SELAMAT DATANG DI #XPDCMBD
Oleh: Nara Wisesa & Noverica Widjojo (WWF-Indonesia)
Setelah persiapan yang cukup melelahkan, akhirnya hari ini tiba. Lima belas orang peserta ekspedisi yang mayoritas berprofesi sebagai peneliti ini, tiba di Maumere, Nusa Tenggara Timur, dan siap berangkat menggunakan kapal layar Seven Seas untuk melakukan survei cepat ekologi dan sosial di Kabupaten Maluku Barat Daya. Selamat datang di Ekspedisi Maluku Barat Daya!
Tim gabungan ekspedisi ini berasal dari berasal dari WWF-Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pattimura (Unpatti), dan Wildlife Conservation Society – Indonesia Program (WCS-IP). Diperkirakan saat tiba di Pulau Moa pada hari keenam (6/11), akan ada satu orang peserta lagi yang mewakili Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Barat Daya.
Kami berangkat siang hari menuju pelabuhan di Maumere. Setibanya di lokasi, kami dijemput oleh beberapa orang kru kapal Seven Seas dengan menggunakan dua kapal cepat dan diantar langsung ke kapal yang memiliki bentuk seperti kapal pinisi itu. Begitu naik ke kapal, kami disambut oleh smoothy pisang, minuman ‘selamat datang’ yang sangat tepat untuk dinikmati di tengah cuaca panas Maumere. Benar-benar menyegarkan! Sekitar pukul 16.00 WITA, kapal angkat jangkar dan langsung berangkat menuju pulau pertama di Maluku Barat Daya, yaitu Pulau Liran. Waktu tempuh dari Maumere ke Pulau Liran diperkirakan sekitar 1,5 hari.
Maluku Barat Daya merupakan kabupaten baru di Provinsi Maluku, hasil pemekaran wilayah Kabupaten Maluku Tenggara pada tahun 2009. Perairan Maluku Barat Daya berbatasan langsung dengan Timor Leste dan perairan Australia Utara. Kondisi geografis ini menjadikan Maluku Barat Daya sebuah kawasan strategis yang harus dijaga oleh Indonesia, terutama terkait kedaulatan bangsa dan pengelolan sumber daya alam. Namun untuk mendukung upaya itu, data mengenai sumber daya biologi, ekologi sosial, dan perikanan yang terdapat di Kabupaten Maluku Barat Daya masih terhitung minim karena terhambat sulitnya mengakses lokasi untuk pengambilan data.
WWF-Indonesia menginisiasi survei eksplorasi cepat ini untuk melengkapi data mengenai Kabupaten Maluku Barat Daya, terutama terkait aspek ekologi, sosial, dan perikanan. Para peneliti yang berpartisipasi dalam kegiatan yang akan berlangsung selama dua minggu kedepan ini, berasal dari berbagai macam bidang seperti ilmu perikanan, sosial, dan ekologi. Bahkan, ekspedisi ini juga diikuti oleh ahli komunikasi yang nanti akan membantu penyebarluasan informasi-informasi penting yang kami temukan selama kegiatan berlangsung kepada publik.
Agar kegiatan ini berjalan lancar, tim akan dibagi dua, yaitu Tim Darat – yang terdiri dari para peneliti sosial dan perikanan – akan melakukan survei mengenai pola pengelolaan sumber daya laut di pedesaan di wilayah pesisir; serta Tim Laut – beranggotakan para ahli karang dan ikan – yang akan melakukan pengamatan kesehatan terumbu karang di perairan yang berdekatan dengan pedesaan tempat Tim Darat berada.
Diharapkan data-data yang diperoleh dari ekspedisi ini dapat dijadikan rekomendasi kepada para pihak yang berkepentingan dalam menggali potensi perikanan dan mengimplementasikan upaya konservasi laut di kawasan ini sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakatnya.
Informasi selengkapnya mengenai #XPDCMBD, silakan kunjungi http://bit.ly/xpdcmbd