SOSIALISASI BMP PERIKANAN KERANG DI KABUPATEN SIDOARJO
Oleh: Davidson Rato Nono (Capture Fisheries Officer WWF-Indonesia)
Better Management Practices (BMP) Perikanan Kerang yang diterbitkan pada 19 Desember 2015 merupakan panduan praktis bagi para pelaku perikanan kerang dalam melakukan proses penangkapan hingga penanganan dengan cara yang lebih baik, ramah lingkungan dan bertanggung jawab. Panduan ini telah melalui serangkaian proses penyusunan dimulai dari pengumpulan data hingga review dari para akademisi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan di Universitas Airlangga dan Universitas Sam Ratulangi, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo hingga para nelayan yang berada di wilayah Surabaya, Semarang, Banyuwangi dan Sidoarjo.
Menindaklanjuti penerbitan BMP Perikanan Kerang tersebut, maka pada 13 Maret 2016 Koalisi Perempuan Indonesia Wilayah Jawa Timur (KPI Jatim), tim Capture Fisheries dan tim Fisheries Science WWF-Indonesia serta Quality Control Fish n’ Blues melakukan pendekatan atau sosialisasi terkait kegunaan BMP Perikanan Kerang kepada stakeholders perikanan kerang di Sidoarjo. Sosialisasi BMP Perikanan Kerang ini dihadiri oleh 17 orang nelayan kerang, dua orang perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo serta seorang penyuluh perikanan Kabupaten Sidoarjo.
Sosialisasi BMP Perikanan Kerang dibuka secara resmi oleh Ibu Fesana Eradiaty selaku Kepala Seksi Pengelolaan Potensi Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo. Setelah pembukaan mengenai pentingnya sosialisasi BMP, kemudian tim memberikan soal pre test sebagai bentuk penilaian awal untuk mengetahui tingkat pemahaman dan wawasan peserta mengenai aktivitas perikanan kerang yang selama ini dilakukan.
Mengenal Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan melalui Permainan Simulasi
Setelah penyampaian materi yang ada di dalam panduan BMP Perikanan Kerang, para peserta diberikan simulasi permainan Perikanan Berkelanjutan Vs Non-Berkelanjutan. Tujuan simulasi ini ialah untuk memberikan gambaran kepada para pelaku perikanan mengenai apa yang akan terjadi jika perikanan kerang tidak dikelola dengan baik. Selanjutnya, para peserta yang hadir diberikan materi terkait penanganan hasil tangkapan yang disampaikan oleh Tia Soviana, Quality Control Fish ‘n Blues.
Materi yang diberikan oleh Quality Control Fish ‘n Blues sebagian besar berisikan tentang bagaimana menjaga dan mempertahankan kualitas serta kesegaran kerang sejak ditangkap hingga berada di tangan konsumen. Penyampaian materi ini menjadi sangat penting, karena kelompok nelayan kerang yang selama ini yang aktivitasnya didampingi oleh KPI Jatim telah melakukan transaksi bisnis dengan Fish ‘n Blues selaku reseller produk seafood yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Di akhir kegiatan, kelompok nelayan kerang dampingan secara khusus diberikan kuesioner yang diisi dengan mewawancarai narasumber guna mengukur tingkat kepatuhan terhadap BMP Perikanan Kerang. Dari hasil rekapitulasi nilai pre dan post test yang telah dihitung oleh tim terjadi peningkatan pemahaman, yakni rata-rata sebesar 14 %. Kemudian, berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan diketahui bahwa persentase tingkat kepatuhan nelayan kerang dampingan, yakni sebesar 65,2% sehingga masih membutuhkan beberapa perbaikan dalam hal kebersihan kapal, perizinan, operasional penangkapan serta penanganan paska tangkap untuk mendapatkan persentase minimal sebesar 80%.
Tindak lanjut dari adanya sosialisasi BMP Perikanan Kerang ini, ialah agar KPI Jatim dapat terus melakukan dampingan pada kelompok nelayan dalam melakukan perbaikan pengelolaan perikanan kerang untuk memberikan sumbangsih yang berarti dalam menjaga keberlangungan ekosistem dan sumber daya perikanan khususnya kerang di Kabupaten Sidoarjo. Harapannya, di bawah bimbingan KPI Jatim nelayan sebagai pelaku perikanan secara langsung dapat menerapkan standar-standar yang ada di BMP untuk mewujudkan pengelolaan perikanan yang lebih baik, bertanggung jawab dan ramah lingkungan.