WWF INDONESIA BERJEJARING BERSAMA KOMUNITAS BANDUNG DAN YOGYAKARTA UNTUK MEMAHAMI KOMODITAS BERKELANJUTAN
Sebagai bagian dari upaya memperluas dampak dan penyebaran informasi tentang komoditas berkelanjutan, WWF-Indonesia terus memperkuat kolaborasi dengan komunitas lokal di berbagai daerah. Pada Mei hingga Juni 2025, tim Komoditas Berkelanjutan WWF-Indonesia menggelar dua pertemuan informal yang melibatkan komunitas muda di Bandung dan Yogyakarta. Pertemuan ini menjadi ruang berbagi pengetahuan dan pengalaman lintas sektor, khususnya dalam isu lingkungan dan pentingnya penggunaan komoditas berkelanjutan yang menitikberatkan pada komoditas kelapa sawit.
Cerita dari Komunitas Lokal Bandung tentang Isu Lingkungan di Sekitar Mereka
Di sebuah pertemuan hangat di Kota Bandung, tim Sustainable Commodities WWF-Indonesia duduk bersama 20 anak muda dari tujuh komunitas lokal: Hareudang Bandung, HMTL Itenas, River Clean Up, Earth Hour Bandung, Gelanggang Hijau, Komunitas CAI, dan Teens Go Green. Pertemuan ini bukan sekadar sesi perkenalan, melainkan ruang berbagi cerita tentang bagaimana generasi muda merawat lingkungannya dengan cara-cara kreatif dan penuh semangat.
Ide-ide segar pun mengalir dari masing-masing komunitas. Hareudang Bandung bercerita tentang program inovatif yang memanfaatkan sistem AI untuk mengurangi sampah makanan di penerbangan internasional, sementara Komunitas CAI (Cinta Alam Indonesia) yang dalam bahasa Sunda berarti air menyuarakan keresahan akan keterbatasan ruang, kesenjangan sosial, hingga lemahnya pengawasan tata ruang di Bandung Utara. Dari cerita-cerita inilah menjadi salah satu penggambaran bahwa kolaborasi dan aksi nyata, sekecil apa pun, berpeluang untuk membuka jalan menuju perubahan besar bagi lingkungan
Pertemuan ini diharapkan menjadi jembatan jejaring antara WWF-Indonesia dan komunitas orang muda di Bandung untuk memperkuat kolaborasi yang mendorong perubahan positif bagi lingkungan
Berbagi Pengalaman dan Dorong Komoditas Berkelanjutan Bersama Komunitas Yogyakarta
Tidak hanya berhenti di Bandung, WWF Indonesia juga merangkul berbagai komunitas di Yogyakarta. Dalam kunjungan ini, WWF-Indonesia bertemu dengan 33 pegiat dari 13 organisasi yang memiliki perhatian dan program berbasis lingkungan dan alam yakni; Ayu Jiwa, Earth Hour Yogyakarta, World Clean Up Day DIY, Sibhumiasri, Great and Green, IMTLI, Teman Berjalan, Himpunan Forestation UGM, Sosmas BEM KM UGM, 2030 YouthForce Indonesia, Klub Mencari Bunga, Trash Hero Yogyakarta, dan Berbagi Bites Yogyakarta.
Beberapa organisasi berbagi kegiatan yang mereka lakukan dalam menjaga lingkungan sekitar mereka. Misalnya ada Ayu Jiwa, sebuah komunitas dari Bantul yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang memiliki misi untuk bisa mengedukasi dan melakukan pengelolaan sampah rumah tangga menjadi barang bernilai guna dalam kehidupan sehari-hari. Cerita menarik lainnya datang dari Great and Green yang memiliki fokus -olah Sampah Organik, budidaya Maggot BSF dan Urban Farming.
Pada pertemuan di Yogyakarta ini turut hadir Ahmad Furqon, Global Palm Oil Technical Manager WWF Singapore yang berbagi mengenai komoditas kelapa sawit berkelanjutan dari segi globaldan domestik di Indonesia. Antusiasme peserta begitu besar dari terlihatnya bagaimana peserta aktif untuk mengetahui lebih bagaimana rantai proses kelapa sawit berkelanjutan terbentuk dari hulu ke hilir, hingga akhirnya hadir dekat dengan kehidupan mereka
Semangat komunitas lokal yang lebih memahami situasi di daerah dan dinamikanya, menjadi bahan bakar yang begitu besar bagi WWF-Indonesia untuk bisa terus bersinergi bersama mendorong implementasi perubahan lingkungan yang lebih baik, salah satunya untuk terus berbagi mengenai pentingnya penggunaan komoditas turunan minyak kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.