TANDA MATA RAMAH LINGKUNGAN DARI KEI KECIL
Oleh: Natalia Trita Agnika
Saat menginjakkan kaki di sebuah pantai di Kei Kecil, mata kita dimanjakan keindahan dan kecantikan pantainya. Belum lagi sapuan hangat pasir lembut di kaki membuat kita enggan beranjak dari surga di pulau yang menjadi bagian dari Kepulauan Kei. Pulau ini berada di sebelah tenggara Kepulauan Maluku, Provinsi Maluku.
Sepulang dari Kei Kecil, sebuah tanda mata indah berupa kalung berhiaskan bunga dari kain perca akan mengingatkan kita terhadap keramahan dan kerja keras para perempuan pesisir di Kei Kecil. Mereka yang sebagian besar memiliki tugas ganda sebagai ibu rumah tangga dan sebagai penyokong ekonomi keluarga yang membantu suami mencari nafkah telah menghasilkan aneka suvenir dengan penuh ketelatenan. Umumnya, suvenir yang mereka hasilkan terbuat dari bahan baku barang bekas, seperti karung bekas, kain perca (sisa kain), dan tempurung kelapa. Biji-bijian dari tanaman yang tumbuh di sepanjang garis pantai pun disulap menjadi kalung cantik. Salah satunya adalah biji dari buah pohon bintangur. Di daerah lain, banyak bahan aksesori terbuat dari kayu, tetapi di Kei Kecil manik-manik dari biji buah bintangur menjadi ciri khas.
Para perempuan pesisir Kei Kecil tersebut tergabung dalam komunitas ibu-ibu ekowisata yang dibentuk dan dibina oleh WWF-Indonesia di Kei Kecil. Pelatihan membuat suvenir dari barang bekas dilakukan sejak Februari 2015 silam. Mira Lismawati sebagai konsultan kerajinan tangan dan Veronica Louhenapessy sebagai fasilitator lokal memberikan pelatihan dan pendampingan supaya lebih membuka peluang ekonomi sehingga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.
Selain membuat suvenir, masyarakat lokal juga mendapat informasi cara mendapatkan bahan baku yang berkelanjutan, menghitung biaya produksi yang nantinya akan menentukan harga jual produk, serta informasi tempat di mana komunitas bisa menjual produk karya mereka. Komunitas lokal memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan pelatihan tersebut. Banyak yang antusias mengikuti kegiatan.
Suvenir khas Kei Kecil tersebut juga dipromosikan melalui jejaring sosial. Komunitas diharapkan mampu menjalin kerjasama dengan beberapa operator lokal yang biasanya menjual paket-paket wisata ke Kei. Dengan kerjasama tersebut diharapkan para turis yang mengunjungi Kei dapat mengakses produk-produk kerajinan dengan lebih mudah.
Bila Anda mengunjungi Kei Kecil, jangan lupa untuk membeli suvenir lokal karya masyarakat di sana. Membeli suvenir karya masyarakat lokal merupakan salah satu hal yang disarankan di website Signing Blue. Program Signing Blue yang diluncurkan pada September 2015 silam merupakan inovasi dan wadah bagi wisatawan dan penyedia jasa pariwisata (operator, pengelola akomodasi, pengelola transportasi, jasa kuliner, jasa pemandu, hingga penyedia suvenir lokal) untuk berperan nyata melindungi sumber daya alam. Program inisiatif WWF-Indonesia ini mendorong pemerintah, pelaku bisnis, serta masyarakat untuk memanfaatkan sekaligus mengamankan aset bahari sehingga terwujud sistem kepariwisataan yang bertanggung jawab.