WARGA UNDAAN BERTEKAD KEMBANGKAN BIOGAS
KUDUS, KOMPAS.com - Warga Desa Undaan Kidul, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, bertekad menciptakan kampung biogas dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai energi alternatif.
""Sampai saat ini, di wilayah kami terdapat tujuh unit pengolahan biogas dengan menggunakan kotoran sapi,"" kata Kepala Desa Undaan Kidul, Hadi Sucahyono, di Kudus, Jumat (30/7/2010).
Dengan tujuh unit biogas yang terbangun sejak 2008 tersebut, katanya, saat ini mampu dimanfaatkan oleh 15-20 rumah tangga. Sebelum membangun unit pengolahan kotoran hewan ternak menjadi biogas, katanya, perwakilan warganya diikutkan dalam pelatihan pengolahan biogas di Balai Pengembangan Sumberdaya Masyarakat Peternakan (BPSMP) Provinsi Jateng di Semarang tahun 2007.
Selanjutnya, kata dia, warga mulai merintis program biogas tersebut dengan membangun unit pengolahan di masing-masing rumah warga yang memiliki hewan ternak sapi. Kotoran sapi , katanya, tidak hanya dimanfaatkan untuk menghasilkan energi alternatif, tetapi masyarakat juga memanfaatkan sisa kotoran yang digunakan untuk pembuatan biogas menjadi pupuk organik.
Dia mengatakan, untuk membuat satu unit biogas, cukup menggunakan alat reaktor biogas berupa tabung besar yang berfungsi untuk menampung kotoran ternak. ""Untuk menghemat dana, tabung ini bisa dibuat dari plastik besar berbahan tebal, sedangkan reaktor plastik ditanam dalam tanah,"" jelasnya.
Pengisian pertama kotoran yang dibutuhkan berkisar 80 persen dari volume reaktor. Adapun untuk kebutuhan energi rumah sehari-hari hanya dibutuhkan satu ember kotoran yang sudah diencerkan dengan air atau sekitar 30 liter.
Untuk mengalirkan gas metan yang keluar dari reaktor dialirkan melalui selang dari reaktor menuju penampung biogas yang juga terbuat dari plastik, selanjutnya disalurkan ke kompor biogas. Agar volume gas tidak berlebihan, katanya, dipasang alat stabilisator.
""Setiap hari, masyarakat dapat mengganti kotoran tersebut dengan yang baru, sedangkan kotoran yang tidak terpakai bisa digunakan untuk pemupukan tanaman,"" ujarnya.
Ia bertekad, menciptakan kampung Undaan Kidul mandiri energi, mengingat sudah ada tujuh unit pengolahan biogas. Apalagi, pembangunan setiap unit pengolahan biogas tersebut, mendapatkan bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.
Untuk menciptakan kampung biogas, katanya, warga Undaan dapat memanfaatkan program Kredit Usaha Peternakan Sapi (KUPS) dari Pemkab Kudus bekerjasama dengan perbankan setempat. ""Kami akan mendorong setiap warga memiliki ternak sapi, sehingga pembuatan unit pengolahan biogas bisa dilakukan oleh setiap rumah,"" ujarnya.