KENALKAN KEARIFAN LOKAL MELALUI FESTIVAL MUNAAN
Kekayaan tradisi suku Dayak Tonyooi yang telah berlangsung turun temurun, diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui Festival Munaan Linggang Melapeh yang berlangsung di Kampung Linggang Melapeh dari tanggal 29-31 Januari 2016. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kampung Linggang Melapeh dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat kampung dan para mitra kerja lokal dalam pelaksanaannya.
Linggang Melapeh adalah kampung yang di dampingi WWF Indonesia untuk kegiatan pengelolaan hutan dan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Kutai Barat sejak 2012 lalu. Dalam sambutannya pada acara pembukaan Festival Munaan, Musiman, Kepala Kampung, menyampaikan bahwa Festival Munaan ini ditujukan untuk mengangkat budaya dan kearifan lokal suku Dayak khususnya Dayak Tonyooi yang telah turun menurun menjaga Munaan (artinya kebun buah tradisional khas Dayak) sehingga setiap tahun bisa menikmati buah-buahan lokal seperti Durian, Lai, Ihau, Kapul, Langsat dan banyak lagi buah lainnya. “Melalui festival ini kami ingin memperkenalkan kepada anak-anak dan generasi muda untuk lebih peduli serta menjaga dan melestarikan Munaan yang ada di Kampung Linggang Melapeh sekaligus promosi kampung sebagai kampung ekowisata di Kutai Barat,” katanya. Kegiatan ini nanti akan diagendakan untuk dilaksanakan setiap tahunnya sehingga bisa menjadi salah satu agenda wisata di Kutai Barat.
Selain itu juga dilaksanakan kegiatan WWF dan Friends’ gathering dan camping di Munaan melalui paket Calatn Lamp Munaan (Wisata Kampung) yang melibatkan komunitas lokal dan para Sahabat WWF di Kutai Barat dan Samarinda yang bertujuan menjalin keakraban antar anggota komunitas – Sahabat WWF dan sinergi kegiatan di tahun 2016. Kegiatan yang dilaksanakan dalam Festival Munaan antara lain adalah lomba masak makanan tradisional yang berbahan dasar durian dari Linggang Melapeh, EduWisata Munaan bagi anak SD, Lomba Menggambar & Mewarnai, FUN RUN Eno – Aco, Lomba Durian Terbaik Munaan Linggang Melapeh, dan Lomba Makan Durian.
Menurut Sri Jimmy Kustini, Senior Communication Officer WWF Indonesia di Kutai Barat, kegiatan diikuti 16 komunitas lokal Sahabat WWF yaitu KOMPAD, HBC Sendawar, Lensa Kubar, Pramuka Kwarcab Kubar, MADASC Kubar, BEM & IMAPA Poltek Sendawar, SendaWALK Borneo, Scoobar, N250 EBT Sendawar, Radio HoB 104.1 Sendawar FM, Trail Kubar, Pokdarwis Batu Majang, Pokdarwis Linggang Melapeh, OSIS SMA 1 Sendawar, Foto Coffee Alam Samarinda, dan Kukar Team.