TOT PENYULUH PERIKANAN NASIONAL: GARDA DEPAN PERIKANAN BERKELANJUTAN
Oleh Novita Eka Syaputri
Indonesia memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang besar, namun jumlah penyuluh yang ada saat ini masih sangat minim dan tidak sebanding dengan wilayah-wilayah potensi perikanan Indonesia. Padahal penyuluh perikanan merupakan ujung tombak dan garda terdepan yang sering berhadapan dengan nelayan dalam mensosisalisasikan praktik perikanan berkelanjutan.
Oleh karena itu, WWF-Indonesia bekerja sama dengan Pusat Penyuluhan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM KP) menginisiasi kegiatan pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer - TOT) penyuluh perikanan nasional yang dilaksanakan selama empat hari (13 – 16 Juni 2014) di Bandung dengan Penyuluh Nasional dan Penyuluh Terampil/Andalan sebagai peserta.
Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan Perikanan (Kapusluh KP) Ir. Rina, M.Si dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada WWF-Indonesia serta semua pihak yang terlibat sehingga TOT ini dapat terlaksana. Beliau juga mengharapkan agar para penyuluh dapat mengikuti TOT sebaik-baiknya dan memanfaatkan kesempatan meningkatkan pengetahuan mengenai perikanan berkelanjutan. Lebih jauh, kerja sama Pusluh dan WWF-Indonesia nantinya akan tetap berlangsung untuk efektivitas program perikanan di Indonesia.
“TOT ini merupakan tindak lanjut dari MoU WWF-Indonesia dengan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan, di mana salah satunya adalah melakukan kerja sama yang lebih konkret dengan Pusluh KP.” jelas Direktur Coral Triangle WWF-Indonesia, Wawan Ridwan yang juga turut membuka kegiatan ini.
Materi-materi pelatihan yang diberikan seperti prinsip-prinsip konservasi dan pengelolaan perikanan berkelanjutan, Better Management Practices for Fisheries, dan ekolabel perikanan cukup menarik minat peserta, terutama ketika simulasi perikanan berkelanjutan melalui permainan dan praktik penanganan bycatch penyu dengan de hooker. Banyak peserta yang mengajukan diri menjadi relawan untuk praktik dan aktif dalam kegiatan. Bapak Yoelan, salah seorang peserta dari Sorong, Papua, mengatakan sangat senang mengikuti pelatihan untuk pelatih penyuluh perikanan ini dan berharap materi-materi yang didapatkan dapat dibagikan ke teman-teman penyuluh dan stakeholder terkait. Tak hanya itu, Bapak Agus Dermawan, Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (Dir. KKJI) pun turut tertarik dengan materi konservasi yang diberikan dalam TOT penyuluh perikanan berkelanjutan kali ini. Beliau pun sempat membagi pengalaman dan cerita mengenai pentingnya konservasi.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para penyuluh perikanan di Indonesia memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai konservasi dan perikanan berkelanjutan yang diterapkan dalam materi penyuluhannya serta dapat memberikan pelatihan kepada penyuluh lainnya mengenai konservasi dan perikanan berkelanjutan. Dalam waktu dekat juga akan dibentuk jaringan penyuluh nasional yang dapat bekerja sama dengan WWF-Indonesia di lokasi penyuluhan.