KISAH INSPIRATIF PEREMPUAN PENJAGA ALAM #IWD2016
Menikmati rintik hujan di pagi hari, memberi kehidupan bagi bumi, tak henti-hentinya alam memberi sumber kehidupan bagi manusia. Seperti itu juga kejutan yang menghampiri saya untuk bertemu perempuan-perempuan luar biasa yang bersentuhan dengan kegiatan alam liar. Berikut ini dua dari sekian banyak perempuan yang menurut saya menginspirasi melalui pekerjaannya di alam. Saya Rafselia Novalina, bekerja di WWF Indonesia untuk Pelestarian Harimau Sumatera.
Erin
Erin Elizabeth Poor, dialah perempuan pertama yang membuat saya kagum di awal perjumpaan Bulan Februari 2015. Dia adalah mahasiswa kandidat Ph.D dari Department of Fisheries and Wildlife Sciences, Virginia Tech University. Dia datang ke Indonesia tepatnya di Provinsi Riau untuk melakukan penelitian harimau Sumatera melalui analisis DNA (Deoxyribose-Nucleic Acid) untuk mempelajari kekerabatan dan jumlah populasi satwa tersebut di beberapa lokasi di Riau. Tak hanya itu, diapun juga menyiapkan studi pergerakan harimau Sumatera menggunakan GPS Collar-alat untuk mendeteksi keberadaan satwa di suatu tempat dengan menggunakan satelit.
Erin bersama timnya (yang berasal dari beberapa alumni Fakultas Biologi Universitas Riau) dan dibantu oleh Tim Riset dan Monitoring Harimau Sumatera WWF Indonesia - Central Sumatera Program dengan keyakinan teguh melakukan perjalanan di belantara Hutan Riau. Belantara tersebut berlokasi di Suaka Margasatwa Rimbang Baling, Taman Nasional Bukit 30 dan Taman Nasional Tesso Nilo. Dia selama 14 hari mengumpulkan kotoran harimau maupun jenis kucing-kucing hutan yang ada di alam. Tujuannya adalah mengumpulkan sebanyak mungkin sampel kotoran untuk analisa DNA. Sampel kotoran tersebut lebih mudah dikumpulkan, efektif dan tidak terlalu berisiko memperolehnya dari hewan yang sulit untuk ditemukan.
Bukanlah fakta dan data mengenai penelitian Erin yang membuat saya kagum, tapi semangat dan keyakinannya untuk terus menjelajah belantara rimba Riau. Erin melakukan perjalanan di hutan bersama timnya dengan ketidakpastian sumber air, perubahan tampakan hutan yang tidak bisa diperkirakan, tidak ditemukannya sampel kotoran harimau, serta halangan lain di luar dugaan yang tidak bisa diprediksi. Semua rintangan tersebut dijawab dengan keteguhannya dalam memasuki hutan sampai saat ini.
Suatu ketika di kala senggang saya diajak bercerita oleh Erin mengenai kegiatan di lapangan. Sekali waktu kamu harus turun ke hutan untuk merasakan pengalaman yang diberikan oleh hutan dalam melakukan penelitian harimau Sumatera. Setiap hari kita akan menduga-duga kejutan yang menunggu di depan mata, seperti air terjun nan indah, lorong bebatuan, kolam alam yang tersembunyi. Ketika menemukan itu semua, rasa lelah dan frustasi akibat perjalanan akan hilang. Jangan pernah takut menjadi perempuan sendiri dalam melakukan perjalanan di hutan karena tim akan menjaga kita dengan baik.
Kekaguman ini semakin bertambah dengan mengikuti rangkaian perjalanannya di hutan melalui video, foto serta binar matanya ketika akan berangkat ke hutan. Dari dia kita bisa belajar banyak filosofi mengenai alam, pekerjaan, makna tim serta keindahan dan kesenduan yang diberikan alam. Dia adalah seorang perempuan, yang tahu pekerjaannya berisiko besar buat seorang perempuan. Namun, dia melakukan pekerjaannya tersebut berlandaskan kecintaannya terhadap alam.
