PANDA MOBILE KENALKAN SPESIES PAYUNG PADA SISWA TUNAS MUDA, KEDOYA
Oleh: Nurma Komala
Tahukah sobat Panda Mobile kalau Indonesia yang disebut sebagai Negara Maritim? Di mana dua per tiga dari wilayah Indonesia adalah kawasan perairan yang kaya akan keanekaragaman biota lautnya. Selain itu, Tanah Air kita juga dilewati oleh garis khatulistiwa sehingga memiliki flora dan fauna yang lebih beraaneka macam dibandingkan negara lainnya. Kita perlu mengenal kekayaan alam yang dimiliki agar bisa menghargai dan menjaganya.
Pengenalan tentang keanekaragaman hayati perlu dilakukan sejak dini. Dengan membawa misi tersebut, tim Panda Mobile mengunjungi Sekolah Tunas Muda, Kedoya pada Kamis (07/02) lalu. Para relawan siap mengajak anak-anak belajar keanekaragaman fauna di Indonesia, khususnya satwa yang termasuk dalam spesies payung, yaitu hewan yang memiliki daerah jelajah yang sangat luas. Keberadaan spesies payung ini penting untuk kelestarian hutan, dan pada akhirnya bermanfaat untuk manusia.
Ketika tiba di Sekolah Tunas Muda, tim Panda Mobile dihadapkan dengan 50 anak-anak yang antusias dan penasaran dengan aktivitas yang akan dilakukan. Kegiatan diawali dengan perkenalan tim dan relawan. Setelah itu, peserta diajak mendengarkan dongeng dari Kak Ryan. Kisah yang dibawakan kali ini bisa mengocok perut dan membuat penonton tertawa terbahak-bahak.
Setelah dongeng berakhir, peserta dibagi dua kelompok. Rombongan pertama mengikuti sesi presentasi yang disampaikan Kak Nurma dan Kak Mecca. Sementara satu grup lainnya menonton video dengan didampingi Kak Syifa dan Kak Kevin.
Pada sesi presentasi, peserta bisa mengenal sejarah singkat WWF-Indonesia dan upaya penyelamatan satwa endemik Cina yaitu panda bernama Cici. Kemudian, Kak Mecca dan Kak Nurma menjelaskan spesies payung yang terdiri dari Harimau Sumatra, Badak Jawa, orangutan, gajah, penyu laut, dan hiu paus.
Semua hewan yang termasuk dalam spesies payung memiliki daerah jelajah yang sangat luas dan berperan penting dalam menjaga habitatnya. Sebagai contoh, orangutan yang mampu menelusuri hutan sejauh tiga kilometer dalam sehari. Hewan ini tak sekadar ‘numpang makan dan tidur’ di hutan. Setelah makan, orangutan akan melempar biji atau buang air di mana saja, di sepanjang daerah jelajahnya. Pada saat itu, ia sedang menjalankan fungsi ekologis sebagai penebar biji yang tumbuh dan berkembang menjadi tanaman baru. Pada akhirnya, keberlangsungan hidup hutan yang menjadi habitat orangutan akan selalu terjaga.
Sementara itu, pada sesi nonton bareng, Panda Mobile memutar film Quarter at The Crossroads yang menceritakan empat spesies dengan status ‘endangered’ yaitu Harimau Sumatra, Gajah Sumatra, badak bercula satu, dan orangutan. Apa sobat Panda Mobile tahu kalau Badak Jawa memiliki status ‘critically endangered’ karena jumlahnya hanya sekitar 60 individu saja?
Oleh karena itu, mari kita jaga habitat satwa dengan aktivitas sederhana seperti mengurangi pemakaian kantong plastik, atau beralih membawa tas belanja sendiri saat pergi ke supermarket. Selain itu, kita juga bisa melakukan penghematan pemakaian energi atau sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, tidak boros air, mengurangi pemakaian tisu dan kertas, serta tidak membuang sampah di laut.