KEPALA SEKOLAH MEMIMPIN UNTUK MASA DEPAN SEKOLAH YANG LESTARI
Perubahan global yang terjadi dengan sangat cepat mengakibatkan setiap individu ataupun komunitas untuk mampu beradaptasi pada segala kondisi. Setidaknya dalam 5 tahun terakhir, isu seperti krisis iklim yang berdampak pada berbagai sektor, adanya pandemi Covid-19, perkembangan artificial inteligent dan penyebaran disinformasi yang masif membawa setiap manusia untuk bisa mengikuti dan mampu mengendalikan situasi dengan tepat dan cermat.
Pada masa kritis, seorang pemimpinlah yang menjadi tumpuan dan harapan. Keputusan pemimpin yang tepat dapat membawa orang-orang yang dipimpin pada situasi yang aman. Pemimpin yang kompeten ialah pemimpin yang dapat membawa organisasinya mencapai tujuan terlepas dari banyaknya kesulitan yang dihadapi.
Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah memiliki tanggung jawab dalam mengarahkan, mengelola dan membawa sekolah yang dipimpin pada kemajuan yang mengacu pada nilai- nilai yang dianut sekolahnya. Selain itu kepala sekolah juga memiliki peran dalam memonitor dan membuat kebijakan yang mendukung kegiatan-kegiatan positif di sekolah. Untuk menjadi seorang kepala sekolah yang cakap dibutuhkan kemampuan seperti pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat, kemampuan membimbing warga sekolah untuk mencapai tujuan bersama.
Oleh karena itu, dalam mendorong kecakapan kepala sekolah dalam memimpin serta membuat program sekolah yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan abad-21, Yayasan WWF Indonesia dan Save the Children Indonesia dalam kolaborasi Program BASAMO, mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan bagi kepala sekolah yang berada di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Pelatihan ini diikuti oleh 8 kepala sekolah SMP dari Kabupaten Kuantan Singingi yang sekolahnya diantaranya diidentifikasi berlokasi dekat dengan kawasan konservasi seperti SMPN 6 Singingi yang berada di zona penyangga Suaka Margasatwa Rimbang Baling, SMPN 1 Hulu Kuantan yang berada di pinggiran Hutan Lindung Bukit Batabuh, dan SMPN 3 Gunung Toar di koridor Hutan Lindung Bukit Tiga Puluh dan Hutan Lindung Bukit Batabuh. Serta Sebagian sekolah lainnya berada pada area yang berdekatan dengan Kawasan konservasi bagi habitat penting satwa liar Sumatera seperti harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae), gajah Sumatera (elephas maximus sumatrae).
Kuantan Singingi merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Riau yang memiliki peran strategis dalam konservasi alam karena letaknya yang diapit banyak area lindung yang menjadi habitat satwa liar. Kabupaten ini juga kaya akan budaya dan tradisi lokal yang kental dengan kelimpahan sumber daya alamnya.
Materi pelatihan dilaksanakan di Pekanbaru pada tanggal 5-6 Maret 2024 dan diisi oleh Guru Besar Teknologi Pendidikan Universistas Riau, Professor Dr. Mahdum, M.Pd dan Dr. Elfis sebagai praktisi pendidikan dari Universitas Islam Riau. Pada hari pertama, Professor Mahdum menitikberatkan pada kegiatan coaching, mentoring dan brainstorming yang bertujuan untuk membuka pandangan dan pemikiran kepala sekolah tentang kepemimpinan berkelanjutan. Sesi ini berjalan dengan penuh antusias dan semangat serta dipenuhi berbagai cerita dan pengalaman kepemimpinan kepala sekolah. Beberapa kepala sekolah juga tidak sungkan meminta masukan dan solusi dari pemateri terhadap permasalahan di sekolahnya. Bagi kepala sekolah pelatihan yang fokus terhadap softskill kepemimpinan seperti ini belum pernah dilakukan sehingga sangat bermanfaat bagi pengembangan diri dan kepemimpinan sekolah.
Pemaparan Dr. Elfis tentang sekolah berkelanjutan juga tidak kalah seru dan menginspirasi. Sebagai seorang dosen sekaligus praktisi Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB), beliau banyak memaparkan praktik berkelanjutan dari sekolah ataupun pendidikan non formal dampingannya. Sesi ini menekankan pendidikan kontekstual dan pentingnya kolaborasi dalam menjalankan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Sejatinya, sekolah merupakan tempat bagi anak ataupun masyarakat desa untuk bertumbuh dan belajar. Isu lingkungan dan sosial ekonomi di desa dapat dibahas bersama dengan siswa, guru ataupun tokoh adat di sekolah. Sehingga, konsep berkelanjutan untuk menggapai masa depan lestari dapat dipahami melalui contoh yang dekat dengan siswa.
Dalam pelatihan ini, kepala sekolah juga melakukan inventarisasi isu-isu berkelanjutan (lingkungan, ekonomi dan sosial) di sekitar sekolah dan kemudian mencoba mengintregasikannya pada rancangan kegiatan sekolah. Harapannya, pelatihan ini dapat meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah dan pengetahuan tentang sekolah berkelanjutan guna mewujudkan masa depan lestari.