DETIK-DETIK KELAHIRAN ANAK GAJAH DI TAMAN NASIONAL TESSO NILO
Anak gajah yang lahir di Taman Nasional Tesso Nilo pada 1 Juni lalu kini telah menyandang nama Rimbani yang diberikan oleh Wakil Presiden H.M Jusuf Kalla. Didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya pada saat pembukaan Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nasional di Jakarta pada 10 Juni 2016, anak gajah yang dilahirkan oleh Lisa resmi menyandang nama tersebut.
Rimbani lahir tepat pukul 03:30 wib pada 1 Juni 2016, di Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan,Riau seperti yang terekam oleh CCTV. Kurang lebih setengah jam sebelumnya, Lisa sudah menunjukkan tingkah laku tidak tenang, kemudian posisi badan sudah setengah jongkok dan mengejan hinga akhirnya melahirkan. Dengan sigap Lisa membersihkan bayinya dan mengajarkannya berdiri. Proses ini terpantau dengan cukup baik oleh CCTV yang telah dipasang di tempat yang telah disiapkan untuk menyambut kelahiran anak gajah ini di Camp Elephant Flying Squad.
Mahout dan dokter hewan yang mengetahui kelahiran ini tetap memantau perkembangan anak gajah ini dan akhirnya pada pukul 07.46, bayi yang baru lahir tersebut berhasil menyusu pada induknya untuk pertama kali.
Rimbani merupakan anak ketiga Lisa, salah satu anggota Elephant Flying Squad yakni tim yang bertugas melakukan penanganan konflik manusia-gajah di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo. Kelahiran Rimbani cukup istimewa karean baru kali ini kelahiran gajah dapat terekam cukup baik meski lewat CCTV. Pemberian nama dari Wakil Presiden, Jusuf Kalla lebih membawa keistimewaan bagi Rimbani dan tentunya harapan baru bagi konservasi gajah di Indonesia khususnya di Tesso Nilo.
Kepala Balai Taman Nasional Tesso Nilo, Darmanto menyatakan,” Kami sangat bangga atas pemberian nama Rimbani kepada anak gajah Flying Squad oleh Bapak Wakil Presiden. Ini menjadi penyemangat kami untuk meningkatkan upaya lebih nyata dalam perlindungan gajah dan habitatnya di Taman Nasional Tesso Nilo.”
Taman Nasional Tesso Nilo merupakan hutan dataran rendah yang tersisa di Sumatera. Kawasan ini juga merupakan habitat gajah yang memiliki populasi terbesar di Riau dengan perkiraan sekitar 150 ekor gajah.
Pada tahun 2004, WWF bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau untuk pertama kalinya mengoperasikan tekhnik penanganan konflik khususnya di sekitar Tesso Nilo dengan menggunakan gajah terlatih atau lebih dikenal dengan Elephant Flying Squad. Lisa merupakan salah satu dari empat ekor gajah terlatih tersebut.
Program Manajer WWF Program Sumatera Tengah, Wishnu Sukmantoro menyatakan, “WWF mengucapkan terimakasih atas pemberian nama Rimbani. Kami berharap Rimbani menjadi simbol harapan hutan Tesso Nilo akan dapat kembali menjadi hutan rimba yang layak menjadi habitat gajah Sumatera.”
Simak video prosesnya disini