WWF SAMBUT KEBIJAKAN APRIL MENGENAI PENGELOLAAN HUTAN LESTARI
Jakarta (28/1) – WWF menyambut Kebijakan Pengelolaan Hutan Lestari (Sustainable Forest Management Policy/SFMP) yang dikeluarkan oleh Asia Pacific Resources International Ltd (APRIL) hari ini, termasuk di dalamnya komitmen perusahaan untuk mendukung konservasi kawasan hutan seluas area hutan tanaman industri (HTI) miliknya, yang merupakan standar baru bagi industri pulp dan kertas di Indonesia.
“Mengingat WWF sudah lama berkampanye menyerukan penghentian eksploitasi lingkungan terkait industri pulp dan kertas, SFMP yang dikeluarkan APRIL tampaknya menunjukan kemauan dari perusahaan tersebut untuk mentransformasi cara beroperasinya,” kata Dr. Efransjah, CEO WWF-Indonesia. “Jika APRIL benar-benar memenuhi seluruh komitmennya, kebijakan ini akan memberikan kontribusi positif bagi hutan, keanekaragaman hayati, pengurangan emisi dan masyarakat di Indonesia,” lanjutnya.
Dengan kebijakan baru ini, mulai saat ini APRIL akan melaksanakan moratorium pembukaan lahan konsesi yang belum dikaji secara independen nilai-nilai konservasinya. Perusahaan ini bersama dengan para mitra pemasoknya akan menyelesaikan pembukaan HTInya pada akhir tahun 2014, dan akan mendukung sebuah studi percontohan untuk membantu mengembangkan metode bagi industri tersebut dalam mengevaluasi dan melindungi kawasan hutan dan lahan gambut yang mengandung cadangan karbon tinggi (High Carbon Stock/HCS).
Akan tetapi, kebijakan ini masih memperbolehkan APRIL memanfaatkan kayu dari hutan tropis untuk bahan baku pabriknya hingga akhir tahun 2019. WWF mendesak APRIL untuk 100% menggunakan bahan baku serat pulp dari hutan tanaman bagi pabriknya. WWF juga mengingatkan bahwa tanpa adanya proses dan pemantauan independen yang kuat, akan tetap ada celah bagi masuknya bahan baku dari hutan bernilai konservasi dan karbon tinggi ke dalam pabriknya.
Meskipun WWF menyambut dilakukannya studi cadangan karbon , APRIL harus melibatkan semua pihak/stakeholder yang relevan, dan menerapkan prinsip kehati-hatian dan melindungi semua kawasan yang kemungkinan memiliki cadangan karbon tinggi (HCS) sampai ada standar industri yang resmi ditetapkan sebagai acuan.
“WWF juga menghargai komitmen APRIL dengan membentuk Stakeholders Advisory Committee (SAC) dan menyambut undangan APRIL untuk menjadi bagian dari komite ini. WWF berharap SAC menjadi komite yang kredibel dan kelompok yang independen untuk terus mengajak perusahaan menguatkan dan mengimplementasikan kebijakannya secara efektif.”
Menanggapi rencana APRIL terhadap persyaratan yang ditetapkan dalam milestones oleh Environmental Paper Network (EPN), WWF menyambut komitmen APRIL untuk mendukung perlindungan kawasan konservasi hutan yang sama luasnya dengan HTInya. “Komitmen ini memperkenalkan sebuah bab baru dalam industri kertas Indonesia yang bergerak menuju kelestarian, dan seharusnya diikuti oleh perusahaan lainnya,” kata Aditya Bayunanda, Forest Market Transformation Leader, WWF-Indonesia.
“WWF menyerukan kepada para pembeli pulp dan kertas untuk mendalami dengan baik setiap hasil dari pemantauan independen dan kajian lembaga masyarakat madani (civil society) sebagai bukti APRIL menepati janjinya.""
“Kami mendesak masyarakat madani di Indonesia dan dunia untuk melakukan pemantauan dan pelaporan intensif terhadap semua komitmen APRIL.”
WWF juga bergabung dengan World Business Council for Sustainable Development dan lembaga lainnya, untuk mendesak pemilik APRIL, Royal Golden Eagle (RGE) Group, agar menerapkan kebijakan serupa terhadap bisnis lain yang berhubungan dengan pulp dan kertas, serta industri lainnya yang terkait erat dengan tingginya deforestasi.
Informasi lebih lanjut:
- Kebijakan APRIL mengenai Pengelolaan Konservasi Hutan dapat diakses di http://www.aprilasia.com/news/APRIL%20SFM%20POLICY.pdf
- Panduan koalisi LSM EPN dalam tinjauan terhadap APRIL dan Kebijakan Konservasi Hutan dapat diakses http://awsassets.panda.org/downloads/app_performance_milestones_sept2013.pdf
- Kontak:
- Aditya Bayunanda, Forest Market Transformation Leader, WWF-Indonesia (abayunanda@wwf.or.id,+62-818-265-588)
- Nyoman Iswarayoga, Director of Communication & Advocacy, WWF-Indonesia (niswarayoga@wwf.or.id, +62-811-1284-868)
- Rod Taylor, Director WWF Global Forests Programme (rtaylor@wwfint.org, +41 798177620)