BERHARAP KEPADA PRESIDEN OBAMA
Siapa yang bakal berperan penting agar tercapainya kesepakatan di Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim, Kopenhagen, Desember mendatang? Pertanyaan ini bulan lalu diajukan lewat polling oleh lembaga Syvonate kepada 6.063 orang di Cina (termasuk Hong Kong), India, Indonesia, Filipina, dan Thailand.
Ternyata 53 persen responden menjawab Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Ada 15 persen responden menyebut Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri India Manmohan Singh (14 persen). Khusus responden di Indonesia, hampir seluruhnya (78 persen) menginginkan Susilo Bambang Yudhoyono memimpin dan berperan penting di forum internasional. Menurut Direktur Program Perubahan Iklim dan Energi World Wildlife Fund (WWF) Indonesia Fitrian Ardiansyah, Indonesia harus mendorong negara-negara industri menurunkan emisi secara signifikan. ""Keterlibatan aktif dan pengaruh Presiden Yudhoyono sangat diperlukan untuk memastikan hasil positif dari forum-forum penting, di antaranya MEF (Major Economic Forum), Majelis Umum PBB dan G-20,"" ujar Fitrian, Kamis pekan lalu.
Mayoritas responden mendesak negara maju dan berkembang bersatu untuk solusi global. Sementara itu, 73 persen setuju bahwa negara maju harus memimpin masyarakat dunia dalam memerangi perubahan iklim. ""Karena mereka secara historis bertanggung jawab untuk sebagian besar emisi gas rumah kaca dan pada saat yang sama mampu mengurangi sebagian besar emisi mereka,"" kata salah seorang responden.
Jajak pendapat ini dimintai oleh WWF, Greenpeace South-East Asia, dan 350 org untuk mendukung kampanye Tcktcktck. Ini merupakan kampanye bersama beberapa NGO internasional besar menjelang konferensi di Kopenhagen. Respondennya berusia 1534 tahun dengan mayoritas memiliki pendidikan menengah atau lulus dari universitas. Margin kesalahan adalah 1,3 persen untuk ukuran sampel 6.000 pada Interval kepercayaan 95 persen. Sejak pekan lalu polling ini diluncurkan di Washington, New York, dan Pittsburgh.UNTUNG IWaffl