SOAL SAWIT YANG BIKIN SEWOT
Ternyata banyak sekali produk di luar makanan yang dibuat menggunakan minyak kelapa sawit, seperti sampo, sabun batangan, deterjen, pasta gigi, bahkan lipstik. Siapa sangka?
Minyak kelapa sawit bisa digunakan dalam berbagai produk karena memiliki banyak keunggulan sifat. Misalnya sebagai minyak nabati, minyak kelapa sawit adalah yang termurah. Kelapa sawit menghasilkan minyak lebih banyak dibanding tanaman lain, biaya produksinya juga paling minim. Selain itu, minyak kelapa sawit rendah kolesterol dan memiliki kandungan karoten tinggi. Untuk kosmetik yang komponen utamanya adalah minyak, kelapa sawit dipilih karena aman digunakan untuk kulit manusia. Untuk industri berat, minyak kelapa sawit dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bermacam zat oleokimia, yang selanjutnya zat-zat ini digunakan sebagai bahan baku bermacam produk seperti cat, pasta gigi, dan plastik. Akhir-akhir ini, minyak kelapa sawit juga sudah mulai dilirik sebagai bahan baku biodiesel.
Karena kegunaannya yang banyak sekali itulah, permintaan terhadap minyak kelapa sawit sangat tinggi, yang memicu industri untuk terus meningkatkan kuantitas produksi. Sayang sekali hal ini berujung pada perusakan hutan, yang menjadi bencana bagi masyarakat dan kehidupan liar seperti sekarang ini.
Perlukah untuk stop pemakaian produk yang mengandung minyak kelapa sawit?
Untungnya, masyarakat tidak perlu bertindak sejauh itu. Namun sebagai konsumen, mereka dapat memaksa produsen untuk melakukan produksi menggunakan minyak kelapa sawit dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Bergabunglah dengan WWF dalam kampanye #BeliYangBaik melalui change.org. Kampanye ini bertujuan mengajak masyarakat untuk turut aktif mendorong terjadinya perubahan, tidak saja di dalam industri minyak kelapa sawit, tetapi juga pulp dan kertas, industri perikanan, dan energi, agar lebih memedulikan lingkungan. Sebagai konsumen, masyarakat diajak untuk lebih peka dan teliti atas apa yang mereka beli dan konsumsi. Apakah produk ini dibuat dengan cara-cara yang tidak merusak lingkungan? Apakah produk ini baik untuk kesehatan? Pertimbangan-pertimbangan semacam inilah yang harus mengiringi proses pengambilan keputusan saat pembelian.
Bagaimana cara mengetahui suatu produk ramah lingkungan?
Lihat kemasan produk yang akan dibeli. Adakah label RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil) di kemasan produk yang menggunakan minyak kelapa sawit? Adakah label FSC (Forest Stewardship Council) di kemasan produk yang menggunakan kayu sebagai bahan baku? Produk-produk yang memiliki kedua label tersebut adalah produk-produk yang dibuat dengan cara-cara yang tidak merusak lingkungan. Terutama RSPO, yang mengharuskan anggotanya menerapkan praktek zero burning, yaitu tidak membuka lahan atau mengolah lahan dengan metode pembakaran. RSPO tegas dalam menindak anggota-anggota yang tidak mematuhi prinsip dan kriteria dalam produksi minyak sawit berkelanjutan.
Masyarakat dapat menggunakan kedua label ramah lingkungan ini sebagai petunjuk saat memilih produk. Kedepannya, jika konsumen selalu kritis dengan apa yang mereka beli dan konsumsi, produsen tidak akan sembarangan lagi saat membuat barang-barang untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Target WWF adalah, per tahun 2018, toko-toko sudah bisa menyediakan produk-produk ramah lingkungan dari minyak kelapa sawit, pulp dan kertas, seafood, serta produk hemat energi sebanyak 10% dari total produk yang ada di toko.
Mari beraksi sekarang. Tandatangani ikrar di https://www.change.org/p/saya-beliyangbaik-utk-selamatkan-bumi-ini-aksiku-mana-aksimu.