STORYTELLING SEBAGAI MEDIA PENYAMPAI PESAN KONSERVASI UNTUK ANAK
Oleh: Muhammad Azhari Lubis (Voluntir Panda Mobile) & Natalia Trita Agnika (Marketing Content WWF-Indonesia)
Storytelling adalah sebuah teknik menyampaikan pesan-pesan tertentu lewat seni bercerita. Sang pendongeng menyampaikan cerita dengan gaya, intonasi, dan alat bantu yang menarik minat pendengar. Sebagai voluntir Panda Mobile, setiap kali mengikuti truk edukasi ini melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah, saya selalu melihat Panda Mobile menghadirkan storytelling kepada anak-anak. Biasanya pendongeng menceritakan kisah-kisah tentang satwa yang dilindungi oleh WWF-Indonesia atau tentang pentingnya menjaga hutan dan lingkungan.
Storytelling dijadikan media penyampai pesan konservasi untuk anak-anak karena mereka lebih dapat mengerti dan memahami sebuah cerita yang dikemas secara menarik dan menyenangkan. Suasana bermain sambil belajar membuat anak-anak merasa santai. Terlebih storyteller biasanya memiliki kemampuan bertutur yang atraktif. Oleh karena itu, Panda Mobile selalu menghadirkan pendongeng andal yang memiliki ciri khas, seperti Kak Ryan, Kak Ario, Kak Iyan, dll.
Kak Ryan selalu tampil dengan gitar kesayangannya. Ia selalu mampu “menghinoptis” anak-anak untuk menyimak ceritanya. Ketika saya mengikuti kunjungan Panda Mobile ke TK Raushad Fikr, para siswa yang super aktif dan ekspresif pun berubah khidmat mendengarkan cerita Kak Ryan. Kala itu, Kak Ryan membawakan cerita tentang orangutan yang terjebak di kantong plastik yang dibuang sembarangan. Selain dengan gitar, Kak Ryan juga menggunakan boneka sebagai media bercerita. Dengan demikian anak-anak mengetahui gambaran orangutan secara visual.
Rasa empati kemudian muncul dari dalam diri para siswa yang mendengarkan dongeng tersebut. Kecintaan mereka terhadap satwa yang menjadi tokoh utama cerita pun tumbuh. Usai mendengarkan dongeng, mereka tergerak untuk tidak membuang sampah sembarangan. Niat mulia tersebut diketahui melalui jawaban dari pertanyaan Kak Ryan tentang kesediaan para siswa untuk membuang sampah di tempat sampah. Melalui storytelling, anak-anak juga mendapatkan informasi seputar peran WWF-Indonesia dalam bidang konservasi. Mereka diperkenalkan kepada satwa-satwa yang hampir punah, yang menjadi obyek kerja konservasi WWF-Indonesia.
Storytelling juga mampu menjangkau anak-anak dari berbagai kalangan; mulai dari sekolah bertaraf internasional, nasional, hingga anak-anak dhuafa di lembaga sosial. Sebut saja anak-anak dhuafa dari Yayasan Laskar Bintang Parung Panjang. Mereka tetap fokus pada sesi dongeng meski panggung Panda Mobile berlokasi di pinggir jalan.
Melihat antusiasme dan tanggapan anak-anak terhadap dongeng yang dibawakan dalam kegiatan kunjungan Panda Mobile, seyogianya storytelling dapat terus dilakukan. Pengayaan tema dan metode penyampaian cerita harus terus dilakukan karena storytelling merupakan salah satu media yang cukup efektif dalam menyampaikan pesan konservasi bagi anak-anak.