KAMPANYE KONSERVASI ORANGUTAN DI SUNGAI SEDIK, KAPUAS HULU
Oleh: Nancy Ariaini
Kapuas Hulu (13/09)-Sekitar 300 siswa dari tujuh sekolah di Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mengikuti kegiatan kampanye orangutan yang difasilitasi oleh WWF-Indonesia Kantor Program Kalimantan Barat. Setiap sekolah mengirimkan siswa-siswanya untuk terlibat dalam kampanye tiga hari yang dimulai sejak Kamis (10/09) hingga Sabtu (12/09). Semua sekolah baik sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, berkumpul bersama untuk mengetahui lebih banyak mengenai isu lingkungan dan sekaligus merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-64.
Kampanye ini bertujuan untuk membangun kesadartahuan masyarakat muda mengenai pentingnya konservasi hutan, khususnya konservasi orangutan dimana orangutan dapat menjadi indikator sehat tidaknya hutan. Diharapkan rasa bangga pada orangutan dapat tumbuh di kalangan muda, mengingat orangutan hanya dapat ditemui di Pulau Borneo dan Sumatra saja.
Kegiatan kampanye dilaksanakan dengan metoda edukatif yang dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kreativitas siswa seperti penyuluhan mengenai spesies orangutan, pemutaran film bertema orangutan dan lingkungan, lomba cerdas cermat, lomba menulis surat kepada Presiden SBY, lomba mewarnai dan menggambar, lomba menulis puisi, permainan gasing hingga pertandingan bola voli. Sementara itu bagi para siswa SMP, mendapat pelatihan singkat fotografi dan pembuatan film dokumenter. Kuis bertema konservasi menjadi bagian penting dari kegiatan yang dapat membantu mengukur secara cepat kemajuan siswa dalam menyerap informasi yg disampaikan selama kampanye.
Para guru menyambut positif kegiatan kampanye karena dapat meningkatkan kepedulian dan kebanggan bagi para siswa terhadap lingkungan dan satwa langka yang dilindungi. Harapannya kegiatan ini dapat dilaksanakan secara regular dan berkelanjutan. Bagi WWF-Indonesia, pelaksanaan kegiatan yang melibatkan sekolah-sekolah di seluruh kecamatan Batang Lupar ini dapat membantu untuk membangun dan memelihara jaringan konservasi di kawasan Sungai Labian-Leboyan mulai dari daerah hulu, tengah, sampai ke hilir.
Kampanye konservasi orangutan ini merupakan kegiatan kampanye ketiga setelah sebelumnya telah diadakan kampanye yang sama di Desa Ukit-ukit pada September 2009 dan Desa Nanga Leboyan pada bulan Oktober 2009. Desa-desa ini berada di sepanjang Sungai Labian-Leboyan, penghubung alami antara Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum, yang kemungkinan pada masa lalu saling terkoneksi. Sayangnya saat ini beberapa kawasan hutan telah hilang dan kareanya kantong-kantong habitat orangutan menjadi terpisah-pisah.
Di Kalimantan Barat, setidaknya 2000 orangutan berada di Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum, dua taman nasional penting di kawasan Jantung Kalimantan (Heart of Borneo), yang merupakan rumah dan habitat ideal bagi orangutan subjenis Pongo pygmaeus pygmaeus.
Ancaman bagi orangutan di kedua kawasan ini dan koridornya teridentifikasi sebagai ancaman pada habitat dan ancaman pada populasi orangutan. Ancaman pada habitat misalnya berupa penebangan hutan secara berlebihan, perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan kebakaran hutan. Untuk menekan ancaman-ancaman yang timbul terhadap kelangsungan hidup satwa yang dilindungi ini maka salah satu cara efektif adalah membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya upaya konservasi orangutan subjenis Pongo pygmaeus pygmaeus. Mengingat subjenis yang satu ini hanya ada di kawasan tersebut (dan juga Sarawak), karenanya membangun kebanggaan masyarakat terhadap Pongopygmaeus pygmaeus dan keberadaannya di daerah mereka akan sangat membantu upaya perlindungan baik orangutan maupun habitatnya.
Acang, seorang siswa dari SDN No. 7 Sungai Sedik, yang bertugas sebagai pembawa acara membacakan kalimat penutup, “Teman – teman dan hadirin semua, saya baru tahu kalau apa yang dilakukan WWF-Indonesia dalam penyelamatan lingkungan, khususnya dalam usaha penyelamatan orangutan di habitat aslinya, ternyata sangat penting.”
Sangatlah penting bahwa kampanye ini dapat menyampaikan pesan penting konservasi kepada anak-anak yang kelak menjadi pewaris harta paling berharga, Planet Bumi.Jika orangutan ada di dalam hutan, hutan dalam kondisi baik. Semakin banyak orangutan, semakin bagus kondisi hutan tersebut. Hutan yang baik untuk masyarakat, lokal dan global.