walk for Earth’ antara rute Bundaran Hotel Indonesia- Plaza Semanggi, WWF juga meluncurkan ‘Panda Mobile’, sebuah truk yang dimodifikasi untuk kepentingan kampanye dan pendidikan lingkungan. Masih dalam rangkaian acara Do Better for Earth tersebut, WWF-Indonesia juga menggelar kompetisi video yang dimulai pada bulan Desember 2009. Di sini, peserta kompetisi harus membuat video berdurasi 30 detik mengenai apa yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat dunia lebih baik.
-- Selesai --