TENTANG EKSPEDISI FLORES ALOR
Jasa ekosistem laut, termasuk untuk perikanan, perlindungan pesisir, dan pariwisata, memainkan peran sangat penting bagi ekonomi Indonesia, terutama dalam mendukung kehidupan dan ketahanan pangan mayoritas populasi masyarakat pesisir. Meski Kawasan Konservasi Perairan (KKP) banyak digunakan diseluruh dunia sebagai alat pengelolaan, namun ada beragam capaian sosial dan ekologis dari upaya ini. Kami tertarik untuk memahami bagaimana dan kapan KKP di Indonesia akan memberi manfaat bagi keragaman hayati, perikanan dan kehidupan manusia.
WWF memimpin sebuah kerjasama untuk memahami dampak ekologis dan sosial KKP di Bentang Laut Sunda Banda. Bulan Maret 2014 ini, kami melakukan sebuah survei di dalam dan di luar dua buah KKP (Alor dan Flores Timur) untuk menyusun data dasar (baseline) untuk mengevaluasi dampak.
Survei dilakukan oleh sebuah tim gabungan antara WWF, Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Alor dan Kabupaten Flores Timur. Tim akan mengumpulkan data populasi ikan dan tutupan terumbu karang.
Ekspedisi ini adalah awal sebuah studi jangka panjang yang akan mengukur perubahan kondisi ekologis terumbu karang secara berkala mengikuti perkembangan pengelolaan KKP Alor dan Flores Timur. Menjelang akhir tahun ini, kami akan mengambil data dasar kondisi sosial di kawasan yang sama.
Kawasan Alor-Solor dan Flores Timur terletak di gugusan rantai pulau-pulau Nusa Tenggara Timur. Kondisi ekonomi masyarakat pesisir di Alor dan Solor umumnya dibawah dari optimal, sehingga praktek penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan menjadi marak terjadi di kawasan ini. Sebagai tambahan, status ekosistem laut yang tergolong baik di daerah ini menjadi daya tarik bagi para nelayan yang berasal dari luar kawasan, dan mengakibatkan semakin tingginya tekanan pada sumberdaya alam.
WWF telah bekerjasama dengan pemerintah lokal dan masyarakat di kawasan ini sebelum tahun 2009 untuk melindungi dan menjaga kawasan laut dengan mendukung pembentukan KKP di Solor-Alor dan Flores Timur. KKP Solor-Alor dideklarasi pada tahun 2012, mencakup area yang cukup luas dengan total 400,080 hektar; sementara 150,000 hektar KKP Flores Timur baru saja dideklarasi pada tahun 2013.
Kawasan ini merupakan rumah bagi spesies karang, ikan karang, mangrove dan lamun, serta biota laut penting lainnya yang memiliki keanekaragaman yang tinggi.