NASIB CENDERAWASIH ADA DI TANGAN GENERASI MUDA PAPUA
Oleh: Blandina Isabella Patty (Communication and Environmental Education Officer, Papua Program)
Pada Jumat (09/06) yang lalu, Sekretaris Daerah Provinsi Papua membacakan Surat Edaran Gubernur terkait Larangan Penggunaan Burung Cenderawasih Asli sebagai Aksesori dan Cenderamata. Surat edaran Gubernur tersebut dibacakan di Nimbokrang Kabupaten Jayapura. Melalui surat edarannya, Gubernur menegaskan beberapa hal yang salah satu poin utamanya adalah melarang penggunaan burung cenderawasih asli sebagai cenderamata dalam kegiatan apapun.
WWF-Indonesia Program Papua melalui program Education Sustainable Development (Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan) merespon baik dukungan dan kebijakan Gubernur terkait pelestarian burung cenderawasih. Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional Indonesia 2017, tim Panda Mobile WWF-Indonesia Program Papua menyelenggarakan aksi sosialisasi di beberapa sekolah terkait pelestarian cenderawasih. Anak-anak diharapkan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan melalui hal-hal yang sederhana. Pengenalan lingkungan harus dimulai sejak usia dini karena nantinya anak-anak akan menjadi penerus atau ujung tombak pelestarian alam di Tanah Papua. Anak-anak juga diharapkan dapat menjadi agen-agen perubahan yang akan mengubah pola pikir atau perilaku orang-orang yang kurang peduli terhadap pelestarian burung cenderawasih.
Kegiatan perdana dilaksanakan pada Selasa (18/07), bekerja sama dengan salah satu sekolah yang telah mendapatkan predikat sebagai sekolah adiwiyata di tingkat nasional, yaitu SD Negeri Kota Raja, Jayapura, Papua. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SD Negeri Kota Raja, Sesminanci, S.Pd menyampaikan, “Sebagai para pendidik, kami mempunyai misi yang harus dapat mengubah perilaku siswa menjadi siswa yang berwawasan lingkungan dan berbudaya serta menjunjung tinggi kearifan lokal melalui pendidikan karakter.”
Kegiatan yang bertempat di aula SD Negeri Kota Raja tersebut diisi dengan materi tentang pelestarian burung cenderawasih di Tanah Papua dan gaya hidup ramah lingkungan. Ada sekitar 120 siswa perwakilan kelas 4-6 SD didampingi oleh 15 guru yang mengikuti kegiatan sosialisasi.
Tim Panda Mobile mengawali materi tentang pelestarian cenderawasih dengan memperkenalkan gambar beberapa jenis burung cenderawasih yang ada di Papua serta gambar habitatnya. Mereka juga menegaskan kembali isi UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, PP No. 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, dan PP No. 8 tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar dan ketentuan hukuman bagi yang melanggar isi dari undang-undang tersebut.
Selanjutnya, tim Panda Mobile juga menyampaikan pentingnya memiliki gaya hidup ramah lingkungan. Gaya hidup ini bertujuan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan dalam satu bumi. Para siswa diajak untuk berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan dimulai dari hal-hal sederhana, seperti tidak membuang sampah sembarangan, membawa botol minum isi ulang, serta menghemat penggunaan listrik dan air.
Sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional, SD Negeri Kota Raja memiliki 10 sekolah binaan. Tiga diantara sekolah binaan tersebut, yaitu SD Inpres VIM I Kota Raja, SDN Inpres VIM 2 Kota Raja, dan SDN Inpres BTN Kota Raja juga mendapatkan sosialisasi yang sama dari tim WWF-Indonesia Program Papua pada waktu yang berbeda.
Selamat Hari Anak Nasional! Semoga anak-anak Indonesia mampu menjadi agen perubahan dalam mewujudkan Bumi yang lestari.