Tukma
Lain Erin, lain Tukmaida Rambe yang bekerja sebagai mahout (orang yang bertugas merawat gajah) di Flying Squad WWF Indonesia - Central Sumatera Program. Ketika bergabung di WWF Indonesia saya bercerita dan memperlihatkan foto sedang bermain dengan gajah kepada kedua orang tua saya. Orang tua saya menanyakan, “Apakah kamu tidak takut dengan gajah tersebut? Bagaimana kalau dia mengejar kamu?” Ketika berfoto dengan gajah tersebut, saya berpikir gajah ini baik walaupun baru pertama kali bertemu. Saya hanya berpikir, senangnya bisa berinteraksi dengan gajah tersebut.
Pertanyaan tersebut pernah juga saya lontarkan ke Tukma , “Kamu tidak takut ketika pertama kali disuruh menjaga gajah?” Tukma menjawab, “Awalnya saya gabung menjadi mahout dihadapkan dengan gajah, saya khawatir dan takut. Bagaimana coba kalau gajah ini menyerang saya? Bagaimana kalau gajah ini tidak mau menerima saya?”
Tukma mencoba mengatasi kekhawatirannya dengan mengenal gajah tersebut lebih dekat. Dia didampingi oleh mahout senior beradaptasi mengenal gajahnya lebih dekat melalui tingkah laku gajah dan sifat-sifatnya. Pendekatan yang dilakukannya berhasil membuat Imbo (nama gajah yang dirawatnya) menerima kehadirannya. Tukma menjaga Imbo layaknya seorang Ibu menjaga anaknya. Dia memandikan gajah tersebut, mengajak jalan, menempatkan di tempat yang banyak pakannya, serta berbicara apabila melihat Imbo melakukan gelagat aneh.
Interaksi yang dibangun oleh Tukma dan Imbo menimbulkan kekaguman untuk dilihat. Perempuan ini berani melakukan pekerjaannya dengan menjadi Ibu bagi Imbo si anak gajah. Layaknya seorang Ibu dan anak yang memiliki aktivitas untuk dilakukan setiap hari. Setiap hari Selasa dan Sabtu Tukma dan Imbo didampingi oleh gajah jantan dan betina dewasa melakukan patroli untuk memantau keberadaan gajah liar yang masuk ke kawasan Taman Nasional Tesso Nilo. Kala pagi datang dan sore menjemput Tukma memandikan Imbo di sungai agar Imbo bisa tidur dengan lelap di malam hari.
Bukankah hubungan antara Tukma dan Imbo begitu romantisnya? Pertemuan dan percakapan adalah hadiah untuk hubungan persahabatan dan kekeluargaan antara Tukma dan Imbo.
Tukma dan Imbo mengajari kita beberapa hal, yaitu (a). Kekuatan cinta yang dibangun oleh Tukma dan Imbo melalui pengenalan karakter dan perilaku masing-masing dan saling berkomunikasi, (b). Keberanian, sebagai seorang perempuan dia berani keluar dari zona nyamannya yang dianggap sebagai ranah pekerjaan laki-laki (c). Manusia dan hewan bisa bersahabat melalui pengenalan perilaku dan (d). Perempuan yang bekerja berhubungan langsung dengan alam adalah “seksi”.
Mereka Bertemu
Erin dan Tukma menunjukkan pada dunia bahwa keyakinan dan tekadnya mampu melaksanakan tugas yang dianggap beresiko tinggi yang jarang dilakukan kaum hawa, seperti berhubungan langsung dengan hutan dan satwa. Mereka berdua memiliki keteguhan hati dan mampu menghasilkan sebuah pekerjaan yang layak dinikmati. Akan ada banyak hal menarik dan kejutan yang menanti dengan kehadiran Erin dan Tukma serta perempuan-perempuan hebat lainnya di dunia konservasi.
Happy International Women's Day!