EFRAIM, BAHAGIA KETIKA MELIHAT TUKIK BERENANG MENUJU SAMUDRA
Oleh: Natalia Trita Agnika
Turtle Warrior
“Pas lagi capek-capeknya, tengah malam kita jalan lawan kantuk, lawan lelah. Kalau pas jalan tidak ada penyu, kita balik lagi. Jalan lagi, balik lagi. Su ngantuk, capek. Tapi pas bertemu penyu yang mau bertelur, capek itu langsung hilang. Atau ketika jalan bertemu dengan tukik yang baru keluar dari pasir, semua lelah langsung dilupakan!” cerita Efraim Kambu sambil berbinar-binar tentang pengalamannya melakukan monitoring penyu.
Efraim Kambu, atau yang akrab disapa Eka merupakan staf Monitoring Officer WWF-Indonesia Program Papua yang bertugas melakukan monitoring penyu di Pantai Jeen Syuab (dulu namanya adalah Warmon). Bersama dengan masyarakat sekitar yang sudah dilatih, Efraim memantau penyu yang naik ke darat untuk bertelur. Selain melakukan pendataan penyu, ia juga melakukan predator control.
Meski sudah berhasil naik ke darat dan bertelur, belum berarti regenerasi penyu berlangsung aman dan lancar. Ada beberapa predator alam yang mengancam. Sebut saja biawak, anjing, dan babi hutan yang setiap saat dapat memangsa telur-telur penyu tersebut. Untuk mencegah biawak memangsa telur penyu, petugas pemantauan biasanya memasang jerat di sekitar sarang. Mereka juga memasang pagar untuk menghalau anjing liar dan babi hutan. Selain itu, mereka menghimbau warga supaya tidak membawa anjing ke daerah sekitar pantai.
Lokasi sarang yang rentan tersapu ombak juga dapat menggagalkan telur-telur tersebut untuk menetas. Apalagi, puncak musim bertelur penyu belimbing di Jeen Syuab adalah pada Desember-Januari. Bulan-bulan tersebut juga merupakan puncak ombak tinggi yang dapat mengancam sarang penyu.
Apabila menemukan sarang yang beresiko tersapu ombak atau terendam air laut, Efraim dan teman-teman akan melakukan relokasi sarang. Sesuai dengan SOP (Standard Operation Procedure), mereka memindahkan telur secara hati-hati ke sarang baru yang lebih aman. Susunan telur disesuaikan dengan susunan awal seperti ketika induk penyu meletakkan telur di sarang lama.
Selain penyu belimbing, di Pantai Jeen Syuab juga terdapat penyu lekang yang sering mendarat untuk bertelur. Berbeda dengan penyu belimbing, penyu lekang memiliki lubang sarang yang lebih dangkal. Telur di sarang tersebut rentan gagal menetas karena mudah diambil oleh predator sehingga harus dipantau secara berkala.
Pemantauan penyu bukanlah pekerjaan mudah. Kegiatan tersebut berlangsung pada malam hari karena penyu naik ke darat untuk bertelur pada malam hari. Biasanya Efraim akan berpatroli dari pukul 20.00-04.00. Saat menunggu penyu naik ke darat, tidak boleh ada gangguan seperti cahaya atau suara. Bila terganggu, penyu akan urung bertelur dan kembali ke air.
“Biasanya kalau sedang menunggu, saya gunakan untuk menghitung waktu. Dari pantai ke darat butuh berapa menit. Berapa lama penyu akan kebas-kebas pasir untuk menggali lubang. Iseng-iseng saja menghabiskan waktu,” tutur Efraim. Setelah masa penantian penuh kesabaran itu, ia kemudian melakukan kegiatan pengukuran, identifikasi, dll. Semua kegiatan tersebut dilakukan saat penyu sedang bertelur karena tidak akan mengganggu. Aktivitasnya masih berlanjut pada pagi hari dengan pengamatan jejak dan relokasi sarang bila ada yang perlu dipindah.
Awalnya, masyarakat sekitar sempat tak setuju ketika ada wacana pemindahan sarang penyu. Mereka beranggapan bahwa telur itu tak akan menetas bila dipindah. Anggapan mereka sirna tatkala mereka melihat sendiri berapa tukik yang menetas dari sarang yang direlokasi. Mereka pun mendukung relokasi beberapa sarang demi kelestarian penyu.
Dedikasi Efraim dan teman-teman yang melakukan pemantauan penyu memberikan kontribusi nyata bagi konservasi hewan purba ini. Mereka berjuang dalam kondisi jauh dari keluarga, jarang berkomunikasi dengan mereka, dan terbiasa untuk memaksimalkan potensi yang ada. “Kalau tidak dilindungi secara cepat, semua akan hancur dan masyarakat tak dapat apa-apa,” tegasnya terkait ancaman terhadap kelestarian penyu.
Anda pun dapat mendukung upaya pelestarian penyu seperti yang dilakukan Efraim dengan menjadi Turtle Warrior.