WWF TAWARKAN KONSEP TRANSFORMASI PRODUKSI DAN KONSUMSI DALAM KONFERENSI ICSD, BALI
Oleh: Nyoman Iswarayoga
Bali (6/10) – Mengambil momentum perhelatan APEC Leader’s Week 2013 di Nusa Dua, Bali, United Nations Sustainable Development Network (UN SDSN) membentuk hub regional Asia Tenggara (South East Asia Regional Hub) dan chapter Indonesia yang dikenal dengan Indonesia Sustainable Development Network (ISDN). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hadir dalam kesempatan tersebut (06/10) secara resmi meluncurkan keduanya di tengah acara Tri Hita Karana International Conference on Sustainable Development (ICSD) – Special Focus on Tourism.
Pada hari pertama pelaksanaan Tri Hita Karana ICSD tersebut, CEO WWF Indonesia, Dr Efransjah berkesempatan menyampaikan pemaparan tentang transformasi produksi dan konsumsi untuk mendukung pembangunan sektor pariwisata yang berkelanjutan. Intinya, Dr Efransjah menunjukkan keterbatasan kapasitas planet bumi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kita. Oleh karenanya, mutlak bagi kita untuk melakukan perubahan pola produksi maupun konsumsi, karena bila tidak, maka diprediksi pada tahun 2016 jejak ekologis akan beririsan dengan daya dukung dari planet bumi.
Lanjutnya, WWF selama ini telah dan terus bekerja melalui upaya-upaya transformasi untuk produk-produk kayu, kelapa sawit, seafood maupun efisiensi energi yang kesemuanya banyak digunakan untuk menggerakkan sektor pariwisata.
Selain Presiden SBY, turut juga hadir dan menyampaikan pidato adalah Perdana Menteri New Zealand, Presiden Peru, Prof Jeffrey Sachs, Menteri Kelautan dan Perikanan RI dan mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika.
Dalam sambutannya, Presiden SBY menegaskan kembali pentingnya negara-negara untuk merespons tantangan pertumbuhan populasi dan peningkatan konsumsi yang berdampak pada kelestarian lingkungan. Untuk itu, tambahnya, perlu dibangun kerangka kerja sama yang solid antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat untuk menjawab tantangan tersebut. Kerja sama ini akan menjadi dasar untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan (inclusive sustainable growth).
UN SDSN dibentuk oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban-Ki Moon pada 9 Agustus 2012 sebagai wadah dari kalangan akademis, masyarakat sipil dan bisnis untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan melalui solusi-solusi nyata yang inovatif di tingkat lokal, nasional, regional maupun global. Diharapkan jejaring ini mampu memberikan kontribusi nyata dalam pencapaian target-target yang ditetapkan dalam agenda pembangunan pasca-2015 (post-2015 development agenda).