WWF-INDONESIA DAN LPPT RESMIKAN CHIC DI BALI
Penulis: Wahyu Teguh Prawira (Bycatch Hook and Line Officer)
Circle Hook Information Centre (CHIC), yang sudah berdiri sejak tahun 2007, merupakan sarana bersama yang menyediakan informasi tentang teknologi mitigasi hasil tangkapan sampingan (bycatch) spesies yang hampir punah, terancam, dan dilindungi (Endangered, Threatened and Protected//ETP) pada perikanan tuna longline, khususnya penyu. Tempat ini memiliki koleksi berbagai jenis ukuran dan tipe mata pancing circle hook yang digunakan pada perikanan tuna longline untuk menghindari tertangkapnya hewan laut dilindungi dan terancam punah. Pada armada perikanan tuna longline, kapten kapal dianjurkan untuk menerapkan penggunaan mata pancing tipe circle hook menggantikan J hook. Alat ini efektif dalam mencegah tertangkapnya bycatch penyu tanpa mengurangi hasil tangkapan ikan tuna karena dirancang agar mata pancing tersebut tidak bisa tertelan oleh penyu.
Tingginya isu bycatch hewan laut dilindungi pada perikanan tuna serta belum adanya sarana belajar bersama (learning center) sebagai wadah bertukar informasi mengenai teknologi mitigasi bycatch menjadi dasar utama berdirinya CHIC. Selama kurun waktu 2007-2015, CHIC yang berlokasi di PT. Perikanan Nusantara cabang Benoa, Bali ini mempunyai peran cukup penting sebagai sarana berkumpul para nelayan (termasuk ABK, kapten, dll), pengusaha, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Mereka bersama-sama menyalurkan aspirasi, berdiskusi, bertukar informasi, serta menentukan strategi dalam upaya mitigasi bycatch ETP dan pengumpulan data observer pada perikanan tuna longline yang berbasis di Benoa.
Tepat pada tanggal 19 Februari 2016, bersama 34 pemangku kepentingan potensial di lingkup Pelabuhan Benoa, akhirnya Kepala Loka Penelitian Perikanan Tuna (LPPT) meresmikan ruangan baru CHIC yang saat ini berada satu kantor dengan LPPT Benoa, Bali.
“Untuk ke depannya, diharapkan agar WWF-Indonesia dan LPPT dapat semakin solid dalam upaya perbaikan data perikanan melalui on-board observer dan enumerator, serta bersinergi dalam upaya-upaya mitigasi dan penanganan bycatch ETP di atas kapal. Kami berharap WWF-Indonesia dapat memberikan pelatihan mengenai penanganan bycatch ETP di atas kapal kepada para on-board observer kami.” ujar Kepala LPPT Budi Nugraha pada peresmian lokasi baru CHIC.
Ada banyak kegiatan yang telah berjalan setelah berdirinya CHIC, seperti pelatihan penanganan bycatch kepada nelayan, baik di CHIC maupun di atas kapal, serta sosialisasi penggunaan circle hook. Melalui kegiatan peresmian ruangan baru CHIC kemarin, setidaknya ada enam kapten kapal perikanan tuna longline yang siap menggunakan circle hook pada trip penangkapan ikan selanjutnya. Dengan semangat menjaga kelestarian sumber daya perikanan secara berkelanjutan, sinergi antara WWF-Indonesia dan Loka Penelitian Perikanan Tuna melalui CHIC diharapkan dapat terus berkembang menjadi wadah inspirasi nelayan dan pusat pelayanan informasi teknologi mitigasi bycatch pada alat tangkap tuna longline untuk saat ini dan masa mendatang.