WWF RANGKUL KOMUNITAS PECINTA DAN PETUALANG ALAM
Oleh: Masayu Yulien Vinanda
Jakarta (04/08)-Misi konservasi yang diusung dalam acara Jambore Petualang Indonesia (JPI) mendorong WWF-Indonesia untuk turut serta menjadi sponsor. Konferensi pers Jambore Petualang Indonesia yang digelar Selasa (04/08) di Ruang Rapat Utama, Departemen Kehutanan, Jakarta Selatan, menghadirkan Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia Fitrian Ardiansyah, Ketua Panitia JPI Aji Rahmat, serta dua pejabat Departemen Kehutanan sebagai pembicara.
Direktur Jenderal (Dirjen) Rehabilitasi Lahan dan Pemasyarakatan Sosial Departemen Kehutanan RI (RLPS Dephut) Ir. Indriastuti, MM dan Kepala Pusat Informasi (Pusinfo), Departemen Kehutanan Ir. Masyhud, MM mewakili Departemen Kehutanan yang mendukung sepenuhnya acara tersebut.
Acara yang didukung oleh lebih dari 30 instansi ini akan diikuti oleh lebih kurang 1.000 peserta dari seluruh Indonesia selama dua hari di bumi perkemahan Rancaupas, Ciwidey, Bandung. Rencananya jambore yang melibatkan konsep family camp ini akan diselenggarakan selama dua hari, mulai Sabtu (8/08) sampai Minggu (9/08).
JPI digagas bukan hanya untuk menyalurkan hobi para pecinta dan petualang alam saja, namun juga sebagai wujud kepedulian mereka terhadap eksistensi hutan dan dampaknya terhadap perubahan iklim. Aksi kepedulian yang akan dilakukan bersama-sama adalah menanam seribu pohon seperti halnya yang dikampanyekan oleh Dephut, didampingi oleh duta one man one tree di kawasan Perhutani Rancaupas.
Dirjen RLPS Dephut Ir. Indriastuti, mengemukakan: “Untuk tahun 2009 ini kita punya program besar yaitu one man one tree. Jadi 1 orang minimal menamam 1 pohon. Jadi masyarakat Indonesia seluruhnya itu diharapkan pada tahun 2009 ini minimal dapat menanam 1 pohon, termasuk yang bayi-bayinya. Makanya kita hitung, kalau penduduk Indonesia 230 juta, maka 230 juta pohon harus tertanam.”
WWF-Indonesia melihat acara ini sebagai peluang untuk meningkatkan gaung konservasi khususnya penyelamatan hutan di kalangan para pecinta alam “Temen-temen petualang adalah salah satu komponen yang terpenting dalam penyelamatan hutan kita. Saya harap dengan adanya acara ini, mereka dapat menyebarluaskan pada khalayak luas tentang nilai pentinya hutan. Kedua mereka juga bisa bersama-sama berkontribusi dalam aksi penyelematan hutan. Dan yang terakhr, mereka juga dapat menjadi “mata” terhadap praktik pengrusakan hutan yang terjadi, misalnya dengan melaporkan pada instansi terkait jika menemukan aksi illegal logging, dan lain sebagainya,” jelas Fitrian Ardiansyah, Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia.
Dalam perhelatan akbar para pecinta lingkungan tersebut, WWF akan terlibat dalam workshop RENEWS (pembuatan tas dari koran bekas) dan turut serta meramaikan stand GDP (Global Development Village) bersama organisasi penggiat kelestarian lingkungan lainnya.