KONSERVASI MANGROVE LESTARI BERBASIS LANSEKAP
KUBU RAYA – Sejumlah pihak berkolaborasi melakukan sosialisasi program peningkatan produksi, restorasi, konservasi mangrove dan gambut berbasis lansekap di Kubu Raya, Rabu (16/3/2016). Upaya yang sudah dilakukan sejak 2015 ini bertujuan menyampaikan informasi yang utuh kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan Provinsi Kalimantan Barat.
Pengembangan potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Lansekap Kubu melalui Program Peningkatan Produksi, Restorasi dan Konservasi Mangrove dan Gambut sudah dilakukan oleh WWF bekerja sama dengan PT Kandelia Alam, PT Bina Silva, dan PT Ekosistem Khatulistiwa Lestari, dengan dukungan IDH The Sustainable Trade Initiative yang berasal dari Belanda. Mengingat program kerjasama ini baru dimulai, sehingga langkah awal yang diperlukan bagi WWF bersama perusahaan mitranya adalah melakukan sosialisasi program. Melalui sosialisasi ini pula diharapkan bisa mendapatkan dukungan positif dari pemerintah kabupaten, termasuk pemerintah provinsi, dan masyarakat.
Manajer Program Kalimantan Barat WWF-Indonesia, Albertus Tjiu mengatakan, apa yang dihasilkan dari program tersebut dapat mendukung dan memberikan dampak positif bagi program pembangunan pemerintah kabupaten. Termasuk bagi kelestarian SDA dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya di Pontianak, Selasa (15/3/2016).
Kerja sama para pihak ini dilakukan demi menjamin kelestarian SDA yang ada di Lansekap Kubu, yang memiliki
ekosistem unik di daerah pesisir, serta memiliki peranan penting untuk lingkungan. Kawasan hutan mangrove di wilayah ini memiliki fungsi untuk menahan abrasi air dan angin yang menjamin kelangsungan kehidupan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir, selain itu juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
Sementara Pawan-Kubu Landscape Leader, WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat, Ian M. Hilman
mengatakan, hasil pengamatan WWF di Lansekap Kubu, setidaknya ditemukan kawasan yang memiliki Nilai
Konservasi Tinggi (NKT). “Ada hutan mangrove dengan komposisi jenis yang cukup banyak. Setidaknya ada 40 jenis mangrove termasuk Candelia candel, habitat bekantan, habitat pesut, dan baru teridentifikasi ada 60 jenis burung,” papar.
Upaya kolaboratif pengelolaan berbasis konservasi merupakan hal yang perlu dikedepankan di Lansekap Kubu, mengingat pemerintah sudah menerbitkan ijin-ijin usaha bagi berbagai jenis usaha seperti IUPHHK-HA (HPH), IUPHHK-HT (HTI), IUPHHK-Restorasi Ekosistem (RE), sawit dan tambang. Sehingga untuk menjamin keseimbangan antara fungsi produksi dan konservasi di Lansekap Kubu, perusahaan (private sector) menjadi salah satu aktor kunci. Namun tak kalah penting juga adalah dukungan masyarakat yang ada di dalam dan di sekitar Lansekap Kubu.
Direktur Utama PT Kandelia Alam, Fairus Mulia mengatakan pihaknya memandang penting upaya kolaboratif para pihak dalam pengelolaan kawasan mangrove berbasis konservasi di Kabupaten Kubu Raya ini. “Tujuan-tujuan produktif konsesi tetap diselaraskan dengan kepentingan konservasi seperti program restorasi mangrove dan perlindungan satwa liar serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan konsesi,” katanya. Hal yang sama juga disampaikan Direktur PT Ekosistem Khatulistiwa Lestari (EKL), Ahmad Zaenal Fanani yang turut mendukung langkah pengelolaan kolaboratif di Lansekap Kubu. “Program peningkatan produksi, restorasi dan konservasi mangrove dan gambut ini dilakukan sebagai upaya bersama untuk menjamin kelestarian ekosistem beserta fungsinya dan SDA yang ada di Kubu Raya,” ujarnya. Kegiatan sosialisasi ini juga dibarengi dengan workshop dan pameran foto hasil penguatan masyarakat melalui fotografi (Panda CLICK!) yang dilakukan di 5 desa di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, yang menggambarkan potensi serta kehidupan sosial-budaya masyarakat Kubu Raya.
Tentang Program Panda CLICK!
Panda CLICK! (Communication Learning towards Innovative Change and Knowledge) merupakan program
penguatan masyarakat melalui fotografi sebagai bentuk komunikasi visual dengan menggunakan pendekatan non-tradisional menuju perubahan cara pandang dan pengetahuan yang lebih inovatif di masyarakat melalui media rekam visual, untuk mendokumentasikan hal-hal penting dalam kehidupan sehari-hari seperti keadaan
lingkungan/alam, sosial masyarakat, budaya, dan lain-lain.
Program Panda CLICK! bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan komunikasi visual di masyarakat
melalui kegiatan pendokumentasian, membangun jaringan media konservasi alam di tingkat lokal, dan memfasilitasi masyarakat menggunakan hasil (produk) dokumentasi untuk menyuarakan permasalahan atau harapan untuk perubahan ke arah yang lebih baik.
Program Panda CLICK! Kubu Raya sudah dilakukan pada tahun 2014 – 2015 (1 tahun program) di 5 desa (Desa
Padang Tikar, Batu Ampar, Sungai Kerawang, Teluk Nibung, dan Nipah Panjang) sebagai penilaian (assessment)
terkait pra-kondisi pengelolaan di bidang konservasi. Kegiatan Workshop dan Pameran Foto Panda CLICK!
bertujuan untuk menyampaikan dan menyajikan potensi yang ada di wilayah Kabupaten Kubu Raya, termasuk
kehidupan bermasyarakatnya. Hasil dari Program Panda CLICK! Kubu Raya (23.956 foto) dapat digunakan sebagai acuan bagi rencana pengelolaan wilayah kabupaten, baik pembangunan maupun perlindungan secara
berkelanjutan.
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi:
Fairus Mulia | PT. Kandelia Alam
Email: Fairus.mulia@live.com
Ahmad Zaenal Fanani | PT. Ekosistem Khatulistiwa Lestari
Email: azfanan@yahoo.com
Ian M. Hilman | Pawan-Kubu Landscape Leader, WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat
HP: +62 811 5780 080 | Email: ihilman@wwf.id