SERANGKAIAN DOKUMEN PENJELASAN SINGKAT TENTANG PENGELOLAAN KOLABORATIF TNKM
KMNP terletak di sepanjang perbatasan antara Kalimantan Timur (Indonesia) dan Negara Bagian Malaysia, yaitu Sabah dan Sarawak. Taman Nasional tersebut merupakan taman nasional terbesar di pulau Kalimantan dan memiliki luas wilayah 1,36 juta hektar. Wilayahnya dibagi menjadi 11 wilayah adat, yang dihuni oleh kurang lebih 34.500 etnis Dayak.
Masyarakat setempat telah mengelola hutan-hutan tersebut sejak ratusan tahun dan mengembangkan suatu jaringan wilayah berbasis aturan adat dengan langkah-langkah pemanfaatan dan perlindungan.
Sejak tahun 2006, Indonesia dan Jerman bekerja sama dalam pengembangan pengelolaan kolaboratif Taman Nasional Kayan Mentarang (KMNP) di Kalimantan Timur. Pendekatan pengelolaan tersebut menyatukan aspek-aspek ekologis dan sosial ekonomi dan bertujuan untuk meningkatkan konservasi sumber daya alam melalui pengelolaan yang berkelanjutan, pro penduduk miskin dan berbasis multi pemangku kepentingan. Kegiatan-kegiatan berfokus pada pengembangan kelembagaan, partisipasi, dukungan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tata batas dan pengembangan zona penyangga, zonasi, monitoring kawasan, dan pembiayaan. Program tersebut memberikan kontribusi pula pada keterlibatan Kabupaten dalam berbagai program REDD.
Pada tahun 2009, kerja sama tersebut menjadi bagian dari program FORCLIME-GTZ (kerja sama teknis antara Indonesia-Jerman dalam bidang Kehutanan dan Perubahan Iklim) melalui Komponen 3, Sub-komponen KMNP, yang dilaksanakan oleh WWF Indonesia.
Hasil dan pelajaran yang dapat dipetik dari kerja sama tersebut didokumentasikan dalam bentuk serangkaian dokumen penjelasan singkat (briefing papers) yang dipublikasikan sepanjang tahun 2010 dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
- Briefing paper 1: Pengantar tentang pengelolaan kolaboratif TNKM
- Briefing paper 2: Pengelolaan kolaboratif TNKM
- Briefing paper 3: Peran Forum Musyawarah MasyarakatAdat (FoMMA) dalam pengelolaan kolaboratif TNKM
- Briefing paper 4: Penataan Batas TNKM
- Briefing paper 5: Perencanaan Zonasi TNKM
- Briefing paper 6: Deliniasi Buffer Zone TNKM menggunakan GIS
- Briefing paper 7: Monitoring Partisipatif TNKM
- Briefing paper 8: Mengembangkan pendapatan alternatif yang berkelanjutan di TNKM
- Briefing paper 9: Pendanaan berkelanjutan TNKM
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/brief_paper1_introduction_penge…
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/brief_paper2_manajemen_kolabora…
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/brief_paper3_peran_forum_masy_a…
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/brief_paper4_tata_batas_partisi…
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/brief_paper5_perencanaan_zonasi…
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/brief_paper6_delineasi_buffer_z…
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/brief_paper7_monitoring_partisi…
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/brief_paper8_livelihood_eng_pdf…
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/brief_paper9_pembiayaan_tn_berk…