8 HPH INDONESIA MENUJU SERTIFIKASI HUTAN LESTARI
28 Juni 2010
Di Indonesia, program sertifikasi hutan terbesar di dunia semakin berkembang. Ini merupakan angin segar bagi sektor kehutanan Indonesia pasca pemberlakuan dua tahun moratorium (penghentian sementara penebangan/konversi) hutan alam dan faktor penting lainnya. Tahun ini menjadi tahun yang penting bagi masa depan hutan lestari di Indonesia. Karena pada permulaan tahun 2010, lahir sebuah program baru yang bertujuan untuk mendukung manjemen hutan lestari, The Borneo Initiative. TBI memberikan dukungan finansial bagi HPH dalam pencapaian sertifikasi hutan dan pembalakan ramah lingkungan baik LEI maupun FSC.
“Ini hanya permulaan”
Anggota Badan Eksekutif The Borneo Initiative, Jesse Kuijper menjelaskan, “Kami baru saja memulai upaya ini pada Januari 2010 dan diawali dengan penandatanganan nota kerjasama dengan lima HPH di Kalimantan yang cakupan luasnya mencapai 600.000 hektar. Dan pada 28 Juni ini kami kembali menandatangani kesepakatan dengan delapan HPH yang total luasannya mencakup 800.000 hektar. Hal ini menjadikan Indonesia berada di garis depan dalam manajemen hutan lestari dunia dengan melakukan percepatan sertifikasi hutan dalam skala besar. Kami sangat antusias, dan ini baru sebuah permulaan!.”
“Potensi pengembangan”
Sampai saat ini, Indonesia memiliki lima HPH di mana satu juta hektar hutannya bersertifikat FSC. Empat diantaranya yang luasannya mencapai 600.000 hektar berada di Kalimantan. Sertifikat pertama didapatkan PT Intracawood pada tahun 2001. Langkah ini jauh tertinggal dibanding Brazil atau Kongo dimana sertifikasi FSC lebih cepat dicapai. Namun dengan adanya The Borneo Initiative, kondisi ini akan mengalami perubahan. Seperti pernyataan Jesse Kuijper, “Kami melihat adanya potensi yang sangat besar untuk mengembangkan manajemen hutan lestari di Indonesia. Awalnya, kami menetapkan target 4 juta hektar hutan tersertifikasi pada 2015, namun saat ini kami berpikir bahwa kami bisa mencapai lebih dari itu.”
Donor
The Borneo Initiative adalah yayasan non profit yang berbasis di Belanda dan didanai oleh sektor swasta (termasuk perusahaan properti BAM dan Bouwfonds dan asosisasi pengembang perumahan, serta end user kayu Indonesia) yang didukung oleh dana dari Pemerintah Belanda, The Postcode Lottery, dan penggalangan dana dari para pelaku usaha lainnya. TBI adalah inisiatif berbasis pasar yang bertujuan untuk mewujudkan alur perdagangan kayu lestari dari Indonesia ke Belanda.
Catatan untuk Editor: untuk informasi lebih lanjut mengenai The Borneo Initiative, kunjungi website: www.theborneoinitiative.org
Atau hubungi Rizal Bukhari 081514339591