Untuk mendukung implementasi panduan Climate Risk Management and Scenario Analysis (CRMS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bekerja sama dengan WWF-Indonesia, menyelenggarakan pelatihan Penetapan Target Iklim (Climate Target Setting - CTS) selama tiga hari pada tanggal 28-30 April 2025.

Pelatihan yang dihadiri oleh 181 peserta dari 94 dari total 105 bank di Indonesia ini merupakan sesi ketiga dalam rangkaian seri peningkatan kapasitas Perencanaan Transisi Iklim. Sesi-sesi sebelumnya, yang diadakan pada bulan Februari dan Maret 2024, berfokus pada perhitungan emisi gas rumah kaca (GRK) pada scope 1-3, termasuk emisi yang dibiayai (Financed emission - Scope 3 Kategori 15).

Didukung oleh HSBC Climate Solutions Partnership, WWF Greening Financial Regulation Initiative (GFRi), UNEP FI, dan Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI), pelatihan ini memperkenalkan metodologi untuk menetapkan target iklim yang selaras dengan Perjanjian Paris. Pelatihan ini juga mencakup pemilihan skenario yang kredibel, serta mengaplikasikan tools penetapan target yang dapat digunakan oleh peserta.

Pemateri dari WWF-Indonesia, WWF GFRi, dan WWF Swedia memfasilitasi sesi-sesi tersebut, dengan menjelaskan praktik terbaik, langkah yang diperlukan, tools SBTi, dan Metodologi CDP-WWF Temperature Scoring. Selain itu, kontribusi juga diberikan oleh UNEP FI, Science Based Targets initiative (SBTi), dan para praktisi dari HSBC, SCBX, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI)— bank pertama di Indonesia dengan target iklim yang telah divalidasi oleh SBTi.

Sejalan dengan arahan OJK tahun 2024 bagi bank untuk melakukan uji ketahanan iklim (climate stress testing) menggunakan skenario dari NGFS, IEA, dan IPCC, sesi CTS ini membantu bank dalam mendefinisikan arah pengurangan emisi yang kredibel dan mengintegrasikannya ke dalam strategi bisnis dan rencana transisi.

Dalam kegiatan tersebut, WWF menyerahkan laporan kepada OJK yang dikembangkan bersama Climate Bonds Initiative, berjudul “Pembiayaan Dekarbonisasi pada Rantai Pasok Industri Komersial dan Ringan.” Temuan utama laporan ini akan menjadi dasar sesi pelatihan mendatang yang berfokus pada penyusunan Rencana Transisi Iklim. Kedua inisiatif, baik kegiatan peningkatan kapasitas maupun studi ini dikembangkan sebagai bagian dari Climate Solutions Partnership.

Rencana Ke Depan

Seiring langkah Indonesia menuju adopsi standar IFRS S2 Pengungkapan Terkait Iklim pada tahun 2027, perbankan diharapkan untuk memperkuat kapasitasnya dalam tata kelola iklim, manajemen risiko, dan penetapan target. IFRS S2 mewajibkan entitas untuk mengungkapkan strategi, proses, dan target terkait iklim, serta memastikan keselarasan dengan tujuan iklim internasional seperti Perjanjian Paris.

Dalam rangka mendukung transisi ini, OJK dan WWF-Indonesia akan melanjutkan rangkaian pelatihan dengan sesi yang berfokus pada Perencanaan Transisi Iklim.

Tentang Climate Solutions Partnership

Climate Solutions Partnership adalah program filantropi lima tahun senilai 100 juta USD yang menyatukan jaringan global mitra lokal untuk: (i) meningkatkan skala solusi berbasis alam (nature-based solutions) yang inovatif, dan (ii) mendukung transisi sektor energi di Asia menuju energi terbarukan.

Dengan mengombinasikan sumber daya, pengetahuan, dan keahlian, kemitraan ini berupaya untuk mengakselerasi solusi iklim yang layak secara komersial dan menghasilkan dampak yang terukur.

Konsorsium—yang terdiri dari WWF, HSBC, dan worldesources institute—bekerja secara kolaboratif untuk mengidentifikasi dan mendukung inisiatif-inisiatif yang memiliki potensi. WWF-Indonesia berperan penting dalam mengidentifikasi peluang untuk memobilisasi keuangan dan memperkuat faktor pendukung yang dapat meningkatkan akses terhadap pendanaan untuk transisi iklim.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Rizkia Sari Yudawinata, Sustainable Finance Advisor, WWF-Indonesia.

Email at rjoedawinata@wwf.id

Aurellia Puteri Arfita, Sustainable Finance Analyst, WWF-Indonesia

Email at aarfita@wwf.id