BAHAGIANYA MELIHAT GAJAH MUSTH
Oleh: drh. Annisa Wandha Sari
Editor: Natalia Trita Agnika
Sebagai dokter hewan yang bertugas merawat gajah-gajah di tim Flying Squad WWF-Indonesia di Taman Nasional Tesso Nilo, saya bahagia ketika melihat gajah-gajah tersebut melalui berbagai fase, seperti kehamilan, kelahiran, dan pertumbuhan. Ada satu lagi fase yang mungkin jarang diketahui oleh orang awam. Fase yang disebut dengan musth ini dialami oleh gajah jantan. Kami bahagia ketika melihat gajah yang sedang musth.
Gajah yang telah mengalami musth merupakan gajah jantan yang memiliki genetik yang bagus untuk bereproduksi. Musth merupakan kejadian unik alami yang terdapat pada gajah. Fenomena ini merupakan fenomena alam. Menurut Kusumawati (2011), musth ini terjadi setiap tahun yang pada umumnya dialami oleh gajah jantan dewasa di antara umur 20-25 tahun. Musth ditandai dengan adanya cairan seperti minyak dari kelenjar temporal, agak kental, warnanya kegelapan, serta berbau merangsang. Musth berlangsung teratur setiap tahunnya selama beberapa hari saja sampai dua atau tiga bulan, rata-rata 10 hari, dan umumnya bersamaan dengan musim hujan.
Berdasarkan hasil rekam medis, gajah jantan dewasa yang berada di Elephant Flying Squad berjumlah dua individu, yaitu Rahman (40) dan Indro (35). Selama 2017, Rahman mengalami sekali musth, yaitu sejak 12 September 2017 hingga 15 Oktober 2017 selama 34 hari (1 bulan). Sedangkan Indro juga mengalami musth sekali dalam setahun, yaitu sejak 25 Mei 2017 hingga 6 Juli 2017 selama 44 hari (1,5 bulan). Pada September 2018 yang lalu, Rahman juga sedang mengalami musth.
Ketika sedang mengalami musth, gajah akan menjadi agresif, gelisah, urin menetes dari preputium (ujung alat kelamin), dan keluar minyak dari kelenjar temporal yang terletak di bawah kulit kedua sisi kepala, di antara mata dan lubang telinga. Cairan tersebut bermuara di ductus. Ada empat tahap periode musth. Saat berada pada tahap 4, gajah yang mengalami musth berada dalam puncak emosi, sehingga bila dilepas, dapat berakibat ia menyerang yang berada di sekitarnya atau sebaliknya gajah tampak sakit, murung, bahkan mengantuk.
Melihat gajah musth memberikan kebahagiaan tersendiri bagi kami. Artinya gajah tersebut siap untuk bereproduksi. Sebuah harapan baru akan kelangsungan regenerasi satwa kharismatik ini pun terbit.