SEJUMLAH SUPERMARKET SAMBUT PRODUK "GREEN AND FAIR"
Oleh: Masayu Yulien Vinanda
Jakarta (01/11)-“Green and Fair Products”, produk ramah lingkungan hasil masyarakat sekitar kawasan konservasi, telah diakui keunggulannya oleh PT. Supra Boga Lestari, induk gerai supermarket Ranch Market dan Farmers Market. Terbukti, mulai 31 Oktober 2010 hingga 6 Januari 2011, sejumlah gerai kedua supermarket tersebut di wilayah Jakarta dan sekitarnya secara bergiliran menghadirkan aneka produk bermisi mulia tersebut.
Presiden Direktur PT. Supra Boga Lestari Nugroho Setiadharma optimis bahwa produk organik yang memperjuangkan nilai keadilan tersebut akan diterima dengan baik oleh pelanggan Ranch Market dan Farmers Market. “Produk ini, selain alami dan bebas bahan kimia, juga merupakan varietas lokal unggul. Dari segi kualitas (produk itu) memang sudah tidak diragukan lagi. Saya yakin bahwa produk ini akan mendapat respon yang positif dari pelanggan kami,” jelasnya pada hari Minggu (31/10) di dapur Ranch Market, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Berbicara pada pembukaan “Kelas Memasak Green and Fair Products”, Nugroho menggarisbawahi pentingnya peran market sector dalam mempromosikan produk lokal di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya, inisiasi Green and Fair Products yang digawangi WWF-Indonesia perlu didukung oleh para pelaku bisnis lainnya agar produk khas masyarakat lokal dapat dilestarikan dan alam juga senantiasa terjaga.
Ditegaskannya pula, langkah perusahaannya menghadirkan produk Green and Fair adalah salah satu upaya mengurangi fenomena middle man yang merugikan banyak petani di Indonesia. “Petani tidak dapat akes ke pasar langsung. Biasanya pengumpul atau middleman ini yang aktif datang ke kita. Nah, kini saatnya kita langsung kontak ke petani, sehingga mata rantai itu bisa dikurangi. Petani mendapat hasil yang lebih baik, supermarket juga bisa jual produk yang lebih murah karena mata rantai itu diperpendek,” imbuhnya.
Direktur Marketing dan Komunikasi WWF-Indonesia Devy Suradji juga mengajak puluhan peserta “Kelas Memasak Green and Fair” yang didominasi oleh ibu-ibu tersebut untuk mulai berperilaku bijak dalam memilih produk yang dikonsumsi. Menurutnya, dengan adanya produk ramah lingkungan yang kini sudah semakin mudah didapat, maka publik juga otomatis memiliki kesempatan berperan melestarikan lingkungan.
“Ini merupakan salah satu cara untuk berperan serta menjaga bumi kita. Misalnya, dengan memilih madu sialang Tesso Nilo, maka kita telah ikut membantu melestarikan harimau Sumatera. Selain itu, kita juga secara tidak langsung telah membantu perekonomian masyarakat produsen mengingat madu sialang merupakan sumber pendapatan kedua masyarakat di sekitar kawasan Tesso Nilo setelah getah karet,” jelasnya.
Selain madu sialang Tesso Nilo dari Riau, melalui inisiatif “Green and Fair Products” WWF-Indonesia juga telah membantu mengembangkan produk hasil masyarakat sekitar kawasan konservasi tempat WWF bekerja lainnya, yakni kopi robusta “Kuyungarang” dari kawasan di luar TN Bukit Barisan Selatan di Lampung, minyak kayu putih “Walabi” dari TN Wasur di Merauke, beras Adan “Tana Tam” dari dataran tinggi Krayan Kalimantan Timur, madu hutan “Gunung Mutis” (NTT), kerajinan patung badak dari sekitar TN Ujung Kulon, teh Aloe vera dari TN Sebangau, dan kerajinan “Manik Banuaka” dari TN Betung Kerihun di Kalimantan Barat. Sementara, sejumlah inisiatif lainnya dari berbagai daerah kerja WWF saat ini juga telah dirintis untuk menyusul keberhasilan kedelapan produk unggulan kampanye Green and Fair products tahun ini.
Download Agenda Gerai G&F Products di Ranch Market dan Farmers Market