ENERGI ALTERNATIF DAN TERBARUKAN JADI ANDALAN
BERBAGAI gerakan dan inovasi dari para pelaku usaha terus digalakkan guna memperingati Hari Bumi ke-40 yang jatuh kemarin. Salah satu gerakan yang dilakukan yakni merambah energi alternatif dan terbarukan. Menurut Deputi Bidang Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup Hermien Rosita, usaha untuk menggunakan energi alternatif dan terbarukan harus didukung terutama energi yang berkaitan dengan inovasi dan adaptasi dengan kehidupan masyarakat.
""Yang pasti terlebih dahulu masyarakat harus mengurangi berbagai emisi energi, dengan cara reduksi emisi transportasi dengan moda transportasi massal dan tidak menggunakan kendaraan pribadi, hemat listrik, dan melakukan penghijauan,"" kata Hermien di Jakarta, kemarin. Imbauan itu disambut positif oleh Medco Energi. Presiden,Direkrur PT Medco EPIndonesia Budi Basuki mengatakan Medco Energi telah menghasil-kan zero discltarge atau 0% limbah pembuangan.
Bahkan hal itu sudah dilakukan ketika emisi belum menjadi isu baku mutu. Sejak 1981, air sudah dikembalikan lagi ke bumi ke formasi semula tanpa tercemar minyak, guna mendorong minyak yang lebih baik lagi. Adapun gas hasil produksi pun digunakan kembali. Gas tersebut didaur ulang untuk dijual sebagai energi listrik dan pupuk. Metode-metode itu bisa mengurangi emisi gas sebanyak 520 ribu ton dari total 800 ribu ton tahun ini.
Sementara itu, menurut anggota Dewan Nasional Perubahan Iklim Dicky Hindarto, bila energi alternatif dan terbarukan dapat terwujud di berbagai perusahaan migas dan swasta, tidak akan terjadi kenaikan emisi yang diprediksi pada 2020 mencapai 2,9 miliar ton per tahun. ""Harus dicari energi alternatif yang paling murah, cepat, dan besar menurunkan emisi."" (SN/E-2)