WWF GELAR KEGIATAN WONDER EYES UNTUK PROMOSIKAN PELESTARIAN ALAM LINGKUNGAN MELALUI FOTOGRAFI OLEH ANAK-ANAK
Untuk disiarkan segera 20 Oktober 2009
Jakarta (20/10) – Hari ini WWF-Indonesia mengumumkan rencana kegiatan terbarunya bertajuk Wonder Eyes, sebuah kegiatan kreatif untuk anak-anak yang menggunakan fotografi sebagai medium penyampaian pesan. Kegiatan ini akan dimulai pada tanggal 23 Oktober hingga 2 November 2009 dengan pelatihan fotografi untuk murid sekolah dasar dan menengah yang tinggal di sekitar Taman Nasional Tesso Nilo (Riau) dan Bukit Barisan Selatan (Lampung) dan kemudian akan dilanjutkan dengan sejumlah kegiatan pameran di beberapa kota di Indonesia. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan apresiasi akan lingkungan dan kekayaan alam Indonesia, khususnya di Sumatera melalui hasil karya seni fotografi.
Kegiatan Wonder Eyes ini diinisiasi oleh seorang fotojurnalis Jepang, Hikaru Nagatake pada tahun 2000. Sejak awal dilaksanakan hingga kini, kegiatan ini pernah di lakukan di berbagai negera diantaranya Brazil, Jepang, Kenya, Kuba, Mozambique, Uzbekistan, Russia, Taiwan dan Timor Leste. Tahun ini kegiatan dilaksanakan di Indonesia atas kerjasama antara Wonder Eyes yang berbasis di Jepang dengan WWF-Jepang dan WWF-Indonesia.
“Saya sangat senang kegiatan ini dapat dilaksanakan di Indonesia,“ kata Hikaru Nagatake dalam pernyataan tertulisnya. Menurut fotojurnalis ini, melalui bahasa foto, publik diajak melihat hal-hal unik dari perspektif anak-anak serta belajar dari cara pandang mereka, termasuk terhadap lingkungan sekitarnya. “Anak-anak akan menggunakan kamera sederhana untuk mengambil gambar dalam kehidupan sehari-hari mereka. Melalui kegiatan kreatif yang menyatukan komunikasi, seni dan dokumentasi ini, anak-anak berkesempatan menemukan hal-hal baru, lebih mengenal diri mereka sendiri dan kebudayaan serta masyarakat mereka”, katanya.
Musisi dan aktivis lingkungan Nugie yang juga merupakan Supporter Kehormatan WWF-Indonesia dan menjadi juru bicara kegiatan ini mengatakan “Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi dan membangun kesadaran publik akan pentingnya pelestarian alam Indonesia dan meningkatkan upaya perlindungannya, juga mempromosikan potensi-potensi wisata alam, dan budaya daerah setempat”.
Selain itu, pesan lingkungan yang diberikan anak-anak melalui media fotografi dapat menumbuhkan apresiasi dan kebanggaan di antara anak-anak, orang tua, guru dan keluarga, serta masyarakat yang tinggal disekitar kawasan konservasi - khususnya di TN Bukit Barisan dan Tesso Nilo - akan keunikan dan kekayaan alam yang mereka miliki, sehingga tumbuh motivasi dan kesadaran untuk melindunginya”.
Semua foto yang dihasilkan oleh anak-anak dalam kegiatan ini rencananya akan dipamerkan di Indonesia dan Jepang sebagai upaya membangun pemahaman dan pertukaran kebudayaan antar generasi. Rencananya di Indonesia, pameran diadakan di Jakarta dan berkeliling ke beberapa kota di Sumatera. Selain itu, foto yang dihasilkan dari kegiatan tersebut akan dibuat oleh pelajar peserta pelatihan menjadi kartu pos yang digunakan sebagai media untuk menjalin persahabatan dengan pelajar di Jepang.
“Kegiatan ini akan diharapkan memberi kesempatan kepada anak-anak di Indonesia, khususnya yang berada di sekitar kawasan konservasi, untuk membangun pemahaman antar budaya dan menjalin persahabatan dengan anak-anak lainnya di Jepang dengan latar belakang lingkungan alam dan budaya yang berbeda,” kata Davina Hariadi, Supporter Kehormatan WWF-Indonesia yang juga terlibat sejak awal dalam mendukung kegiatan ini di Indonesia. “Inilah saatnya bagi masyarakat di daerah tersebut memperkenalkan kekayaan alam, potensi wisata, keramahan masyarakat dan budaya daerahnya”.
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Tesso Nilo merupakan taman nasional dengan kekayaan alam hayati yang sangat tinggi dan merupakan kebanggaan Indonesia dan dunia. Lokasi ini merupakan dua dari 22 lokasi kerja WWF di Indonesia. Di Riau, WWF bekerja di Taman Nasional Tesso Nilo, sedangkan di Lampung, WWF bekerja di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Meskipun kekayaan alam hayatinya sangat tinggi, ancaman kerusakan yang dihadapinya juga sangat tinggi sehingga berbagai upaya penanganan pun harus dilakukan.
WWF-Indonesia bekerjasama dengan berbagai mitra pemerintah dan masyarakat setempat untuk melindungi dan mengelola taman nasional tersebut secara berkelanjutan. “Dengan tumbuhnya pemahaman dan kebanggaan akan kekayaan alam di lokasi-lokasi tersebut dan ancaman yang dihadapinya, diharapkan upaya perlindungannya juga akan meningkat” kata Ian Kosasih, Direktur Kehutanan WWF-Indonesia. Kegiatan Wonder Eyes menurutnya merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut.
Nugie dan Davina adalah Supporter Kehormatan WWF yang menjadi juru bicara kegiatan ini. Mereka memiliki memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan ketertarikan yang besar untuk mempromosikan keindahan alam Indonesia dan upaya melestarikannya. Sebagai figur yang dikenal publik, WWF berharap Nugie dan Davina dapat mewakili WWF dalam menyampaikan pesan lingkungan kepada publik secara luas.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Israr Ardiansyah, Media Coordinator, WWF-Indonesia, p +62 811266973, iardiansyah@wwf.or.id
Desmarita Murni, Communications Coordinator, WWF-Indonesia, p +62 811793458, dmurni@wwf.or.id
Catatan Untuk Editor:
Info lebih lanjut mengenai Wonder Eyes bisa lihat di www.wondereyes.org dan kegiatan WonderEyes di Sumatera, Indonesia bisa dilihat di www.wwf.or.id
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dan Tesso Nilo, sila kunjungi website www.wwf.or.id/savesumatra