MISI BARU KM GURANO BINTANG BAGI PENDIDIKAN, PENELITIAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN UNIVERSITAS PATTIMURA
Maluku, 15 November 2021 – Universitas Pattimura, Maluku, hari ini menerima hibah kapal pinisi bernama Kapal Motor Gurano Bintang (KM Gurano Bintang) dari Yayasan WWF Indonesia yang akan menjadi armada pusat kemaritiman dan kelautan untuk mendukung mobilitas kegiatan penelitian, pendidikan dan pengajaran, serta pelayanan kesehatan di pulau-pulau kecil di Maluku.
Hibah kapal ini merupakan wujud dukungan Yayasan WWF Indonesia untuk memberikan kontribusi yang lebih luas terhadap upaya konservasi kelautan dan pendidikan lingkungan, juga sebagai dukungan terhadap program kerja pemerintah Indonesia yaitu Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar. Armada ini juga diharapkan dapat menjadi tempat belajar bagi mahasiswa untuk menguak potensi alam Indonesia timur untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4 (SDGs 4), yaitu pendidikan untuk semua.
Penyerahan hibah dilakukan oleh Aditya Bayunanda, Plt. CEO Yayasan WWF Indonesia mewakili Alexander Rusli, Ketua Badan Pengurus Yayasan WWF Indonesia, kepada Prof. Dr. M.J. Saptenno, SH., M.HUM, Rektor Universitas Pattimura. Hadir pula dalam acara serah terima ini Kepala Pusat Kemaritiman dan Kelautan Universitas Pattimura, Gino V. Limmon.
“Universitas Pattimura adalah mitra kerja Yayasan WWF Indonesia sejak tahun 1990-an. Kami telah bekerja sama erat sekali untuk konservasi ekosistem dan fauna laut di berbagai bentang laut di wilayah timur Indonesia, antara lain di Laut Aru, Laut Arafura, Seram Timur dan Kepulauan Kei,” ujar Aditya Bayunanda dalam sambutannya.
Lebih lanjut Aditya mengungkapkan, “Kami senang sekali karena KM Gurano Bintang dapat meneruskan dan memperluas misinya dengan menjadi bagian dari tim Universitas Pattimura. Ini menjadi perwujudan Yayasan WWF Indonesia dalam mendukung program pemerintah Indonesia dalam bidang Pendidikan melalui kampus merdeka dan merdeka belajar, juga tentunya pengembangan riset konservasi alam”.
KM Gurano Bintang sebelumnya beroperasi di wilayah Papua Barat, mengemban misi mendukung pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Nabire, dan Tambraw melalui kegiatan edukasi dan pelayanan kesehatan, serta mendukung pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih dalam kegiatan pengamatan, penelitian, dan survei ekologi.
Prof. Dr. M.J. Saptenno, SH., M.HUM mengatakan, “Universitas Pattimura berterima kasih dan sangat menghargai hibah kapal pinisi Gurano Bintang dari Yayasan WWF Indonesia yang akan melengkapi armada laut kami untuk keperluan pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan laut Indonesia yang begitu luas, sehingga dibutuhkan kemitraan yang saling mendukung untuk bisa menjaga agar sumber pangan kita tetap lestari. Kami akan memanfaatkan KM Gurano Bintang dengan sebaik-baiknya, dan kami berharap kerjasama dengan Yayasan WWF Indonesia bisa terus berlanjut”.
Kapal pinisi bermesin diesel buatan tahun 2007 ini berukuran panjang 19,6 meter, lebar 5,25 meter, dan berbobot mati 34 GT. KM Gurano Bintang dioperasikan oleh tujuh awak kapal, memiliki fasilitas alat navigasi lengkap, ruang belajar dan perpustakaan, sepuluh tempat tidur, kamar mandi dan dapur, sehingga layak difungsikan sebagai stasiun terapung untuk berbagai kegiatan.
Nama Gurano Bintang diberikan saat kapal ini mulai beroperasi di wilayah Papua, diambil dari julukan masyarakat Papua bagi ikan hiu paus (Rhincodon typus). Sebelumnya kapal ini melayani wilayah Kabupaten Flores Timur, Lembata, dan Alor yang merupakan bagian dari kawasan konservasi Laut Sawu dengan nama Kotekelema, julukan masyarakat Lamalera untuk paus sperma (Physeter macrocephallus). Kapal ini sudah memberi kegiatan edukasi bagi ribuan siswa tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Nusa Tenggara Timur dan Papua Barat.
--- SELESAI ---