TERTANGKAP KAMERA: DUA GENERASI KELUARGA HARIMAU SUMATERA, BERHASIL BERKEMBANG BIAK DENGAN BAIK
Merayakan Global Tiger Day (29 Juli 2018), WWF-Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia merilis seri video langka yang menunjukkan harimau sukses berkembang biak di alam liar.
Sebagai predator utama pada rantai makanan, harimau di alam berperan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem yang mendukung kelangsungan hidup spesies lainnya dan juga untuk manusia.
Namun, harimau berstatus kritis. Saat ini, hanya tersisa 3.900 individu harimau liar di dunia, hanya bisa ditemukan sekitar 5% dari jangkauan mereka, jika dibandingkan dengan seabad lalu.
“Video ini adalah bukti yang mengagumkan dan membuktikan bahwa harimau “berkembang biak seperti kucing” jika saja mereka memiliki habitat yang terlindungi, memiliki cukup mangsa dan tidak diburu. Untuk mencapai tujuan TX2 menambah jumlah 2 kali lipat, artinya kita butuh bantuan pemerintah, bisnis, masyarakat lokal dan setiap orang yang peduli harimau untuk mendukung usaha-usaha konservasi harimau,” ungkap Michael Baltzer, Ketua Tigers Alive Inisiatif. “Kami sangat menghargai upaya dari pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan spesies yang luar biasa ini dan kami akan meningkatkan dukungan kami untuk memulihkan jumlah harimau di Sumatera."
Suhandri, Direktur Sumatera dan Wildlife, WWF-Indonesia mengatakan, “Adanya video ini membuktikan Harimau Sumatera yang sehat ini dapat berkembang biak dengan baik di Sumatera tengah,” Suhandri menambahkan, “Hal ini juga menunjukkan komitmen yang kuat dari Pemerintah Indonesia serta dukungan dari mitra komunitas dan pemerintah lokal maupun komunitas internasional untuk menyelamatkan harimau dan habitatnya, pemulihan populasi harimau adalah kunci untuk manusia agar dapat hidup dengan ketersediaan sumber daya alam”
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau –Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Suharyono menyatakan,” Ini kabar baik bahwa ada perkembangan baik, karena kita juga punya target meningkatkan populasi harimau diantara 25 satwa terancam punah hingga 10% sesuai dengan Indikator Kinerja Pemerintah seperti dimandatkan oleh Dirjen KSDAE”.
Perdagangan ilegal tetap menjadi salah satu ancaman terbesar dan paling cepat terhadap harimau di alam liar. Rantai perdagangan yang panjang, dari sumber sampai kepada tujuan akhir, hukum harus ditegakkan, kejahatan terhadap satwa liar yang berkaitan dengan korupsi harus dihentikan. Inisiatif-inisiatif yang bertujuan mengubah perilaku dibutuhkan untuk mengurangi permintaan terhadap bagian-bagian tubuh harimau dan produk-produknya.
Sebagai kunci utama keberhasilan menaikan populasi, WWF-Indonesia dan Pemerintah Indonesia telah bekerjasama dengan banyak pihak termasuk masyarakat lokal untuk memastikan mereka adalah penerima manfaat bersamaan dengan konservasi harimau. WWF-Indonesia juga bekerjasama dengan berbagai pendukunga dari seluruh dunia, yang dapat memainkan peran kunci dalam meningkatkan populasi harimau dan juga mendorong agar publik dapat memilih dan membeli produk-produk yang berasal dari praktik produksi yang bertanggungjawab dan tidak terlibat dalam pengrusakan habitat harimau.
# # #
Catatan untuk editor
Foto dan video dapat diunduh di https://drive.google.com/open?id=1Jmi0ABFNrG8R9PaQfR3zgqxTkAuN_bJB
Kredit: © Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia/WWF-Indonesia
Lansekap Harimau menyimpan kekayaan alam yang sangat penting, dimana jutaan manusia bergantung padanya, dari mitigasi perubahan iklim dan ketersediaan sumber air tawar untuk mengurangi dampak bencana alam dan meningkatkan kesehatan masyarakat setempat. Secara khusus:
• Habitat harimau berada di 9 kawasan daerah aliran sungai yang sangat penting secara global, dimana menyediakan air bagi setidaknya 830 juta masyarakat di Asia.
• Hutan di kawasan konservasi harimau menyimpan lebih banyak karbon di dalamnya daripada hutan di tempat lainnya; sehinga berkontribusi pada penyerapan dan penyimpanan karbon, yang penting untuk mitigasi perubahan iklim.
• Menyelamatkan harimau berarti ikut mengamankan beberapa kawasan yang paling penting dalam planet ini bagi keanekaragaman hayati (lebih dari 300 Area Penting Keanekaragaman Hayati dan 10 Situs Cagar Budaya Alam).
Keterangan diatas berdasarkan laporan terbaru WWF, Beyond the Stripes: Save tigers, save so much more, Nov 2017.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
- Dewi Satriani | Communication Manager, WWF-Indonesia | dsatriani@wwf.id | +62811910970
- Diah R. Sulistiowati | Forest, Species and Freshwater Campaign Coordinator, WWF-Indonesia | dsulistiowati@wwf.id | +628111004397